NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, K a m i s, 2 0 J a n u a r i 2 0 2 2
Sakri warga Sebatik Indonesia diberondon tembakan orang bertopen
Di Perbatasan P Sebatik terjadi
penembakan by sekelompok orang yang diduga sebagai aparat keamanan Malaysia,
korban penembakan adalah warga Indonesia
bernama Sakri (27), warga RT 01, Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan
Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (12/01/2022), sekitar Pk. 14.30 Wita. Akibatnya Sakri mendapat luka tembakan pada betis kakinya dan
ia “dilarikan” ke RSUD Nunukan beberapa jam kemudian atau
sekitar Pk.17.45 Wita oleh pihak keluarga, guna mendapatkan pertolongan dan
menjalani perawatan intensif.
Menurut pengakuan Sakri, kejadian itu ketika ia berada di
sungai kawasan Batu 5, Tawau, Sabah, Malaysia pada Rabu
(12/01/2022) sekira pukul 14.30 WITA,
" Saya diikuti, pas masuk di
sungai dan saya sadar petugas langsung gas speedboat. Langsung ditembak (tanpa
tembak peringatan) ", Ujar SiDim Sakri dengan Plabomora
(hebatnya). Eksiden itu Sakri harus mendapatkan perawatan intensif di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan. Ia melewati operasi pengangkatan sisa
proyektil senjata api setelah tertembak di kaki.
Karena tembakan itu membuat luka di kedua kakinya yang dilepaskan dari tembakan senjata api berjarak sekira empat meter dan proyektilnya bersarang di kedua kakinya. Kejadian itu saat ia bersama rekannya ingin mengambil tabung gas, " Ditembak jaraknya 4 meter. Saat itu duduk di speed. Jadi tembus di betis. Saya baru sadar ketika lihat darah sudah becucuran. Jadi teman yang gantikan bawa speed. Kaki terus dikejar ", Ujar SiDim Sakri Laji.
Keberadaannya berspeed di lokasi tersebut bersama seorang rekannya
bernama Dedy, bermaksud untuk mengambil tabung LPG
14 Kilogram produksi Petronas Malaysia yang dibeli secara partai dan akan dipasarkan
kembali di Sebatik, “ Kegiatan itu adalah usaha saya selama ini
dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga
”, Ujar SiDim Sakri Laji. Saat memasuki sungai di kawasan Bt. 5 di
Tawau itu lah Sakri dan Dedy menyadari bahwa mereka diekori oleh 2 buah speedboat
lain. Setiap speedboat bermuatan 3 orang memanggil
Sakri untuk mendekat.
Karena pelayaran mereka ke Tawau itu
tidak dilengakapi surat-surat resmi dan bisnis LPG yang dilakukan tergolong ilegal, Sakri memutuskan untuk kabur dari
pemeriksaan yang diperkirakan team
Pilisi Malaysia cawangan Tawau. Upaya Sakri menjauh
dengan melarikan diri ternyata langsung disambut berondongan tembakan
senjata laras panjang oleh salah seorang dari penumpang dari dua speedboat yang
mengekori mereka di sungai tersebut.
Sejumlah tembakan yang tidak diawali
dengan tembakan peringatan tersebut mengenai sasaran kaki kanan Sakri bahkan
ada peluru yang menembus sampai ke kaki sebelah kiri, “ Tembakannya mengenai kaki kanan saya. Luka yang di
kaki sebelah kiri karena peluru yang
tembus dari kaki kanan ”,
Ujar SiDim Sakri sambil menahan
sakitnya dan Sakri juga memperkirakan jarak tembak saat kejadian
itu lebih kurang 6 meter.
Tidak berhenti hanya sampai disitu, kedua
speedboat yang berpenumpang orang tidak dikenal itu juga terus memburu
speedboat yang dikemudikan Sakri. Tapi setelah tumbang akibat berondongan
senjata Polisi, kemudi kendali
speedboat diambil alih oleh Dedy yang terus memacu kecepatan
speedboat mereka menghindari kejaran itu, mengarah ke perairan Indonesia yang
berada didepan mereka untuk terus menuju Sebatik Indonesia, untuk diketahui selat
Sebatik itu secara normal dapat dilayari speedboat sekitar 03 jam.
Pengejaran akhirnya dihentikan setelah
speedboat pemburu yang berwarna kombinasi Abu-Abu dan warna merah itu
tertinggal jauh karena menggunakan mesin bertenaga lebih kecil dibanding mesin
speedboat yang digunakan Sakri. Lebih
jauh Sakri menjelaskan bahwa orang-orang di atas speedboat yang memburunya
saat itu semuanya menggunakan penutup wajah,
namun mereka dugaan bahwa mereka yang ada di speedboat pemburu itu adalah petugas keamanan Malaysia, berdasar seragam yang dikenakan,
berwarna abu-abu gelap.
Seorang warga Malaysia yang sempat dikonfirmasi NusaNTaRa.Com terkait warna seragam yang digunakan orang yang menembaki Sakri juga kuat memperkirakannya adalah petugas Polisi Dira Malaysia. “ Kalau di sini (Malaysia) ada dua uniform yang dorang pakai. Kalau yang warna biru Polis yang bertugas di daratan. Kalau uniform warna abu-abu, itu Polis yang bertugas di perairan ”, Ujar SiDim narasumber tersebut.
Kue bersiul saat dibuat namanya
Putu,
Sakri tertembak saat membawa speedboat di
sungai Tawau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar