NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 6/7/2018
Begal KowBoy dikeramaian,
Polisi Tembak mati demi keamanan.
byJoneDPringgoNDandI, 6/7/2018
" Ada 1.000 personel yang dilibatkan dalam
operasi kewilayahan ini ", Ujar
SiDin Argo Yuwono Kabid Humas Metro Jaya pada NusanTaRa.Com, penugasan besar-besaran tersebut Polda Metro
Jaya mulai mala mini Selasa (3/7/2018) sebagai satu bentuk operasi kewilayahan
mandiri. Operasi ini digelar untuk
memberantas aksi penjambretan dan pembegalan yang tengah marak terjadi secara
sadis dan menimbulkan kematian di Jakarta.
Dari total 1.000 personel polisi yang
diterjunkan mlam ini akan terbagi dalam 16 tim,
sebanyak 13 tim di antaranya dari jajaran Polres wilayah di Jakarta dan
3 tim dari Polda Metro Jaya. Argo
menambahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz telah memerintahkan jajaranya
untuk menindak tegas pelaku kasus begal dan penjambretan yang akan berlangsung
hingga 03 Agustus mendatang. " Dan seandainya ada perlawanan (dari pelaku
begal dan jambret) perintah Bapak Kapolda kami lakukan tindakan tegas dan
terukur (tembak), ini enggak bisa ditawar-tawar
", Ujar SiDin Argo Yuwono.
Akhir-akhir ini seputar wilayah Jakarta sering ditemukan kejahatan
penjambretan dan Begal yang terjadi di tengah masyarakat dan sering berakhir
dengan kematian para korban.
Seperti kejadian, Senin (18/6/2018),
Polda Metro Jaya menerima empat laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan
Sudirman hingga Tosari dan Kasus serupa
menimpa Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Syarief Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Minggu (24/6/2018).
Dalam kejadian tersebut, polisi
mengamankan satu pelaku dan menembak mati satu pelaku lainnya dan dari
penangkapan kedua pelaku polisi menemukan adanya sindikat jambret di Jakarta
bernama " Jambret Tenda Oranye ". Teranyar pada Minggu (1/7/2018), seorang
wanita berinisial W (37) meninggal dunia akibat mempertahankan barangnya dalam
aksi penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.(Sherly Puspita)
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan
setahun lalu, telah menuding kejahatan jalanan seperti begal semakin marak dan
ganas di Jakarta bahkan hingga ke Kota-kota besar di Indonesia seperti Medan.
Padahal, penegak hukum khususnya kepolisian memfokuskan diri untuk menanggulangi
aksi begal yang meresahkan seperti
instruksi Kapolda Sumut untuk menembak mati para pelaku begal (9/2017). Wakil Direktur Eksternal LBH Medan Ismail
Hasan Koto mengatakan, “ itu bukan tindakan tegas atau solusi. Melainkan tindakan frustasi ", kami nilai ini bukti polisi frustasi dalam
menjalankan kamtibmas di Kota Medan.
Ismail meski tidak menampik, aksi
begal sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat, namun instruksi tembak mati terhadap terduga
pelaku bukan jawaban dan solusi bshksn dapat
menimbulkan permasalahan hukum baru. Jika tidak ada solusi lain ini berarti Kepolisian tidak mampu menangani tindak
pidana kejahatan begal ", Ujar Ismail, Kamis (28/9/2017). Seharusnya, sambung Ismail, kepolisian lebih
pintar dan kreatif menangani begal dengan rutin melakukan patroli setiap malam
di kawasan-kawasan yang rawan terjadi perampokan.
Begal KowBoy dikeramaian,
Polisi Tembak mati demi keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar