NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, J u m ‘ a t, 1 1 F e b r u a r i 2 0 2 2
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Jawa Timur dalam pemetaan kawasan candi (ekskavasi) 7-12 Februari 2022, menyatakan bangunan yang diperkirakan sebuah
candi di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, berasal
dari abad ke-10 Masehi. Ketua Tim
Ekskavasi Situs Srigading Wicaksono Dwi Nugroho, Kamis
(10/02/2022), mengatakan bangunan candi di Desa Srigading tersebut,
berdasarkan hipotesis sementara berkaitan dengan Prasasti Linggasutan yang
dibangun pada tahun 929 Masehi atau abad ke-10.
"
Dari periodisasi, kami menyusun hipotesis sementara bahwa candi ini
berkaitan dengan Prasasti Linggasutan yang ditemukan tidak jauh dari Desa
Srigading ", Ujar SiDin Wicaksono Dwi Nugroho dengan
Plabomoranya (hebatnya). Berdasarkan
sejumlah ciri-ciri yang ditemukan pada struktur candi termasuk adanya relief
pada bangunan tersebut, ditengarai berasal dari era Mataram Kuno di masa
pemerintahan Mpu Sindok.
"
Kita melakukan ekskavasi, untuk melihat potensi yang ada di lokasi
ini ", Ujar SiDin
Wicaksono, sejumlah ciri-ciri yang berkaitan dengan era
Mataram Kuno tersebut diantaranya adalah ditemukannya relief bergaya natural,
ukuran batu bata dengan panjang 35 centimeter, lebar 22 centimeter dan
ketebalan 10-11 centimeter. "Sampai
saat ini masih merujuk pada kemungkinan bangunan ini berasal dari abad
ke-10 ", Ujar SiDin Laji.
Bangunan tersebut tidak berorientasi pada
arah utara sesuai kompas, melainkan menghadap ke arah barat, atau berorientasi
pada Gunung Arjuno dan membelakangi Gunung Semeru. Pada sisi kiri mengarah ke
Gunung Kawi dan sisi kanan pada Gunung Bromo.
" Ini berada di
tengah-tengah empat gunung tersebut. Orientasinya mengikuti arah gunung,
sehingga ini sangat menarik ", katanya,
terkait dengan fungsi candi tersebut, diperkirakan bangunan tersebut
dipergunakan sebagai tempat untuk pemujaan terhadap tokoh yang didewakan
bukannya pemujaan terhadap para dewa karena
memiliki ciri yang berbeda.
Wicaksono menjelaskan situs yang tertutup
gundukan tanah di tengah areal perkebunan tebu tersebut merupakan salah satu
situs yang penting, pembukaan tanah
dilakukan pada areal seluas 10x10 meter di lokasi tersebut. Pada gundukan tanah yang berada di tengah
areal perkebunan tebu tersebut, didapati adanya yoni yang dibuat dari batuan
andesit. Berdasar catatan pada 1985-1986, pada situs tersebut sesungguhnya
dilengkapi dengan lingga yoni dan tiga arca
yaitu arca perempuan dengan banyak
tangan yang bisa diidentifikasi sebagai Durga, arca sapi tanpa kepala yang
ditengarai sebagai Nandi dan arca yang membawa pentungan atau diidentifikasi
sebagai Dwarapala.
Dengan banyaknya reruntuhan batu bata
pada sekitar bangunan, lanjutnya, menjadi sebuah penanda bahwa bangunan
tersebut memiliki struktur kaki, badan dan atap, namun
bagian atap dan badan bangunan itu telah runtuh dan menyisakan bagian
kaki serta bagian tengah candi.
" Banyak pecahan atau
runtuhan bata, yang menandakan bahwa candi ini memiliki kaki, badan dan atap.
Bagian badan dan atap itu runtuh di semua sisi dari candi dan hanya menyisakan
bagian kaki serta bagian tengah yang ada arca yoni itu ",
Ujar SiDin Wicaksono Dwi Nugroho.
Ia menambahkan proses ekskavasi situs
Srigading tersebut menjadi penting dikarenakan saat ini tiga arca dan lingga
yang sebelumnya berada pada areal tersebut hilang. Bahkan, keberadaan yoni pada situs tersebut
juga sempat dicuri oleh orang tidak dikenal,
" Ini kita anggap penting
karena pada 2020, arca yoni sempat akan dicuri. Kemudian, oleh warga
dikembalikan. Upaya ekskavasi untuk menampakkan situs ini menjadi penting ",
Ujar SiDin Wicaksono.
Ia menambahkan tim BPCB Jawa Timur akan
terus melakukan proses ekskavasi hingga 12 Februari 2022 untuk mencari bentuk
dan pola bangunan candi yang berada pada gundukan tanah dengan ketinggian
hingga tiga meter. Masih terus berusaha menerjemahkan berdasarkan
fakta-fakta yang ditemukan pada bangunan candi itu, Selain itu
terus menelusuri apakah candi itu
juga berkaitan dengan Prasasti Linggasutan,
" Terkait fungsinya, coba
kita terjemahkan, apakah ini candi yang disebutkan dalam Prasasti Linggasutan,
tempat pemujaan bagi Batara I Walandid ", Ujar SiDim Wicaksono DN.
Situs Srigading berada di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Situs yang disebut oleh masyarakat setempat dengan sebutan 'gumuk' atau gundukan tersebut, terletak di tengah areal perkebunan tebu. Pada permukaan gundukan setinggi kurang lebih tiga meter itu, terdapat sebuah yoni berukuran 0,8x0,8 meter, sejumlah batuan andesit berbentuk segi empat dan sebaran batu bata dengan dimensi cukup besar.
Peninggalan dahulu jadi patokan,
Situs di SriGading merupakan prasasti
Linggasutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar