NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 26/04/2020
Kartu
Pra Kerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk
pencari kerja, pekerja ter-PHK atau
pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi atau informasi tentang
pekerjaan. Para pekerja yang terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK) dan dirumahkan akan dimasukkan ke dalam program kartupra kerja
secara bertahap dan bergelombang dalam 4-5 Minggu ke depan, sebagaimana diungkapkan Menteri Koordinator
(Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers usai,
Kamis (30/4).
Lebih
lanjut, Menko Perekonomian sampaikan bahwa saat Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Presiden Joko Widodo di depan para
gubernur menegaskan perhatian pada sektor-sektor usaha yang terdampak dalam
oleh Covid-19 yang juga akan terkait
dengan PHK. “ Sektor utama yang terdampak tentunya sektor
yang terkait dengan pariwisata, restoran, sarana umum, transportasi dan sektor
retail. Dimana dampaknya itu lebih dari 40 persen bahkan kalau sektor
pariwisata itu sekitar 70 persen ”, Ujar SiDin Menko Perekonomian.
Pemerintah
menjelaskan jika program kartu pra-kerja pada perjalanannya mengalami perubahan
fungsi akibat pandemi virus corona. Semula, program kartu pra-kerja ini
dikhususkan untuk meningkatkan keterampilan para calon pekerja. Namun dengan adannya pandemi virus corona,
program ini berubahn menjadi semi bantuan sosial, mengingat, banyak sekali masyarakat yang
terdampak lagnsung dari virus corona khususnya sektor informal sehingga dapat
menjadi sarana bantuan dana dalam kondisi yang sulit nantinya.
Asisten
Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian Yulius mengatakan, program ini
semula sangat penting mengingat angkatan kerja Indonesia saat ini sebagian
besar memiliki pendidik SMP kebawah. Tanpa adanya peningkatan skill maka, para
calon pekerja ini akan tertinggal oleh kemajuan zaman. "
Kita saat ini sedang berada dalam posisi industri 4.0 pada saat ekonomi
digital dan kita berada dalam bonus demografi. Tanpa hal-hal tersebut kita akan
kehilangan momentum sehingga pemerintah menggunakan program kartu pra-kerja ",
Ujar SiDin Yulius dalam teleconfrence, Selasa (28/4/2020).
Menurut
Yulius, ada beberapa perubahan yang dilakukan
pemerintah pada program kartu pra-kerja
semisal pada besaran insentif
yang diberikan, awalnya insentif atau
uang saku dirancang lebih murah dari biaya pelatihan. Jika tak ada Corona,
insentif dirancang hanya Rp650.000, sedangkan biaya pelatihan bisa sampai Rp7
juta. " Uang saku dalam program Kartu pra-kerja
awalnya itu jumlahnya Rp650.000, sekarang jadi Rp2,4 juta. Sedangkan pelatihannya
dari Rp5-7 juta itu diturunkan jadi Rp1 juta, cukup jauh ", Ujar SiDin Yulius Laji.
Menko
Perekonomian juga menyampaikan bahwa selain sektor-sektor yang rentan terdampak
Covid-19 tersebut, ada juga sektor-sektor yang masih mampu bertahan yaitu
antara lain industri karet kulit masih tumbuh year on year-nya 20 persen
terkait dengan industri makanan pokok itu 17 persen, farmasi alat kesehatan
sebesar 13 persen dan terkait dengan minyak nabati 14 persen. “ Inilah
sektor-sektor yang memungkinkan untuk revitalisasi di awal karena mereka secara
year on year masih tumbuh sebesar 16 persen
”, Ujar SiDin Airlangga.
Secara
sekilas disampaikan terkait dengan kartu prakerja, lanjut Menko Perekonomian,
yang sudah mendaftar, registrasi 9 juta dan yang telah mendapatkan saldo itu
adalah gelombang pertama dan kedua sebanyak 456.000 user terbanyak di Jakarta,
kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, dan hampir
seluruh wilayah di Indonesia ada yang sudah menggunakan kartu prakerja. “ Dari
pengguna kartu itu 18 persen memilih mengambil fasilitasnya dalam bentuk cash
melalui perbankan, yaitu BNI, sisanya 72 persen melalui e-wallet atau
e-money ”, Ujar SiDin AirLangga.
Singkatnya
bahwa Program Kartu PraKerja memberi manfaat :
1. Bye-bye pengangguran, Pengembangan Program Kartu Prakerja untuk mengurangi angka pengangguran, yang
saat 2019 mencapai 7 juta orang, meski belum memiliki pekerjaan kamu tetap bisa
terus mengasah kemampuan dan mendapatkan
skill baru yang relevan. 2. Para peserta, Bebas pilih pelatihan yang kamu
mau secara bebas. Selain online dan offline, ada juga pilihan three in one
seperti pelatihan, sertifikasi, serta penempatan kerja di bidang yang kamu
kuasai juga bisa jadi pilihan.
3. Pemerintah akan kasih kamu tunjangan sebagai
modal sekaligus gaji kerja lho. Uang saku akan kamu terima berupa bantuan
pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4
bulan pasca pelatihan. 4. Jadi kamu gak perlu pusing memikirkan biaya
pelatihan. Ditambah lagi, kamu bisa menggunakan uang tersebut untuk memenuhi
kebutuhanmu sehari-hari seperti transportasi ataupun pangan.
COVID-19
membuat pemerintah menjadikan Kartu pra-kerja diubah menjadi program semi
bantuan sosial. Namun pemerintah tidak
merubah atau menghilangkan konsep awal dari Kartu pra-kerja itu sendiri.
Tak
kerja tak ada skill,
Kartu
PraKerja dukung Bansos dan peningkatan Skill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar