NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, S e n i n 2 6 A p r i l 2 0 2 1
Kabupaten Natuna dengan kawasan yang terdiri dari beberapa kepulauan,
menjadikan sarana transportasi laut sebagai hal yang sangat penting, termasuk dalam kegiatan siswa yang akan
berangkat ke sekolah. Kondisi seperti
ini terlihat di Kecamatan Pulau Tiga dan Pulau Tiga Barat, Kecamatan yang berada di depan Selat Lampa ini
dibatasi selat dimana para siswa untuk
menjangkau sekolah mereka, harus menggunakan transportasi laut seperti pompong.
Bagi mengatasi persoalan tersebut di Kecamatan Pulau Tiga,
Kecamatan Serasan dan Subi maka moda pengangkutan menjadi fokus bantuan sarana transportasi
siswa, terutama bagi pulau yang belum memiliki bangunan SLTP dan SLTA sehingga harus menyeberang
kepulaua lain. Kabupaten Natuna sendiri
melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna pada Tahun Anggaran 2021 ini, telah
menganggarkan kembali untuk Belanja Sarana Transportasi Laut bagi para siswa dan siswi di sana.
Sasaran Program Disdik ini setidaknya akan menyasar di 8 desa pulau-pulau di Natuna yang diharapkan akan memberikan kemudahan bagi siswa-siswa dalam bersekolah nantinya. Yaitu, Desa Teluk Labuh, Desa Kerdau, Kecamatan Pulau Tiga Barat, Desa Setumuk, Desa Tanjung Batang, Desa Batu Berian, Desa Sededap, Desa Serantas dan Desa Sabang Mawang.
Belanja transportasi laut bagi siswa di Natuna tersebut
dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Suherman. Menurutnya keberadaan transportasi siswa
masih sangat diperlukan demi kelancaran pendidikan dan untuk meningkatkan SDM remaja perbatasan di sana mengingat, kondisi Natuna yang tidak semuanya
daratan namun terdiri dari beberapa pulau yang dibatasi laut cukup jauh.
“ Kami menilai
program ini masih sangat dibutuhkan, terutama di daerah yang gedung sekolah
lanjutannya belum ada ”, Ujar SiDin Suherman dengan Plabomoranya
(hebatnya). Ia menambahkan, untuk saat
ini memang hanya belanja transportasi siswa bagi angkutan laut saja yang
dibantu meski sebelumnya memang angkutan
darat di beberapa daerah juga dibantu oleh pemerintah dan “ Mengingat kondisi kemampuan daerah, untung
angkutan darat tidak lagi kita bantu, namun sarana bus sekolah untuk wilayah
bunguran tetap ada ”, Ujar SiDin .
Sementara itu Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti
menambahkan, keberadaan bantuan transportasi laut bagi siswa di beberapa daerah
masih sangat diperlukan, mengingat ada beberapa daerah di Natuna jauh dari sekolah
lanjutan. “ Kerdau di Subi terjadang kalau air surut
siswa justru harus jalan dulu ke laut untuk sampai di pompong, kalau tidak
mereka harus berangkat subuh-subuh saat air masih pasang ”, Ujar
SiGaluH Ngesti.
Upaya bantuan ini diberikan, menurut Ngesti untuk memberi
rasa keadilan bagi seluruh siswa, supaya mereka dapat berangkat sekolah dengan
lebih mudah karena belum semua daerah memiliki sekolah lanjutan sehingga mereka
harus menyeberang kepulau yang ada sekolah lanjutannya. Keberadaan angkutan laut ini di harapkan
dapat mengangkut secara bersama-sama semua siswa ketempat sekolah dan lebih
meringankan beban biaya bagi mereka
Ngesti berharap kepada para pengelola sarana transportasi
siswa supaya memperhatikan keselamatan, dan setiap pompong dilengkapi dengan
alat keselamatan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “ Saya
minta Disdik melakukan pengecekan secara berkala terhadap sarana transportasi
siswa tersebut, termasuk alat keselamatan yang mereka miliki ”, Ujar
SiGaluh Ngesti.
Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti |
Ombak putih berkejaran ke pantai,
Pemda Natuna siapkan transportasi laut gratis bagi siswa-siswi.
Generasi PerBatasaN akan siap dgn SDM mapan, aminnnn
BalasHapus