NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, S e l a s a, 0 2 M e i 2 0 2 3
Kirab Sapi di Boyolali setelah idhul Fitrie dan Gundukan hasil pertanian |
Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali, Jawa Tengah menggelar tradisi unik saat pekan Syawalan, yakni Tradisi Lebaran Sapi. Tradisi turun-temurun ini bagi mereka sebagai wujud syukur kepada Allah SWT dengan mengajak seluruh sapi peliharaan turun ke jalan untuk dikirab bersama sembari bersilaturahmi antar warga dan antar sapi. Tradisi arak-arakan Sapi atau biasa disebut Lebaran Sapi merupakan tradisi turun temurun yang dilestarikan oleh Warga Lereng Gunung Merapi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Tradisi ini terbilang unik lantaran diselenggarakan
sepekan setelah momentum perayaan Hari Raya Idulfitri atau saat pekan bulan
Syawal, sebagai wujud ungkapan syukur
warga dimulai dengan sedekah bumi dengan
wujud ketupat dan gunungan yang ikut diarak bersama ratusan sapi. Sebelum dikirab, sapi-sapi milik warga
terlebih dahulu di mandikan dan diberikan wewangian, kemudian diberi makan
ketupat lalu di kirab mengitari desa atau kampong untuk dipertemukan dengan sapi lainnya.
Salah satu peserta kirab, Sugeng, mengatakan Lebaran Sapi
kali ini dirinya membawa sapi jenis Jawa. Sapi tersebut sengaja ia cat semprot
motif batik sekedar untuk memeriahkan tradisi arak-arakan, "
Yang merantau pun rela untuk pulang untuk acara Lebaran ini (Lebaran
Sapi) pak ", Ujar SiDin Sugeng dengan Plabomoranya
(hebatnya). Tradisi ini juga memiliki
makna wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui hewan ternak sapi dan
warga akan mendapatkan anugrah rezeki baik dari susu
sapi, daging sapi, dan semua yang dapat dimanfaatkan dari hewan sapi, bisa jadi
lebih berkah.
Maka melalui kegiatan ini dapat berbagi kebahagiaan pula
kepada hewan ternak sapi selain terhadap sesame kampungnge, sekaligus dengan
arak-arakan ini berharap agar hasil dari peternakan sapi akan melimpah ke
depannya. " Paginya diadakan tasyakuran dengan
mengeluarkan sodakoh berupa kupatan.
Kemudian pemandian sapi, dilanjutkan sapi dikasih wangi-wangian dan
dikalungi kupat. Setelah itu diarak dipertemukan anatara sapi yang satu dengan
sapi yang lain ", Ujar SiDin Jaman, sesepuh desa.
Salah satu sesepuh desa, Jaman menjelaskan tradisi ini
memiliki makna wujud syukur kepada Allah karena melalui hewan ternak sapi ini
warga mendapatkan anugrah rezeki melimpah, baik dari susu sapi, daging sapi,
dan semua yang dapat dimanfaatkan dari sapi. Tradisi ini diyakini dapat
memperlancar rezeki dan dijauhkan dari bala bencana. Maka melalui tradisi ini warga menganggap
hewan ternak sapi merupakan bagian dari keluarga, sehingga diajak untuk saling
bersilaturahmi antar warga dan antar sapi,
setelah arak-arakan sapi sampai
dilokasi tujuan dua gunungan yang
tersusun berisi sayuran dan ketupat tersebut lalu di rebutkan warga baik
untuk dikonsumsi, maupun di berikan untuk pakan ternak sapinya.
Lain lagi keunikan tradisi Pawai Sapi yang dilestarikan warga Dukuh Semaran Desa
Jurug Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Karena Sapi yang diarak keliling kampong biasanya Sapi yang telah laku, pemilik sapi juga menggelar syukuran dengan
cara sedekah nasi gudangan dan jajanan.
Nasi itu dibagikan kepada warga sekitar pada saat berlangsunganya
arak-arakkan sapi, “ Ini
bentuk rasa syukur dan perpisahan dengan ternak yang disayangi ”,
Cakap SiDin Tedi Nugraha (25) warga setempat.
Warga Dukuh Semaran Marmin (58) menjelaskan, dia memelihara puluhan sapi. Tiga di antaranya adalah sapi jumbo, Mbah Semar, Gatotkaca dan Bagong. Dia menjelaskan, usaha penggemukan sapi ditekuni mayoritas warga. Biasanya yang dipelihara adalah jenis Peranakan Ongole (PO) dan rata- ratane dipelihara selama satu atau dua tahun dan setelah gemuk dijual kepada peminat, “ Yang dua itu sudah laku semuanya. Nanti akan disembelih saat Idul Adha oleh warga .”, Cakap Marmin laji. Marmin yang sudah sejak kecil bergelut dengan sapi itu, memperlakukan ternak piaraannya itu dengan penuh kasih saying sehingga peliharaan jadi sehat dan gemuk.
Kirab Sapi di Boyolala |
Mengarak
Sapi mengitari kampong setelah lebaran.
Mengarak
Sapi di Boyolali rasa syukur pada tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar