NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, S e n i n 1 9 A p r i l 2 0 2 1
Putra Perbatasan Indonesia Mukhlis
Latasi LC berhasil mengharumkan bangsa dengan menjuarai ajang melantunkan Sholowat/Maddah ar Rasul tingkat internasional di Mesir (11/04/2021), Sholawat merupakan bentuk syair-syair sanjungan
yang dilakukan oleh umat muslim terhadap Rasul,
untuk menguatkan iman ummat Islam
dengan mengingat Rasul dengan
kemuliannya dan melantunkan sholawat akan mendapat syafaat di hari kiamat dan juga dapat
mendatangkan banyak kebaikan. “ Jadi, Maddah Rasul adalah puji-pujian kepada
Rasullah. Artinya, syair-syair pujian
kepada Nabi Muhammad SAW dengan nada tertentu.
Makanya ketika perlombaan itu
nggak ada musiknya, hanya suaranya, karena penilaian juri di situ ”,
Ujar SiDin Mukhlis Latasi LC.
Membaca sholawat di hari Jumat
yang penuh berkah bagi ummat Islam sangat dianjurkan oleh Nabi
sholallahu'alaihiwasallam. Sholawat
memuji sifat Nabi Muhammad agar kita lebih mencintainya dan mengambil
iktibar dari kehidupannya yang mulia bagi toladan kehidupan yang Islamik. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam
mengamalkan sholawat yakni dengan melantunkannya menjadi lagu, sehingga
bias lebih enak didengar juga
mudah menghapalkannya bahkan hingga dipertandingkan ke jenjang dunia.
Seperti yang telah dilakoni Mukhlis Latasi Lc, warga Desa Tanjung Aru, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sekaligus mahasiswa S2 Fakultas Hadist di Universitas Al Azhar Cairo. Mukhlis Latasi LC baru-baru ini berhasil mengikuti Ajang Internasional MADDAH AR RASUL / SHOLAWAT NABI yang digelar di Provinsi Giza Kairo, Mesir, ia berhasil keluar sebagai juara pertama, meski sebelumnya ia tidak menyangka sama sekali akan juara dalam ajang yang diikuti 16 negara peserta dari Timur Tengah, Afrika, Asia dan Rusia ini.
‘’ Awalnya saya diminta untuk ikut oleh guru vokal saya Muhammad Yasin asal Syria, kegiatan tersebut diinisiasi oleh TV Iqra, salah satu saluran televisi terkenal di Timur Tengah yang berbasis di Arab Saudi dan memiliki berbagai cabang di berbagai negara, termasuk China, Amerika Utara dan Kanada ’’, Ujar SiDin Mukhlis Latasi LC, Kompas.com, Selasa (14/4/2021). Mukhlis mengaku sudah belajar nasyid selama 4 tahun dan telah malang melintang dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) saat masih kecil. Sejak kecil, Mukhlis LaTasi LC memang telah dididik orang tua yang religius, ayahnya Suniman La Tasi dan ibundanya Nurdian Korompot tokoh agama di Sebatik Kalimantan Utara.
Mukhlis menjelaskan, Maddah Ar
Rasul, merupakan lantunan shalawat puja puji Rasul yang dilantunkan dengan
irama dan cengkok Islami. Tidak ada iringan musik gambus dalam kontes ini.
Kefasihan dalam pelafalan huruf menjadi barometer penilaian. ‘’ Di
babak final, ada dua macam nasyid yang diperlombakan, yaitu ‘Ya Imam Ar Rusuli’
dan ‘Hubbi Ar Rosul’ ’’, Ujar SiDin Mukhlis Latasi menambahkan,
melansir Tribunnews.com.
Ketika Juri mendaulatnya keluar
sebagai juara pertama, Mukhlis Latasi sempat merasa tak percaya bagaimana tidak, Tampil dan bersaing melantunkan bahasa Arab
melawan orang Arab secara logika adalah sesuatu yang mustahil dimenangkan. Kenyataan tersebut Mukhlis Latasi mampu mengharumkan nama Indonesia menjuarai
Maddah ar Rasul tersebut dan mendapatkan 50.000 Riyal Arab Saudi atau setara
Rp 200.000.000 RI, " Demi Allah, saya sangat terkejut ",
Ujarnya.
Mukhlis Latasi LC yang berdarah campuran Sulawesi, Palu, dan Manado tersebut
mendapatkan hadiah sebesar 50.000 Riyal Saudi atau senilai Rp200.000.000,
setelah berhasil menyisihkan lima orang kontestan lainnya dari berbagai negara
dalam acara final pada tanggal 11 April 2021.
Kemudian, juara kedua diraih oleh
Muhammad Akmal Haroun dari Mesir dengan hadiah 30.000 Riyal Saudi dan juara
ketiga diraih oleh Abdulaziz Hussein dari Arab Saudi dengan hadiah 20.000 Riyal
Saudi.
Dalam kejuaraan Maddah ar Rasul/Puji
Rasul di Mesir itu Mukhlis Latasi LC yang mewakili bendera
Indonesia berhasil mengungguli peserta
dari 16 negara lainnya termasuk tuan
rumah Mesir, Seperti Arab Saudi, Irak, Libya, Yordania,
Yaman, Lebanon, Sudan, Rusia, Thailand,
Filipina, Malaysia dan Negara Timur Tengah lainnya. Awalnya ia tidak mengetahui adanya perlombaan
Maddah ar Rasul itu Mukhlis Latasi yang lagi Mahasiswa Pascasarjana (S2)
Universitas AL-Azhar Cairo menceritakannya, namun beberapa rekan dan gurunya
menganjurkannya untuk ikut.
Secara terpisah, Atdikbud KBRI
Cairo Bambang Suryadi turut bangga dan bersyukur atas prestasi mahasiswa
Indonesia di kancah internasional tersebut.
“ Prestasi ini selain mengharumkan
nama negara dan juga membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia di Mesir sangat
kreatif dan berbakat dalam berbagai bidang. Mereka tidak hanya belajar ilmu
agama, tapi juga mengasah bakat dan minat dalam bidang seni dan budaya “,
Ujar SiDin Bambang Suryadi dari
KBRI Cairo seraya menambahkan capaian ini
kado terindah menyaBut bulan
Ramadan 1442 H.
Indah negeri PerBatasan dekat
tetangga,
Mukhlis Latasi LC jadi Jura 1 Maddah ar Rasul Internasional di Cairo.