Rabu, 31 Mei 2023

KEPRIHATINAN UNI EROPA AKAN DEFORESTASI DUNIA, 27 NEGARANYA TERBITKAN ATURAN BARU LARANGAN PRODUK PEMICU DEFORESTASI.

INFORMASINOW.COM

byMuhammaDBakkaranG,    R  a  b  u,    1   7     M   e   i     2   0   2   3



25 Nov 2019, jalan raya membentang antara Hutan Nasional Tapajos, kiri, dan
ladang kedelai di Belterra, negara bagian Para, Brasil. Deforestasi di Hutan Amazon
terburuk 15 thn terakhir. Ancaman deforestasi Uni Eropa menerbitkan aturan baru
melarang produk yang memicu deforestasi.

EnemeRJagunGTidunGLegendS@   Kepedulian negara-negara Eropah akan  bahaya Deforestasi  yang secara resmi mengadopsi aturan  baru yang akan mengurangi deforestasi global,  telah  dituangkan sebanyak 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa,  Selasa   (16/05/2023).   Regulasi ini mengatur perdagangan produk-produk yang ikut mendorong terjadinya penurunan kawasan hutan di seluruh dunia,  dalam  undang-undang tersebut  perusahaan yang memperdagangkan minyak kelapa sawit, ternak, kayu, kopi, kakao, karet, dan kedelai harus memverifikasi bahwa barang yang mereka jual di Uni Eropa tidak menyebabkan deforestasi dan degradasi hutan di mana pun di dunia sejak 2021.

Peraturan tersebut juga mencakup produk-produk turunan seperti cokelat atau kertas cetak.   Hutan adalah ekosistem alami yang penting untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca dari atmosfer, karena tumbuhan dapat menyerap zat karbon dioksida.   Menurut World Resource Institute, kawasan hutan seluas 10 lapangan sepak bola menghilang di dunia setiap menit.   Uni Eropa mengatakan bahwa tanpa peraturan baru itu, mereka dapat ikut bertanggung jawab atas hilangnya 248.000 hektar deforestasi per tahun   atau hampir sama dengan luas negara Luksemburg.

  Jika diterapkan secara efektif, undang-undang tersebut dapat mengurangi emisi rumah kaca secara signifikan, yang dihasilkan dari pembukaan hutan tropis untuk makanan dan komoditas lainnya  ”,  Ujar SiDin Stientje van Veldhoven, direktur regional Institut Sumber Daya Dunia untuk Eropa.    Dan itu dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati dan melindungi sumber daya air di hutan hujan tropis  ”,   UjarNya Laji dengan Plabomoranya (hebatnya) seperti dikutip dari Associated Press.

Sebagai informasi, Uni Eropa punya Undang-undang Produk Bebas Deforestasi (Deforestation Free Product) baru yang disetujui  6 Desember 2022 lalu  sehingga  produk-produk seperti sawit, kopi, kakao, karet, kedelai, daging,  sampai produk turunannya yang masuk Uni Eropa, termasuk dari Indonesia, harus uji tuntas bebas deforestasi terlebih dahulu.  Aturan ini akan mewajibkan seluruh operator dan pedagang di Uni Eropa melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa semua produk komoditas beredar di wilayah itu terjamin legal, mematuhi semua peraturan yang berlaku, dan tidak menyebabkan atau terasosiasi dengan deforestasi serta degradasi hutan.

Undang-undang akan memaksa perusahaan untuk menunjukkan bahwa barang yang mereka impor mematuhi aturan di negara asal, termasuk tentang hak asasi manusia dan perlindungan masyarakat adat.  S Van Veldhoven menambahkan bahwa Uni Eropa sekarang harus bekerja sama dengan negara produsen untuk memastikan mereka dapat beradaptasi dengan undang-undang baru tanpa merugikan ekonomi dan mata pencaharian masyarakat mereka,     Ini akan membutuhkan insentif bagi kelompok rentan seperti petani kecil untuk beralih ke praktik bebas deforestasi, memastikan mereka tidak tertinggal dalam transisi ini  ”,   Ujar SiDin s Van Veldhoven.

Menanggapi  isu ini,  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengakui tidak khawatir dengan Undang Undang Produk Bebas Defortasi Uni Eropa, yang melarang impor produk terkait defortasi termasuk minyak kelapa sawit yang memang dihasilkan dari  kebun Kelapa Sawit yang banyak dikelola dari Huta Kalimantan dan Sumatera.      Pasar sawit itu akan tetap tumbuh karena ini kan basic need ya untuk makan, energi, industri.   Jadi Indonesia ketakutan kehilangan Eropa ?   Tidak ya karena pasar yang lain akan terus tumbuh dengan baik  ”,  Ujar SiDim Joko Supriyono Ketua Umum GAPKI,   Rabu   (25/02/2023).

Hutan di seluruh dunia semakin terancam oleh penebangan kayu  dan pertanian, termasuk pengembangan kedelai,  kelapa sawit dan aktifitas  pertanian laimnya.  Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa sebanyak 420 juta hektar hutan — area yang lebih luas dari UE — dihancurkan antara tahun 1990 dan 2020 yang tentunya sangat  mengancam eksitensi keberadaan bumi sebagai area hidup yang  damai.

Perkebunan Kolapa Sawit 

 

  Emisi Carbon dengan semakin menurunnya luasan Hutan mengancam kehidupan di Bumi  “,   

S     a     i     d       b     y        EnemeRJagunGTidunGLegendS@  

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...