NusaNTaRa.Com
byIrkaBPiranhA, R a b u,
1
9 J u l i 2 0 2 3
Dua pelaku mutilasi mahasiswa dikawal polisi dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Ahad, 16 Juli 2023. |
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah
Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) Komisaris Besar Polisi FX Endriadi mengatakan
kronologi pembunuhan bermula dari rencana pertemuan korban Redho dengan dua
pelaku, yakni W, 29 tahun, asal Magelang, Jawa Tengah dan RD, 38 tahun, asal
Kebayoran, Jakarta, di kos-kosan W di daerah Triharjo, Sleman, Yogyakarta. "
Antara korban dengan dua pelaku memang sudah saling kenal melalui media social
",
Ujar SiDin FX Endriadi dikutip
dari Tempo, Selasa, 18 Juli 2023.
Namun, Endriadi tak merinci nama grup media sosial yang mereka ikuti bersama, hanya saja, kata Endriadi, ketiga tergabung dalam
sebuah komunitas, “ Mereka bertiga ini tergabung dalam sebuah
komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar
”, Ujar SiDin Endriadi tanpa menjelaskan
komunitas tersebut. RD datang dari
Jakarta ke Jogja atas ajakan W untuk bersama-sama menemui korban pada Selasa,
11 Juli 2023, RD dijemput oleh W untuk bertemu dengan Redho
yang sudah berada di kos W di daerah Triharjo, Sleman.
Saat pertemuan di kos W itu, menurut dia, mereka
bertiga melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain secara
berlebihan, yang kemudian membuat Redho
meninggal namun Endriadi pun enggan merinci seperti apa
aktivitas kekerasan yang dimaksud.
Setelah melihat mahasiswa semester empat Fakultas Hukum UMY itu
meninggal, menurut Endriadi, para pelaku panik, kemudian muncullah ide untuk menghilangkan jejak
dengan memutilasi tubuh Redho.
Sesuai temuan di lima titik lokasi temuan tubuh R, para
pelaku memotong antara lain kepala, pergelangan tangan dan kaki korban dan
pelaku juga memotong bagian tubuh korban dan mengulitinya, "
Untuk menghilangkan jejaknya, terutama terhadap pergelangan tangan dan
kaki, organ itu direbus dengan tujuan menghilangkan sidik jari korban ",
Ujar SiDin Endriadi dengan Plabomoranya (hebatnya). Pelaku sempat survei tempat untuk membuang
potongan tubuh korban agar jejak mereka tersembunyi.
Kasus tersebut terungkap setelah sejumlah potongan
tubuhnya ditemukan di lima lokasi berbeda di Kabupaten Sleman, mulai dari Rabu,
12 Juli 2023 hingga Sabtu, 15 Juli 2023. Redho yang tercatat sebagai mahasiswa UMY asal
Pangkal Pinang, Bangka Belitung, itu sempat dilaporkan hilang oleh pihak
keluarga ke Polsek Kasihan Bantul, Yogyakarta.
" Dari pemeriksaan tim
inafis, sidik jari korban yang ditemukan di lokasi kejadian (di Sleman) identik
99 persen dengan laporan orang hilang (di Bantul) ",
Cakap Endriadi di Polda DIY, Selasa (18/07/2023).
Sebagian organ yang telah dipotong-potong lebih kecil
lantas dimasukkan pelaku ke dalam plastik kecil, kemudian
W dan RD membuang potongan tubuh
korban di lima lokasi. Kepala korban
ditemukan di Sungai Krasak Sleman, tulang dan organ dalam korban ditemukan di Jembatan
Kali Nyo Turi Sleman, potongan daging dan organ usus korban di Kali
Nyamplung Sleman dan di Sungai Nglinting Sedogan Sleman, juga ditemukan potongan daging korban.
Kemudian di Desa Ngebong Jalan Magelang Sleman, polisi menemukan handphone yang
setelah diperiksa dipastikan milik korban R.
Polda DIY lantas membekuk kedua pelaku pada Sabtu, 15 Juli 2023. W dan RD pun dijerat pasal berlapis, di antaranya pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau paling lama 20 tahun penjara dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun. Lalu pasal 170 KUHP tentang melakukan kekerasan secara bersama-sama dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan pasal 351 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan matinya seseorang dengan pidana penjara paling lama 7 tahun penjara.
Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap Hanya dalam 4 Hari, Ini Cara Polisi
Identifikasi Potongan Tubuh dan Buru Pelaku
Pergaulan
kadang tak sadar berakibat pembunuhan.
Mahasiswa
UMY Sleman dibunuh dengan di Mutilasi teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar