NusaNTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, S
e l a
s a, 1 1 J
u l i 2 0
2 3
Gua Maria Sendangsono ziarah dan wisata Rohani Katolik
Gua
Maria Sendangsono berlokasi di kawasan KaliBawang, kulon Progo adalah salah satu tempat wisata rohani
bagi umat Katolik yang paling banyak dikunjungi. bernuansa sejuk, indah dam tenang serta rindang dengan banyaknya pepohonan. Angin
mengalir lembut menerpa wajah dan hawa dingin ketika kita berada di tempat ini dengan
suasana alam sekitar yang sakral, pepohonan Sono besar dan rindang,
serta kompleks bangunan yang unik dan menawan, adalah kesan pertama yang kita
rosokan ketika memasuki tempat ziarah
atau wisata religi bagi Umat Katolik ini.
" Nderek
Dewi Mariah, temtu geng kang manah, mboten yen kuwatosa, ibu njangkung tansah,
Kanjeng ratu ing swarga, amba sumarah samya, sang Dewi sang Dewi mangestonana,
sang Dewi sang Dewi mangestonana
", Sesayup terdengar suara orang menyanyikannya. Mungkin doa-doa Rosario yang samengalun sakral
itu terjemahannya, " mengikut Dewi Maria, tentu membesarkan hati, tak
mungkin khawatir, ibu senantiasa menolong, Kanjeng ratu di surga, hamba semua
berserah, sang Dewi sang Dewi berkatilah (kami)
".
Kompleks ziarahGua Maria Sendangsono dapat diakses
melalui jalan kecil yang memiliki kondisi naik-turun yang cukup terjal dan
sedikit rusak di beberapa titik. Meskipun begitu, jalan tersebut masih dapat
dilalui oleh kendaraan roda empat. Saat
memasuki jalan menuju lokasi, peziarah akan melihat kios-kios penjual cindera
mata dan barang-barang rohani yang terhampar di sepanjang jalan yang dapat
dimiliki pengunjung sebagai kenangan,
seperti membeli lilin,
jerigen atau botol berbentuk patung
Bunda Maria sebagai wadah untuk menyimpan air suci Sendangsono.
Berikut sejarah Gua Maria Sendangsono yang wajib dikunjungi Indonesia saat berwisata ke Yogyakarta :
1. Sejarah Gua Maria Sendangsono
Sejoroh Gua
Maria Sendangsono berawal dari tahun 1904, ketiko tanggal 14 Desember hari itu, Romo Van Lith membaptis 171 warga
sekitar menggunakan air yang bersumber dari dua pohon Sono namun sebelumnya Barnabas Sarimromo terlebih dahulu dibaptis Romo Van Lith. Barnabas Sarikromo semula bernama Sariman pernah mengidap suatu
penyakit yang membuatnya sulit berjalan,
dalam semedinya ia mendapatkan wangsit yang menyuruhnya pergi ke
arah Muntilan yang kemudian bertemu
dengan Romo Van Lith.
Ketika Sariman dirawat dengan tekun oleh Romo Van Lith lah ia mulai dapat berjalan dengan lebih baik dan di masa ini Sariman mengenal Katolik dan belajar agama dengan sang romo. Pada hari raya Pentakosta tahun 1904, Sariman dibaptis dan dikenal dengan nama Barnabas Sarikromo. Barnabas Sarikromo kemudian menunjukkan pada warga desa bahwa ia berhasil sembuh, keseriusan itu akhirnya menjadi contoh pada 171 warga lainnya.
2. Proses pembangunan Gua Maria Sendangsono
Gua SendangSono
pada 8 Desember 1929 atau 25 tahun kemudian, dinyatakan secara resmi menjadi tempat
peziarahan oleh Romo JB Prennthaler SJ. Tak lama kemudian, Ratu Spanyol memberikan
patung Bunda Maria yang kemudian diangkat dari Desa Sentolo sampai ke Kalibawang
oleh Jemaat dan Patung Bunda Maria itu ditanamkan di atas Batu yang diambil Pemuda Katolik Indonesia
dari Laurdes di Prancis tahun 1945
ketikq ziarah kesana. Sejak saat
itu Gua Maria Sendangsono disebut
Lourdes-nya Indonesia.
Secara bertahap, Sendangsono dibangun dari tahun 1974 dan hanya mengandalkan sumbangan umat dengan arsitektur Romo YB Mangunwijaya, seorang budayawan dan rohaniawan. Dengan sentuhan khas bernuansa Jawa dan menggunakan material bahan bangunan yang memanfaatkan sumber daya setempat yang ramah lingkungan, pada tahun 1991, kompleks bangunan Sendangsono meraih penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia sebagai arsitektur terbaik kategori kelompok bangunan khusus.
3. Cara menuju Gua Maria Sendangsono
Melewati jalan berliku di kaki Menoreh yang mempunyai dua pilihan jalur. Pertama, adalah dari Kota Yogyakarta dengan mengikuti Jalan Godean-Sentolo dan jalur kedua melalui Jalan Magelang melalui pertigaan Pasar Muntilan, Jawa Tengah. Dari pusat kota, kamu perlu menempuh jarak sejauh kurang lebih 29 kilometer dengan kendaraan bermotor memakan waktu antara 50 hingga 60 menit, tapi meski jalannya cukup naik-turun dan berbatu, tapi bisa dilalui dengan kendaraan roda empat. Alamat : Semagung, Samagang, Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Waktu buka Gua Maria Sendangsono
Memasuki
Gua Maria Sendangsono yang
buka 24 jam tidak akan dipungut biaya, hanya perlu
menyiapkan uang Rp10 ribu untuk biaya parkir apabila kamu menggunakan mobil dan
Rp2 ribu untuk motor. Menginap di
Sendangsono, terdapat homestay yang ada
di sekitar gua dan di sekitar jalan masuk banyak penjual cendera
mata seperti lilin, kalung, sampai makanan khas Kulon Progo yang wajib dimiliki
sebagai cenderamoto.
5. Tips berkunjung ke Gua Maria Sendangsono
Moment-moment sposial mengunjingi Gua Maria Sendangsono, Gua Maria Sendangsono ramai pengunjung saat bulan Maria tiba di bulan Mei dan Oktober serta di bulan Desember saat menjelang natal juga tak pernah sepi. Gunakan pakaian sopan saat berkunjung dengan menggunakan sepatu terlebih di saat Rain. Ojo Lupo membawa “Air Suci” Yang biasanya sudah disediakan dalam wadah botol plastik. Setiap orang hanya diizinkan mengambil maksimal dua botol. Air tersebut diambil dari sendang terdekat.
Gua Maria SendangSono Kulan Progo
Beribadah
dan berwisata menenangkan Onak.
Gua
Maria SendangSono KaliBawang wisata
religi Katolik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar