NusaNTaRa.Com
byMapiroHBorrA, J u m ‘ a t, 1 5 A p r i l 2 0 2 2
Farida restouran muslim di kawasan Ratchathewi Bangkok
Meski Thailand bukan negara mayoritas muslim namun
penyelenggaraan ibadah Ramadhan di
Bangkok, Thailand juga samara, tak
terkecuali dengan kuliner ramadhan di sana yang tersaji sangat beragam dijual. Hal ini membuktikan jika Bangkok benar-benar
merupakan kota yang terkenal dengan kuliner jalanannya, diliputan kali ini kami akan menyoroti Daya
tarik Kota Bangkok khusus selama bulan Ramadhan setiap tahun yang
menyajikan Pasar makanan halal.
Pasar kuliner
Ramadhan diramaikan Pengunjung khusus
muslim yang datang dari seluruh penjuru
untuk menikmati berbagai hidangan tradisional Muslim Thailand dan sembari menyemarakkan ibadah berbuka puasa bagi Muslim di Thailand setelah senja hari atau mendekati saat sholat Magrib. Ibu kota Thailand ini sering dinilai
memiliki makanan jalanan terbaik di dunia,
kota ini telah lama menarik
migran dari seluruh Asia, sehingga makanan jalanannyapun dipengaruhi oleh berbagai masakan dari
berbagai kaum di sana yang kemudian menjadi menu kuliner khas Thailand.
Untuk jajanan
buka puasa di Bangkok
diporkirakan ada puluhan ribu
pedagang kaki lima yang menjajakannya
di Bangkok. Selama Ramadhan, mereka yang berada di kawasan
Ratchathewi Bangkok menjadi terkenal di kalangan pecinta kuliner pada malam
hari, menjual rotis, makanan kari, berbagai mie, daging yang ditusuk dan
dipanggang dengan saus kacang, Kande
Maiwa Food dan murtabak — crepes goreng
yang diisi dengan telur, daun bawang dan
daging cincang di jual dengan rasanya
yang cukup terkenal wueenaaak dan harga
merakyat.
Meski komunitas Islam
termasuk agama dengan penganut minoritas di Thailand yang mayoritas beragama
Buddha, di mana hanya sekitar lima persen dari populasinya yang beragama Islam
yaitu sokitar 6 juta jiwa saja dan menjadi
agama kedua terbanyak di Thailand.
Komunitas Islam di Thailand terutama berdomisil
di empat provinsi paling selatan negara itu : Satun, Yala, Pattani dan Narathiwat.
Di Ratchathewi, satu gang, Petchabury 7, telah lama menjadi pusat makanan Ramadhan bagi warga beragama Islam, di mana pengunjung –
pengunjungnya sangat setia, termasuk seorang yang bernama Lek berusia
60 tahun, yang selalu datang kesini selama
bertahun-tahun di Bulan Suci. “ Saya tidak tinggal di daerah ini ”,
Ujar SiDin Lek kepada Arab News sambil memesan kari ayam ala
Pattani dan “ Tapi
saya datang ke pasar jalanan ini selama Ramadhan setiap tahun untuk mencoba makanannya ”,
Ujar SiDin Lek menambahkan.
Salah satu tempat kuliner muslim yang paling populer adalah
TeHo, toko Pattani tepat di pintu masuk gang. Ini populer di kalangan anak muda yang
nongkrong di sana sambil makan roti dan minum teh hingga dini hari beberapa pelanggan mengatakan bahwa selama
Ramadhan, toko ini menjual ratusan roti setiap hari. “ Suami
saya berasal dari Pattani dan dia memberi tahu saya bahwa di provinsi-provinsi
selatan yang dalam, toko kecil semacam ini — yang menjual roti dan teh atau kopi
panas — ada di setiap sudut ”, Ujar SiDin Kulchalee Na Pattani dengan
Soppenger (Jumawanya), yang telah menjalankan TeHo selama 14 tahun.
" Tidak
ada toko seperti ini di sekitar sini sampai dia memulainya ".
Selain berbagai jenis roti manis
dan gurih, TeHo juga menjual daging sapi dan gulai ayam halal, serta murtabak
ayam dan sapi, dengan tarif murah tidak lebih dari 3 dolar AS untuk menu lengkap.
Bagi Nisrin Chekoh, mahasiswi 24 tahun
yang berkunjung ke TeHo bersama seorang teman, bukan hanya soal makanannya tapi
juga suasananya, “ Roti (mudah) ditemukan di Bangkok, tapi saya
suka suasana toko ini di mana Anda bisa duduk lama dan bersantai. Dan buka di
malam hari jadi ini tempat yang bagus untuk hang out ”, Ujar
Nisrin Chekoh dan “ Hidangan favorit saya adalah roti bomb – roti
goreng dengan banyak mentega – dan teman saya suka roti dengan keju ”.
Meski sebagian besar meja di sepanjang Gang sudah penuh, para pedagang mengatakan pengunjung masih lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 dimulai, “ Pasar jajanan kaki lima ini dulunya sangat ramai, dengan lebih banyak pedagang dan pengunjung datang untuk membeli makanan ”, Ujar SiGaluH Kusuma Poomdokmai, yang menjual makanan penutup halal Dam “ Pasar ini hanya buka selama Ramadhan. Ada banyak makanan halal yang jarang ditemukan ”. Namun karena kita baru berada di pertengahan Ramadhan, Kusuma Poomdokmai berharap penjualan akan terus meningkat.
Suasana pengunjung di Faridah Restouran
Bersenda gurau sembari menikmati Kek,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar