NusaNTaRa.Com
byIrkaBPiranhA, S
e l a
s a, 1
4 J u
n i 2
0 2 2
Indonesia meliputi 34 provensi membentang luas di bumi Nusantara dari ujung Timur hingga ke ujung Barat nusantara dengan jumlah penduduk 275 juta, kawasan seluas 1.919.440 km2 mencakup 17.508 pulau dan 6 ribu pulau belum berpenghuni sehingga Indonesia tercatat sebagai Negara ke – 15 terluas di dunia. Wilayah seluas ini dengan berbagai keragaman yang ada, bukanlah hal yang mudah untuk dipersatukan dalam satu kesatuan Negara, namun lewat berbagai kisah sejarah yang pernah ada di Nusantara kita dapat menyimak beberapa tokoh yang pernah mempersatukan Nusantara.
1. Raja Wisnu
Maharaja
Sriwijaya pertama Dapunta Hyang
Sri Jayanasa, dianggap sebagai pendiri
kerajaan Sriwijaya. Namanya sering disebut-sebut pada beberapa prasasti awal
Sriwijaya dari akhir abad VII yang menceritakan perjalanan sucinya mencari
berkah dan menaklukan wilayah di sekitarnya. Menurut catatan-catatan ini,
Sriwijaya mengalahkan Jambi, Palembang, Selatan Lampung, Pulau Bangka, bahkan
melancarkan serangan di pulau Jawa, yang kemungkinan menyebabkan runtuhnya
kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Kekuasaan
Kerajaan Sriwijaya semakin sempurna mana kala Raja Wisnu menjadi penguasa
Sriwijaya berikutnya, hingga
kawasan Sriwijaya semakin meluas hingga
ke Thailand dan Kamboja. Pada abad ke-7 Pelabuhan Champa di timur Indochina membuat
banyak kapal pedagang beralih dari
Sriwijaya, sehingga Maharaja Dharmasetu atau Raja Wisnu
melancarkan serangan ke kota-kota pantai di Indochina sehingga kota Indrapura
di tepi sungai Mekong berada di bawah kendali Sriwijaya. Sehingga
Sriwijaya dianggap kerajaan terluas dan yang pertama dapat mempersatukan
Nusantara meski kekuaasaan terbesar Sriwijaya pada masa
keemasannya hanya meliputi Sumatera, Jawa Barat hingga Jawa Tengah, Semenanjung
Malaya, Thailand dan Kamboja.
Sosok Patih Gajah mada seorang
patih kerajaan Majapahit yang dalam ada pada masa Pemerintahan
Prabu Hayam Wuruk, ia sangat melejenda
ketika pengangkatannya sebagai seorang Patih
dan ia mengungkapkan sumpah Palapa yang begitu
terkenal yang dicatat dalam kitab Pararaton
dan Sumpah inilah yang
disebut-sebut sebagai sumpah untuk menyatukan nusantara. Sumpah Palapa tersebut berbunyi, “ Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun
amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring
Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti
palapa ”.
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia,
potongan teks tersebut berarti: “Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati
palapa, berkata Gajah Mada “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan
menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura,
Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku
takkan mencicipi palapa.” Palapa di sini diartikan sebagai rempah-rempah atau
rempah kehidupan yang berarti Patih Gajah Mada tidak akan menikmati kehidupan
dunia sebelum sumpahnya tercapai.
Sejumlah orang memang meragukan sumpahnya,
namun saat menjabat sebagai Patih, ia hampir berhasil menaklukan nusantara
meskipun tidak seluruhnya seperti wilayah NKRI sekarang ini. Beberapa kerajaan
yang ditaklukan antara lain Bedahulu (Bali), Lombok, Palembang, Swarnabhumi
(Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan beberapa negeri lainn di Sumatera.
Selanjutnya juga Pulau Bintan, Tumasik (Singapura),Semenanjung Malaya, dan
sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga,
Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka,
Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.
Meski begitu, ada argumen lain yang menyebutkan bahwa kekuasaan Majapahit sebenarnya tidak seluas itu dan hanya seluas Jawa Tengah dan Jawa Timur. Nusantara yang dimaksud adalah koalisi antara kerajaan yang saling bekerja untuk kepentingan bersama seperti keamanan dan perdagangan regional. Koalisi tersebut berupa mitra dalam kedudukan yang sama. Kemungkinan, anggapan bahwa Majapahit menguasai Nusantara adalah karena keinginan Presiden pertama Indonesia untuk menyatukan negara dan Muhammad Yamin kemudian menggunakan gagasan Nusantara sebagai bentuk negara kesatuan.
3. Soekarno
Siapa yang tak tahu Presiden Soekarno tokoh
kemerdekaan RI dan telah mengangkat harkat bangsa khususnya Warga Indonesia,
sudah pasti tidak ada yang tak tahu !!. Sebagai
presiden pertama Indonesia, maka beliau juga layak disebut sebagai sosok yang
berhasil menyatukan Nusantara, Soekarno
memiliki peranan penting dalam usahanya memerdekakan Indonesia dari penjajahan. Kemampuannya
memimpin dan menyatukan masyarakat serta membangkitkan semangat para pejuang dan bangsa
Indonesia membuatnya begitu disegani sehingga pihak
Belanda khawatir dengan sepak terjang Soekarno.
Pada 17 Agustus 1945 beliau borsama dengan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan ia juga sosok yang pertama kali mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Indonesia adalah negara yang begitu besar, maka mempertahankannya agar tetap utuh dan bersatu juga bukan perkara sederhana. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, agama, suku dan lainnya, untuk itu kita harus menanamkan rasa toleransi kita satu sama lain untuk bisa menjaga keutuhan NKRI dan konsep Pancasila Dasar Negara Indonesia memuat hal tersebut sebagai pegangan.
Keberanian, kecerdasan dan Kemulian
mempersatukan Negara,
Gajah Mada, Raja Wisnu dan Soekarno mempersatukan Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar