NusaNTaRa.Com
byBatiSKambinG, S e l a s a, 0 5 A p r i l 2 0 2 2
Hengki Dinaulik menuntut Kapolres Merauke 10 muliar
Akibat perlakuan yang kasar Akbp. Untung Sangaji Kapolres Merauke, Hengki Dinaulik akan melaporkan perlakuannya ke Propam dan menuntut 10 Miliar atas tindakan
pemukulan yang dilakukannya terhadap
Selsius Dinaulik yang mengakibatkan mata sebelah kanan pecah sebagaimana
diungkapkannya pada media. “ Saya masih menunggu hasil pemeriksaan mata
anak saya dari dokter untuk dirujuk. Setelah itu saya akan melaporkan kapolres
ke provost, saya kawal sampai tuntas dan orang-orang seperti ini tidak pantas
tugas di tanah Malind ini ”, Ujar SiDin Hengki Dinaulik dengan
Plabomoranya (hebatnya).
Akibatnya Selsius Dinaulik tidak dapat
melihat dengan normal dan cita-citanya untuk dapat masuk
di sekolah pelayaran sirna begitu saja, Hengki
Dinaulik sangat menyayangkan sikap kasar
yang dilakukan seorang pejabat
oknum polisi yang dinilai sangat arogan dan merusak kehidupan seorang
pemuda. “ Kalau mau anggap kita masayarakat sebagai
musuh, pergi ke pegunungan sana hadang mereka disana. Kita orang Marind itu
tidak pernah sombong dan tidak angkuh, kita mau hidup baik-baik dan rukun serta
damai selalu ”, Ujar SiDin Hengki Dinaulik Laji.
Hengki Dinaulik
atas kejadian yang merusak seorang pemuda, juga berharap semoga tindakan tersebut tidak
terulang kembali kepada masyarakat lain.
“ Awalnya saya kira tindakan yang
di berikan ke anak-anak saya itu biasa,
sanksi orang mabuk ya pasti dirotan dan dimasukan ke dalam sel satu malam lalu
disuruh pulang. Tetapi pemukulan yang menimpa anak saya ini sudah keterlaluan, akibatnya
mata anak saya buta ”, Ujar SiDin Hingki Dinaulik.
Selsius Dinaulik menjelaskan, awal mula
terjadi pemukulan lantaran dirinya ketahuan membawa parang saat nongkrong
bersama adik-adiknya, “ Kejadian 18 Maret 2022, Kita duduk-duduk
sambil miras di bandara hingga tengah malam, datang patroli mobil dan
gertak-gertak kita sehingga kita baku adu mulut beberapa menit. Setelah itu, kita saling minta maaf dan
polisi patroli sudah ingatkan kita untuk pulang hati-hati ”,
Ujar SiDin Selsius Dinaulik menjelaskam.
Usai
memberikan nasehat, mobil patroli kembali mendatangi Selsius dan
adik-adiknya, tanpa pertanyaan Selsius Dinaulik langsung dipukul di bagian mata
sebelah kanan dan dimasukan ke dalam sel tahanan bersama 4 adiknya. “ Pertama
kita sudah saling baku baik, tiba-tiba mobil patroli itu datang kembali dengan
satu mobil inova, dorang tanya parang yang saya bawa, jadi saya kasi ke mereka,
bagitu saya serahkan parang ke mereka saya langsung dipukul ”,
Ujar SiDin Selsius Dinaulik. Dirinya
beralasan membawa parang dikarenakan pada saat itu situasi di sekitaran kalan
transito pintu air sedang memanas sehingga dirinya berinisiatif membawa parang
untuk menjaga diri, “ Malam itu kita dari rumah tidak lewat libra,
kita langsung lewat jalan raya mandala ”, Ujarnya menutup.
Saat dikonformasi, kapolres Untung Sangaji
menuturkan dirinya sudah memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa jangan
mabuk membawa alat tajam, sebab akan dikenakan Undang-Undang Darurat, “ Saya
sudah komunikasi dengan pak Hengki, oke anak ini bawa parang tapi tidak dipakai
untuk potong orang. Tetapi untuk apa dia bawa parang dan dalam kindisi mabuk dan tidak mungkin anggota saya datang langsung
pukul jika tidak ada perlawanan ”,
Ujar SiDin Untung Sangaji dengan Soppenger (Jumawanya).
Karena saat itu kemungkinan anggota kepolisian merasa terancam sehingga dilakukan pemukulan, “ Kecuali kalau dia angkat tangan dan tiarap tidak akan dipukul, polisi tidak mungkin segila itu. Tindakan itu resiko dari orang yang membawa parang, saya pernah katakan kejahatan apapun jangan tersinggung jika kita ambil tindakan keras ”, Ujar Untung Sangaji.
Polisi dapat salah sianak buat kesalahan,
Kapolres Merauke Untung Sangaji terancam 10
muliar tuntutan.
NusaNTaRa.Com Adverstesment Melayani pemasangan Iklan Sila Dail Talian 0812 5856 599
Tidak ada komentar:
Posting Komentar