NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, K a m i s, 0 4 A g u s t u s 2 0 2 2
Mesjid Qiblatain Madina |
Salah satu masjid yang kami singgahi saat Tour
Haji 2022 Kaltim dan Kaltara dengan 7 armada Bus Haji di Madinah adalah masjid
Qiblatain yang memiliki dua menara beralamat di Khalid Ibn Al Walid Rd, Al
Qiblatayn, Medina 42351. Masjid Qiblatain, masjid ini mula-mula dikenal dengan nama
Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani
Salamah terletak di
tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan
Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, 07 km meter
dari masjid Nabawi Madinah.
Melihat masjid dengan dua menarah ini sungguh
kagum terlebih setelah mengetahui bahwa masjid ini pernah memiliki dua arah
kiblat (arah sholat), Pada awal Islam, orang melakukan sholat dengan kiblat
ke arah Baitul Maqdis (nama lain Masjid Al-Aqsa) di Yerusalem/Palestina arahnya
ke utara, kemudian arah kiblat di
pindahkan setelah turun wahyu kepada Nabj Muhammad
menyuruh memindahkan kiblat ke arah Masjidil Haram di Mekkah kearah
selatan.
Kisahnya berawal di bulan Rajab tahun 2 Hijrah
ketika Nabi Muhammad Saw menjadi iman sholat Zhuhur berjamaah, Pada dua rakaat pertama sholat masih
menghadap Baitul Maqdis (Palestina) sampai pada akhir rakaat kedua malaikat
Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat ke Masjidil Haram Mekkah. Begitu menerima wahyu ini, Rasul langsung
berpindah arah sholat 180 derajat, diikuti oleh semua jamaah melanjutkan shalat
Zhuhur menghadap Masjidil Haram, sebagaimana :
Dalam Alquran Allah berfirman, “ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang
kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi
dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan
” (Al-Baqarah: 144).
Setelah turunnya ayat tersebut di atas, berkata
seseorang dari Bani Salamah,
" Ketahuilah, sesungguhnya
kiblat telah diganti " maka mereka
berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat, dan kemudian meneruskannya
dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid
ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua. Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa
kali pemugaran, tahun 1987 Pemerintah
Kerajaan Arab Saudi di bawah Raja Fahd melakukan perluasan, renovasi dan
pembangunan konstruksi baru, tetapi tidak menghilangkan ciri khas masjid
tersebut.
Ketika Tour Haji 2022 di madina kami menyempatkan
diri singgah di masjid yang terbilang indah ini dan tenang karena jauh dari
kebisingan yang berada di tepi jalan dengan karpet berwarna merah dan menyempatkan diri untuk sholat
sunnat dua rakaat. “ Subhanallah, bagusnya masjid bersejarah ini
dan terawat dengan baik dan ternyata Nabi kita Muhammad Saw pernah sholat di
sini dan menjadi momeng sejarah permindahan arah kiblat sholat kita hingga kini “,
Ujar SiDin Kalla Kallong dengan Plabomoranya (hebatnya), beliau Jemaah Haji
2022 Kab. Nunukan.
Menurut kisah sejarah arah kiblat shalat untuk semua nabi adalah
Baitullah di Mekah yang dibangun pada masa Nabi Adam AS, seperti yang tercantum
dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 96 : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah di Mekah yang diberkahi
dan menjadi petunjuk bagi semua manusia
”. Sedangkan Al Quds (yang
kudus : Baitul Maqdis) ditetapkan sebagai kiblat untuk sebagian dari para nabi
dari bangsa Israel. Al Quds berada disebelah Utara. Adapun Baitullah di Mekah
disebelah Selatan sehingga keduanya saling berhadapan.
Setelah berjalan dengan Bapak Haji Kalla Kallong mengamati masjid kami menemukan bahwa Masjid Qiblatain memiliki dua arah mihrab (Makkah dan Palestina) tempat imam shalat, setelah direnovasi pemerintah Arab Saudi dengan hanya satu mihrab yang menghadap Ka’bah di Makkah dan meminimalisir mihrab yang menghadap ke Yerusalem, Palestina. Sementara ruang mihrab mengadopsi geometri ortogonal kaku dan simetri yang ditekankan dengan menggunakan menara kembar dan kubah kembar. Kubah utama yang Menunjukkan arah kiblat yang benar dan kubah kedua adalah palsu dan dijadikan sebagai pengingat sejarah saja.
Palestina
kiblat pertama ummat Islam,
Suhanallah .................... semoga Allah tetap bersama kita
BalasHapus