Senin, 09 Juli 2018

UNTUK KEEMPAT KALINYA INDONESIA MENJADI ANGGOTA TIDAK TETAP DEWAN KEAMANAN PBB.

NusanTaRa.Com
byJonedPringgoNDandI, 28/05/2018


Perjuangan Indonesia  untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB akhirnya terpenuhi juga setelah Majelis Umum PBB  menetapkan  lima negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan mulai 1 Januari 2019 demikian ungkapan Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi,  kelima negara terpilih tersebut yakni Indonesia, Jerman, Belgia, Afrika Selatan dan Republik Dominika,  pada Jumat (8/6/2018) .   Kelima negara tersebut  akan menempati posisi sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan untuk masa jabatan selama dua tahun hingga akhir 2020 mendatang menggantikan anggota terdahulu yang telah habis masa tugasnya.

Indonesia memperoleh lebih banyak suara dibanding Maladewa untuk satu tempat terakhir yang diperebutkan mewakili Negara dari kawasan Asia Pasifik,  sementara empat negara lainnya lolos tanpa perlawanan.   Agar dapat terpilih  sebagai Anggota tidak Tetap Dewan Keamanan PBB  Indonesia  harus mendapatkan dukungan 2/3 suara dari 129 negara sebagai ambang batas pemilihan anggota tidak tetap DK PBB yang akan berlangsung pada 08  Juni 2018 kata Retno L Marsudi.

Kelima negara yang terpilih itu akan menggantikan anggota tidak tetap Dewan Keamanan yang akan habis masa jabatannya pada akhir 2018, yakni Swedia, Belanda, Etiopia, Bolivia dan Kazakhstan yang menjabat sejak 2017. Dewan Keamanan PBB terdiri dari lima anggota tetap, yakni AS, Rusia, China, Inggris dan Perancis, serta sepuluh anggota tidak tetap yang menjabat selama dua tahun. Setiap tahun Majelis Umum PBB memilih lima negara melalui pemungutan suara tertutup.

Perjuangan Pemerintah Indonesia untuk dpat menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, Sehingga dapat berpartisipasi lebih luas dalam pencapaian perdamaian dan kemajuan masyarakat dunia telah di mulai   sejak peluncurannya pada 2016 di New York dengan   mengusung prioritas Indonesia untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, memastikan sinergi antara melanggengkan perdamaian dan agenda pembangunan berkelanjutan, dan memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.

Pidato  wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa dalam rangka menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (21/9/2017),   Yusuf Kalla menggaris bawahi tiga hal dalam upaya mencapai "  Perdamaian dan Kehidupan yang Layak secara Berkelanjutan, bagi Semua Orang di Muka Bumi  ".   Hal pertama  "  Perdamaian tidak pernah diberikan. Perdamaian harus dikembangkan dan dipelihara melalui dialog, inklusivitas, penyelesaian sengketa damai, dan penolakan kekerasan  ", Ujar SiDin  Kalla.    "  Yang lebih penting, kita harus mengembangkan PBB sebagai institusi global yang kuat, yang menekankan pada pemeliharaan perdamaian, keamanan, dan stabilitas  ", Ujar SiDin melanjutkan.

Hal kedua  yang disampaikan Kalla adalah, perlunya sinergi dalam mempertahankan perdamaian dan agenda pembangunan  karena melalui perdamaian dan stabilitas usaha  untuk  dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan.    "  Sasaran Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris  " sebagai komitmen global yang disepakati dan harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.    Hal ketiga,   Kebutuhan mendesak  rencana aksi global dan kemitraan dalam memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.   Akar permasalaahan  penyebab dari persoalan-persoalan itu yang harus ditangani,  Kemiskinan ekstrim, Buta huruf, dan Pengangguran kaum muda, menjadi beberapa pangkal masalah utama.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyampaikan, Indonesia memiliki rekam jejak yang baik untuk menjadi  anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020,   jelang pemilihan anggota DK PBB di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat 06/06/2018.    Menurut dia, rekam jejak Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan global dapat dilihat dari berbagai aksi dan kontribusi yang dibangun dalam beberapa decade,  Indonesia hadir di depan saat negara-negara anggota PBB membutukan bantuan kemanusiaan  termasuk  saat bencana alam di Haiti, Fiji dan Nepal,   Kontribusi para pegiat kemanusiaan Indonesia, yang saat ini berada antara lain di Cox Bazaar, Rakhine State, Gaza dan Marawi, Indonesia bertugas diberbagai misi prdamaian PBB di seluruh dunia dan sebagainya.

Keterlibatan Indonesia dalam menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah tiga kalinya yaitu pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008,  serta periobe 2019 hingga 2020 yang ditetaapkan pada 08 Juni 2018 merupakan yang ke empat kalinya.  Semoga kali ini Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan yang menjadi topic permasalaahan dunia akan lebih banyak lagi.  Sebagaimana harapan Negara sahabat yang mendukung pencalonan Indonesia yang disampaikan para pejabat Negara tersebut seperti Iran, Chili, Malaysia, Spanyol dsbg.


PBB lembaga negara-negara dunia,
Inonesia Anggota tidak Tetap DK PBB 2019-2020 ke empat kalinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...