NusanTaRa.Com
byPakELEE, 07/06/2020
Seorang
pendeta asal Indonesia yang turut serta dalam sebuah aksi protes atas kematian George
Floyd di Amerika Serikat, dalam aksi tersebut beliau memberikan Pidatonya yang
dianggap bermuatan diskriminasi yang ada di Indonesia. Pendeta tersebut adalah Oscar Suryadi dari
Portland, Oregon. Pidatonya di tengah
aksi Pioneer Square tersebut ia mendapatkan sambutan positif dari para peserta
karena orasi dan doanya dianggap soal keadilan bagi seluruh manusia.
Meskii
demikian videonya yang banyak beredar di Youtube dan Twitter itu menuai banyak kecaman
dari publik di Tanah Air, karena di bagian awal pidatonya dia mengatakan “ tahu apa itu prasangka dan diskriminasi ” karena berasal dari Indonesia, “ Saya
lahir di Indonesia, jadi saya tahu apa itu prasangka dan diskriminasi ”, Ujar SiDin Suryadi seakan memberikan
gambaran yang pernah ia lalui
“ Saya kira saya bisa lari jauh dari Indonesia
dan datang ke sini untuk menghirup kebebasan. Tapi saya melihat beberapa hari
lalu, hati saya meleleh ”, Lanjut pendeta dari Portland City Blessing
Church ini. Para netizen di Twitter
menyebutnya sebagai “ pengkhianat ” dan “ Indonesia
telah difitnah ”, “ Ucapan yang harus dipertanggungjawabkan, hal
ini menyangkut harkat dan martabat bangsa Indonesia ”, Ujar SiDin Tabib baru pengguna Twitter.
Tindakan
yg dilakukan di depan umum di Amerika oleh Oscar Suryadi dengan ucapan " adanya diskriminasi antara orang2
pribumi & WNI keturunan di infonesia.
^ i cant breath ^ ( sy tdk dpt bernafas ) “ ucapan yg hrs
dipertanggungjawabkan, hal ini menyangkut harkat & martabat bangsa
indonesia, Ujar SiDin Agus Mahendra dalam cuitan Twitternya.
Apa
yang terjadi di AS tak bisa disamakan dengan di tanah air, demikian kecaman
dilayangkan Shamsi Ali, imam masjid di
New York asal Indonesia, melalui Twitternya.
Diskriminasi di AS, kata Shamsi, berlangsung sistemik terhadap warga
kulit hitam. “ Mengaku
menyerukan perdamaian dengan memburuk-burukkan Indonesia ? Di US diskriminasi kepada warga hitam bersifat
sistem. Apakah negara/sistem diskriminatif ke minoritas di Indonesia ? ”, Ujar
SiDin Shamsi.
Surga
minoritas di dunia itu sesungguhnya ada di Indonesia. Selain secara konstitusi
dan falsafah negara mereka terjamin, kaum minoritas juga memiliki posisi yang
sangat terhormat, kata Shamsi pada wartawan, Rabu 10/06/2020. “ Semua
agama tanpa kecuali punya hak liburan nasional. Bahkan yang lebih penting kita
dapatkan bahwa teman-teman minoritas di Indonesia memiliki posisi terhormat di
kehidupan publik, baik pada posisi poltiik maupun perekonomian ”, Ujar SiDin Shamsi.
“ Karenanya hentikan memburuk-burukkan negeri
sendiri. Indonesia tidak sempurna. Tapi jangan kasus-kasus yang ada Anda
gunakan untuk menjelekkan negeri sendiri
”, lanjut Shamsi.
Teuku
Faizasyah juru bicara dari Kemlu RI, mengatakan perwakilan mereka di Amerika
Serikat akan mencari tahu peristiwa yang memicu kecaman tersebut dan berharap yang bersangkutan bisa segera
memberikan klarifikasi atas perkataannya.
“ Nanti dicari tahu oleh
perwakilan kita. Namun siapa pun yang bersangkutan, mencontoh kasus sebelumnya
WN AS bertato peta RI yang ikut demo, pelaku dan juga orang tuanya memberikan
klarifikasi. Contoh ini bisa juga dilakukan oleh yang bersangkutan ”, Ujar SiDin Faizasyah, pernyataan Faizasyah itu menyinggung soal
Rainey Backues, pria naturalisasi bertato Indonesia yang terlibat kerusuhan di
Philadelphia.
Amerika
negeri kiblat Demokrasi,
Pidato
Oscar Suryadi singgung Indonesia diskriminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar