NusaNTaRa.Com
byLaDollaHBantA, R a b u, 2 2 D e s e m b e r 2 0 2 1
Penampakan negara Bougenville yang merdeka 2019
Bougainville negeri bagian Papua
Nugini sebuah pulau yang terletak di ujung paling timur Papua Nugini,
namun sejak pelaksanaan referendum 2019 negeri ini telah memilih untuk
merdeka. Proses Kemerdekaan
Bougainville menuju Negara mandiri baru dimulai
pada 2023 dan diperkirakan bisa menjadi negara yang independen penuh pada 2027.
Keinginan Bougenville untuk bisa menjadi negara yang
merdeka sepenuhnya tak lepas dari konflik yang ada di sana selama
berpuluh-puluh tahun. Melansir
Britannica, Bougainville ditempatkan di bawah pemerintahan Jerman pada 1898
dan pada 1914, Bougainville diduduki
oleh pasukan Australia dan menjadi mandat Australia pada 1920. Ketika Perang Dunia II pecah, wilayah
tersebut kemudian dikuasai Jepang pada awal 1942.
Namun tak berselang lama, pada perang Dunia II pasukan AS berhasil merebut Bougainville dari
tangan Jepang pada 1944, namun usai perang
Bougainville dikembalikan ke administrasi Australia sebagai bagian dari Wilayah
Perwalian PBB New Guinea. Ketika
Australia memberikan kemerdekaan kepada Papua Nugini pada 1975, Bougainville pun turut menjadi bagian dari
negara baru tersebut.
Sentimen kemerdekaan muncul di
Bougainville Pada akhir 1980-an, kemunculan
itu dipicu oleh ketidakpuasan
penduduk Bougainville atas jatah yang diberikan kepada mereka dari operasi tambang
tembaga di daerah Panguna. Selain itu, pecahnya konflik di Bougainville juga dipicu
oleh keinginan untuk menentukan nasib sendiri, sengketa tanah dan kerusakan lingkungan terkait operasional
pertambangan .
Keinginan rakyat yang kuat akhirnya melajirkan pemberontakan yang meletus pada 1988 yang berakibat
ditutupnya operasi pertambangan pada 1989. Selama bertahun-tahun
konflik, faksi-faksi bersenjata yang berbeda bermunculan termasuk Tentara
Revolusioner Bougainville dan Pasukan Perlawanan Bougainville, konflik tersebut memaksa sebagian besar
penduduk mengungsi ketempat yang aman.
Kelompok pemberontak akhirnya menguasai
pulau itu sampai 1991 ketika Papua Nugini mengerahkan pasukannya di sana dan
merebut kembali kontrol atas Bougainville meski konflik terus berlanjut sejak
konflik tahun 1990-an, sebanyak 15.000 orang menjadi korban tewas akibat
konflik. Tahun 2001, kelompok separatis
di Bougainville dan Pemerintah Papua Nugini akhirnya mencapai kesepakatan
damai.
Kesepakatan tersebut berisi pembentukan
daerah otonom di Bougainville serta pulau-pulau terdekatnya serta janji
referendum kemerdekaan dari Papua Nugini.
Referendum lantas diadakan antara 23 November hingga 7 Desember 2019,
dengan hasil diumumkan pada 11 Desember. Hasil dari referendum tersebut adalah 98,31
persen suara mendukung kemerdekaan penuh Bougainville dari Papua Nugini.
Milisi Pemberontak Bougenville |
Pada akhir 2019, tepatnya di Bougainville,
orang-orang membunyikan klakson mobil dan berteriak “Kotak dua, Kotak dua!”
mengacu pada kotak di kertas suara untuk menandai kemerdekaan sembari turun ke jalan – jalan bersiap untuk memilih dalam referendum yang
telah mereka tunggu selama beberapa dekade.
Dari 206.000 pemilih terdaftar, hampir 98,31 persen memilih untuk
merdeka dan menetukan nasib sondiri.
Presiden Bougainville, Ismael Toroama
terpilih pada tahun 2020 karena ia dipandang sebagai pemimpin yang kuat yang
berkomitmen untuk kemerdekaan pada tahap akhir.
Latar belakangnya sebagai mantan Komandan Tentara Revolusioner
Bougainville (BRA) yang dijuluki “Rambo”
dan memberikan tantangan atas
proses hasil referendum dengan
menetapkan tenggat waktu 2027 untuk mencapai penyelesaian akhir.
Perdana Menteri PNG, James Marape terus menggembalakan proses perdamaian dan referendum atas nama negara dalam konsultasinya dengan para pemimpin Bougainville melalui Badan Pengawas Gabungan (JSB). Perdana Menteri Marape mengatakan Bougainville adalah masalah terbesar yang dihadapi PNG, sementara PBB terus berperan dalam memfasilitasi dialog dan pembuangan senjata.
Rakyat beramai-ramai menuju tempat Referendum
Kemerdekaan hasil perjuangan rakyat,
Bouganville merdeka dari Papua Nugini
2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar