NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakrI, K a m i s, 0 3 F e b r u a r i 2 0 2 2
Di depan Hotel Majapahit (H Yamato) Surabaya. |
Sulit melepaskan keberadaan Hotel Majapahit Surabaya
yang cukup melegenda tersebut dari
keberadaan kota Surabaya, Jawa Timur Indonesia, Hotel mewah
bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya yang dahulunya bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian
Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru. Karena sejarahnya itulah !! banyak wisatawan yang berkunjung ke Surabaya
akan menyempatkan diri termasuk
saya, untuk mampir mengenang sejarah
perjuang arek-arek Surabaya yang dengan gagah berani Merobek warna biru Bendera
Belanda dan menyisahkan warna Merah putih kemudian mengibarkannya di puncak
gedung itu.
Untuk menikmati Hotel Majapahit tersebut saya melintasi jalan Tunjungan dan melewati
trotoar berjalan kaki selama 10
menit dari pusat perbelanjangan Tunjungan Plaza Surabaya. Malam
hari lokasi ini menjadi lebih indah, dengan bangunan dua lantai yang memanjang
serta lampu jalanan yang terang memberi pesonanya lebih anggun sebagai satu
bangunan penuh sejarah. Gedung bangunan seakan
terdiri dari dua bangunan dan dua lantai
tersebut yang berisi kamar menginap (hotel), Spa dan Restoran Internasional yang
dapat memberikan kenyamanan lebih bagi penggunanya.
Didepan bangunan Hotel Majapahit berdiri berbagai
stand usaha yang sangat mendukung kenyamanan kala berwisata kesini serta
jajaran pohon yang menghiasi tepi jalan.
Sehingga tak heran kala berjalan di sisi jalan ini banyak ditemukan para
pengunjung menikmati santapan di berbagai café yang berbaris sepanjang jalan, lagi Hair Style di Barber Shop, shopping berbagai keperluan untuk
kenang-kenangan Surabaya atau sekedar berdiri di pinggir sambil bervanda dengan
teman atau berselfi ria mencari kenang - kenangan Surabaya tempo doeloe.
Hotel Majapahit jalan
Tunjungan No. 65 Genteng Surabaya,
masuk cagar budaya nasional Nomor SK 021/M/2014 tertanggal 17 Januari
2014 dengan pemilik PT. Central Cipta Murdaya (CCM) dengan status Hak
Guna Bangunan. Awalnya bangun ini dibangun tahun 1910 Sarkies
Bersaudara dari Armenia merubahnya menjadi hotel mewah bintang lima dengan total
143 kamar di lantai satu dan dua. Pada
tahun 2006, hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata, sebagian besar bangunan asli hotel ini masih
dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa
unsur interiornya telah direnovasi.
Di tahun 1942, hotel ini sempat berganti nama menjadi Hotel
Yamato saat Jepang masuk ke Surabaya, yang sebelumnya
bernama Hotel Oranje, sekaligus berubah menjadi
markas tentara Jepang. Dengan
luas sekitar 2 hektare dan letak Hotel
Majapahit di pusat keramaian kota
Surabaya, bisa dibilang Hotel Majapahit bisa dikatakan 1 level dengan
hotel-hotel Sarkies yang lain yang dibangun hampir bersamaan. Misalnya, seperti
Raffles Singapura, Eastern & Oriental Hotel di Penang, Malaysia, dan The
Strand di Yangon, disamping itu
semua hotel itu serupa, memiliki tipikal desain yang
kurang lebih sama dan value yang tak terhingga.
Momen perjuangan bersejarah di hotel yang dahulu disebut Hotel Yamato,
ini terjadi pada 19 September 1945 disebut Insiden perobekan Bendera, ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda
(Merah Putih Biru) di puncak sebelah kanan hotel. Para
pejuang Indonesia merobek warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah,
putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera
Republik Indonesia, insiden bendera itu
mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman. Peristiwa ini memicu salah satu sejarah
heroik bangsa Indonesia menentang kembalinya Belanda ke Indonesia dengan pecah
Pertempuran Surabaya 10 November 1945 dan gugurnya Pimpinan sekutu Jenderal Mallabay.
Sebagai bangunan monumental, bangunan Hotel
Majapahit masih tampak Indah dan kokoh
saat kita memperhatikannya dari seberang jalan. Dinding, pondasi, hingga ubin marmer yang diimpor
langsung dari negeri kincir angin masih terawat dengan baik. Begitu juga dengan beragam piranti lawas
antik yang membuat tampilan hotel kental nuansa vintage, terlihat juga kesibukan para pengunjungnya
yang keluar masuk dari bangunan tersebut
menuju areal parker yang berbaris rapi jalanan seakan diatur dengan khas menjaga kesan kesejarahan bangunan.
General Manager Hotel Majapahit Surabaya Kahar Salamun, menceritakan panjang lebar seputar sejarah bangunan hotel yang sudah berusia 110 tahun sehingga hotel ini layaknya “permata” bagi kota pahlawan, karena keberadaannya erat kaitannya dengan sejarah perjuangan dan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) kala itu. " Hotel Majapahit adalah diamond untuk Kota Surabaya, hotel yang sangat bersejarah, bangunannya sangat terpelihara dan punya kaitannya dengan sejarah perjuangan Indonesia ", Ujar SiDin Kahar Salamun dikutik dari AyoSurabaya.com, Jumat (10/9/2021).
Hotel Majapahit Surabaya |
Bangunan bersejarah tempat wisata,
Hotel Majapahit hotel Yamato bangunan bersejarah
Kota Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar