NusaNTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, S a b t u, 2 8 A g u s t u s 2 0 2 2
Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang ditargetkan
dalam APBN tahun ini akan habis pada bulan Oktober, "
Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) mengikuti selama delapan
bulan terakhir, kuota akan habis di bulan Oktober, kalau konsumsinya tetap sama ",
Ujar SiGaluH Sri Mulyani dengan
Soppenger (Jumawa), Sabtu (27/08/2022). "
Setiap bulan (konsumsinya) 2,4 juta KL. Kalau ini diikuti, bahkan akhir
September ini habis untuk (kuota) Pertalit
", Ujar SiGaluH Sri Mulyani
Laji.
Menurut dia, bersamaan dengan itu,
anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502 triliun tahun ini,
juga akan habis pada bulan Oktober. Sehingga,
tentunya akan diperlukan anggaran subsidi dan kompensasi energi tambahan untuk
menambal sisa waktu yang ada hingga akhir tahun, "
Yang terjadi sekarang, dengan pemulihan ekonomi, konsumsi dan subsidi
yang masih tinggi, konsumsi Solar dan Pertalite diperkirakan jauh melampaui apa
yang ada di APBN ", Ujar
SiGaluH Sri Mulyani dalam penyampaiannya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia
itu menyebut perkiraan ini didasarkan pada data realisasi konsumsi bahan bakar
jenis ini selama tujuh bulan awal tahun ini, dimana telah jauh melampaui
separuh target APBN. Ia menjelaskan
realisasi konsumsi Solar pada bulan Januari hingga Juli tahun ini sudah
mencapai 9,88 juta kiloliter atau 65 persen dari kuota. Dengan itu, Ia
memproyeksi konsumsi Solar akan mencapai 17,44 juta kiloliter atau 115 persen
dari kuota hingga akhir tahun.
Seperti diketahui, kuota penyaluran
Solar bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 15,10 juta kiloliter, ia melanjutkan realisasi konsumsi Pertalite
pada bulan Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta kiloliter
atau 73 persen dari kuota. Kemudian
ia menggambarkan memproyeksi konsumsi Pertalite akan mencapai
29,07 juta kiloliter atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun sementara
Kuota penyaluran pertalite
bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.
Bendahara Negara itu mengatakan, pada
dasarnya konsumsi Pertalite dan Solar yang sudah hampir memenuhi batas kuota
itu, lebih banyak dinikmati orang kaya,
bermakna bahwa hanya sedikit dari
anggaran subsidi dan kompensasi BBM yang dinikmati oleh orang miskin. Ia menjelaskan, dari anggaran subsidi BBM dan
kompensasi energi tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 502,4 triliun, di
antaranya mencakup alokasi untuk Pertalite sebesar Rp 93 triliun dan alokasi
untuk Solar sebesar Rp 143 triliun.
Sayangnya, anggaran Pertalite dan Solar
itu malah lebih banyak dinikmati oleh orang kaya, sebab banyak orang dengan
daya ekonomi yang mampu lebih memilih mengonsumsi BBM bersubsidi. Baca juga:
Sudah Mendesak, tapi Duit APBN untuk Kereta Cepat Tak Kunjung Cair. "
Solar dalam hal ini dari Rp 143 triliun itu sebanyak 89 persen atau Rp
127 triliunnya yang menikmati adalah dunia usaha dan orang kaya ",
Ujar SiGaluh Sri Mulyani dengan Plabomoranya (hebatnya).
Begitu pula dengan Pertalite dari
anggaran Rp 93 triliun yang dialokasikan, sekitar Rp 83 triliun dinikmati oleh
orang kaya sementara masyarakat yang memang berhak mendapat
subsidi dan kompensasi energi hanya menikmati sedikit, "
Dari total Pertalite yang kita subsidi itu Rp 83 triliunnya dinikmati 30
persen terkaya ", Ujar SiGaluH Sri Mulyani dengan lebih Slow. Serta menambahkan, jika barang yang
disubsidi pada akhirnya dikonsumsi oleh orang kaya, maka sama saja artinya
negara malah memberikan subsidi kepada mereka yang tidak berhak, alias tidak
tepat sasaran.
Sehingga Romorentah saat ini tengah berupaya untuk membuat kebijakan yang mendorong konsumsi Pertalite dan Solar bisa tepat sasaran, manakala anggaran subsidi dan kompensasi energi bisa bertambah Rp 198 triliun jika tidak ada kebijakan pengendalian dari pemerintah. " Memang orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu namun porsinya kecil. Ini yang perlu untuk kita pikirkan nambah ratusan triliun, berarti kita menambah (subsidi) yang sudah mampu makin banyak lagi ", Ujar SiGaluH Sri Mulyani tetap dengan Soppengernya (Jumawa).
Sibsidi
Negara diutamakan bagi warga miskin,
Kuato
subsidi BBM akan habis di bulan oktober
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar