NusanTaRa.Com byKariTaLa LA, 22 O k t o b e r 2020
Peresmian pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang (PAG), Kamis (22/10/2020), Presiden Joko Widodo memuji keuletan investor lokal Nusantara yang berani membangun pabrik gula terintegrasi, berteknologi mutakhir, dengan skala internasional di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. " Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi ", Ujar SiDin Jokowi dalam sambutan peresmian pabrik.
PT. PAG tak lain adalah anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri (Jhonlin Group) yang berkantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pabrik ini dirintis sejak tahun 2016, oleh pengusaha asal Bugis Andi Syamsuddin Arsyad populer dengan panggilan Haji Isyam yang turut hadir dalam acara peresmian ini.
Pengusaha keturunan Bone -Segeri Mandalle ini dalam acara ini didampingi Andi Amran Sulaiman, menteri pertanian (2014-2019) dan salah satu komisaris di perusahaan ini. Amran adalah pemilik Tiran Group. Sementara mendampingi presiden tang dating dari Jakarta, antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir juga Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Bombana Haji Tafdil SE.
Dalam sambutan presiden juga menyebutkan bahwa investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Selain keberanian tersebut, lanjut presiden, satu hal yang perlu digarisbawahi ialah bahwa investasi tersebut nyatanya mampu menyerap ribuan tenaga kerja local, saat beroperasi kebun dan pabrik ini dpat menyerap tenaga kerja maksimal 15.000 orang.
Pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pengerjannya sejak awal 2017 silam dan Pabrik yang diklaim sebagai terbesar di Asia Tenggara ini telah mulai berproduksi tahun 2020. " Membuka industri, membuka pabrik gula, dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi ". Ujar SiDin Jukuwi.
Tokoh masyarakat Bombana, H.M Zain AR, menyatakan rasa syukur dan bangga kepada pihak investor yang telah membangun lokasi perkebunan tebu sekaligus dengan pabrik gula di desanya, yang kini telah memberi kemajuan besar bagi daerah dan masyarakat. " Yang pasti bahwa dengan hadirnya perkebunan tebu dan sekaligus industri pabrik gula di desa ini, telah membuka lapangan kerja bagi putra-putri masyarakat Bombana khususnya, dan Sulawesi Tenggara pada umumnya ". Ujar SiDin HM Zain.
Kapasitas produksi pabrik pengolahan tebu ini adalah 8.000 TCD (ton cane per day) dengan kapasitas produksi terpasang hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari. Presiden menyebut, dalam kala situasi ekonomi seperti ini semua pengusaha pasti wait and see, berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru. Keputusan dan keberanian berinvestasi ini lah yang patut kita hargai.
Saat ini produksi gula dalam setahun sebanyak 2,1 juta ton jelas Presiden, kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini mencapai 5,8 juta ton per tahun sisa kebutuhan pemerintah masih mengandalkan impor. " Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita ", Ujar SiDin Jokow[.
Kehadiran Presiden di ' Bumi Anoa ' Sulawesi Tenggara, selain meresmikan pabrik gula di Bombana yang terletak sekitar 170 Km arah selatan dari Kota Kendari, juga meresmikan penggunaan proyek nasional Jembatan Teluk Kendari yang menelan anggaran sebesar Rp 800 miliar lebih itu.
Manis buat hidup lebih bermakna,
Pabrik gula terbesar di Asia ada di Bombana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar