NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, K a m i s, 1 0 F e b r u a r i 2 0 2 2
Desa Wadas
memanas sejumlah aparat Kepolisian lengkap dengan tameng dan pentungan memadati
desa, sebagiam membentuk
pagar betis bertameng dan ada
yang memantau sekitar lokasi selama dua
hari ini 7-8 Februari 2022. Mereka ditugaskan mengawal 70 petugas Badan Pertanahan Negara (BPN) yang
melakukan pengukuran lahan di desa itu,
untuk dibebaskan dan dijadikan
area proyek pertambangan Batu Andesit
dan dijadikan Proyek pembangunan Waduk
Bener, luas lahan tersebut yang akan
dibebaskan 124 hektar.
Jauh sebelum pengukuran tanah yang berujung
terjadinya bentrokan, Komnas HAM diminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk
menengahi persoalan desa Wadas. Karena
itu Komnas HAM berupaya menjadi mediator dengan menggelar dialog, pertemuan digelar 20 Januari
2022 dengan melibatkan pihak pro dan kontra Polda Jateng, DPRD
Purworejo, BBWS dan BPN namun pihak yang menolak pertambangan tidak
hadir. " Pertengahan Januari kemarin ini gubernur
memang meminta ke saya atau ke Komnasham untuk memfasilitasi dialog ",
Ujar SiDin Beka Ulung Hapsara
Komisioner Komnas HAM,
Selasa (08/02/2022).
Penetapan
Desa Wades, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah sebagi lokasi penambangan Batuan
Andesit yang menjadi material
Pembangunan Proyek Bendungan Bener,
sesuai SK Gubernur Jawa Tengah
Nomor 509/41/2018. Total lahan yang
dibutuhkan untuk penambangan dan bendungan yakni 145 hektare, termasuk 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju
proyek pertambangan yang menggunakan metode blasting atau bahan
peledak.
Menurut
warga rencana penambangan ini mengancaman keberadaan 27
sumber air yang dapat berimbas
akan dapat merusak lahan
pertanian desa , sehingga saat pengukuran
tanah terjadi penolakan dari warga.
Ribuan aparat kepolisian kembali
memasuki Desa Wadas dengan berbaris di Purworejo, mendirikan tenda di
Lapangan Kaliboto yang berlokasi di belakang Polsek Bener, "
Malam harinya, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Sementara desa-desa lainnya tetap menyala ",
Ujar SiDin Yogi Zul Fadhil Direktur LBH
Yogyakarta.
" Sebanyak
23 orang yang membawa senjata tajam dibawa ke Polsek Bener ",
Ujar SiDin Kombes Iqbal Alqudsi Kabid
Humas Polda Jawa Tengah. Menurut Yogi Zul Fadhli, sejumlah intimidasi dialami
warga Desa Wadas terkait dengan rencana pengukuran tanah. Dia merinci upaya-upaya intimidasi terhadap
warga Desa Wadas yang menolak pengukuran tanah dan menolak pertambangan
andesit. Intimidasi ini diawali sejak Senin (7/2/2022) kemarin, "
Malam harinya, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Sementara
desa-desa lainnya tetap menyala ", Ujar SiDin Yogi Z Fadhil Laji.
LBH dan warga menuntut pemerintah menghentikan
pengukuran tanah di Desa Wadas. Mereka punya dasar pertimbangan kuat demi
kelangsungan lingkungan hidup. " Warga Wadas yang sejak awal konsisten untuk
menjaga kelestarian alam dan menolak pertambangan batuan andesit di Desa Wadas,
menuntut kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah untuk menghentikan
pengukuran tanah dan rencana pertambangan di Desa Wadas, Bener, Purworejo ",
Ujar SiDin Yogi Z Fadhil dengan Plabomoranya (hebatnya), Selasa (08/02/2022).
Daerah Penambangan Batu Andesit |
Komnas HAM tidak melihat adanya pelanggaran hukum
dalam rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas Purworejo, sebab warga kontra sudah melayangkan gugatan
hukum hingga tingkat kasasi dan hasilnya
gugatan tersebut ditolak. Berdasar data yang dikantongi Komnas HAM dari 617 warga Wadas yang tanahnya akan
dijadikan lokasi penambangan, 346 warga sudah menyetujui, "
Dan informasi yang kami dapatkan, pengukuran akan dilakukan pada lahan
warga yang sudah setuju. Maka kami menyayangkan terjadi kasus seperti ini sampai
ada penangkapan ”, Ujar
SiDin dari HAM.
Nasir Djamil anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, meminta pihak kepolisian menjauhi tindakan kekerasan yang tidak diperlukan dalam proses pengukuhan lahan di Desa Wadas, semua pihak membuka dialog penyelesaian dengan mengedepankan hak asasi manusia dan menyesalkan penangkapan terhadap warga yang kemudian sempat ditahan di Polsek Purworejo. " Saya perhatikan video yang tersebar adanya indikasi tindak represifitas aparat terhadap masyarakat di Wadas ", Ujar SiDin Nasir Djamil, Kamis (10/02/2022).
Warga Wadas diamankan Polisi |
Ketidak relaan lahirkan kerusuhan,
Kerusuhan Warga Wadas terkait pembebasan Lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar