NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 04/02/2020
Sinar Islam dari tanah Suci Mekkah,
Dakwah Islam Nusantara diramaikan sahabat Rasulullah.
byMuhammaDBakkaranG, 04/02/2020
Sejarah pertumbuhan Islam di Nusantara tak dapat disangkal berawal dari kalangan pedagang bersama para ulama-ulama yang awalnya datang ke Indonesia untuk berdakwah. Seiring pertumbuhan Islam di Nusantara dan pusat dakwah Islam di Jazirah arab oleh Raslullah SAW, yang ingin menguatkan siar Islam di daerah baru dengan mengirimkan para sahabatnya untuk melintasi gurun dan melintasi Samudera untuk menguatkan siar Islam.
Penyebaran islam di Nusantara memeliki beberapa Referensi yang cukup kuat terkait kehadiran para sahabat Nabi yang datang untuk berdakwah menguatkan sinar Islam. Diantaranya ditemukan manuskrip tulisan yang membuktikan bahwa Ali bin Abi Thalib khalipah Islam dan menantu Nabi pernah ke Indonesia tepatnya di daerah Garut Jawa Barat, bahkan ditemukan beberapa sahabat-sahabat Rasulullah yang lain pun pernah ada yang sampai di Indonesia pula.
Berikut referensi dan keterangan yang saya dapat:
1. Ali bin Abi Thalib
Kala masih bernama Nusantara tahun 625 M, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah datang dan berdakwah ke Cirebon dan Garut, Jawa Barat (Tanah Sunda). Selain Indonesia perjalanan dakwahnya meliputi kawasan Nusantara lain seperti, Filipina, Singapura, Thailand, Campha (Vietnam), Laos, Myanmar, Kamboja ( H. Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Umatnya sampai Sekarang, Bulan Bintang, 1979).
2. Ja’far bin Abi Thalib
Sahabat lainnya yang juga pernah datang ke Indonesia adalah Ja’far bin Abi Thalib, ia berdakwah di daerah Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dipa), Indonesia, sekitar tahun 626 M/ 4 H. (Habib Bahrudin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
3. ‘Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal, serta putranya Mahmud dan Isma’il
Rombongan ini pernah sampai di Nusantara sekitar tahun 625 M/4 H. Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
4. Salman Al-Farisi
Sahabat Rasulullah yang satu ini juga pernah berdakwah ke Kerajana Perlak, Aceh Timur sekitar tahun 626 M/ 4 H dan kembali lagi ke Madinah. (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
5. Ubay bin Ka’ab
Ubaid bin Ka’ab juga pernah berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia. Kedatangannya tertulis sekitar tahun 626 M/ 4H dan kemudian kembali lagi ke Madinah (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
6. Abdullah bin Mas’ud
Abdullah bin Mas’ud pernah menyebarkan Islam di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M/ 4 H. (G. E. Gerini, Futher India and Indo-Malay Archipelago)
7. Akasyah bin Muhsin Al-Usdi
Sekitar tahun 623 M/ 2 H, Akasyah bin Muhsin Al-Usdi menyebarkan Islam di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah. (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, halaman 39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama di Palembang, 1986; R.M. Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929; T. W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968)
8. Zaid ibn Haritsah
Sedangkan setelah Rasulullah Saw wafat, Zaid bin Haritsah juga pernah berdakwah di Kerajaan Lamuri/Lambari (Lambharo/Lamreh, Aceh) pada tahun 35 H (718 M).
9. Wahab bin Abi Qabahah
Sahabat Rasulullah ini pernah berkunjung di Riau, berdakwah dan menetap selama 5 tahun di sana sebelum pulang ke Madinah. (Kitab ‘Wali Songo dengan perkembangan Islam di Nusantara’, Haji Abdul Halim Bashah, terbitan Al Kafilah Enterprise, Kelantan, 1996).
Reff.PeciHitam.org, 12/01/2020. Penyebaran islam di Nusantara memeliki beberapa Referensi yang cukup kuat terkait kehadiran para sahabat Nabi yang datang untuk berdakwah menguatkan sinar Islam. Diantaranya ditemukan manuskrip tulisan yang membuktikan bahwa Ali bin Abi Thalib khalipah Islam dan menantu Nabi pernah ke Indonesia tepatnya di daerah Garut Jawa Barat, bahkan ditemukan beberapa sahabat-sahabat Rasulullah yang lain pun pernah ada yang sampai di Indonesia pula.
Berikut referensi dan keterangan yang saya dapat:
1. Ali bin Abi Thalib
Kala masih bernama Nusantara tahun 625 M, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah datang dan berdakwah ke Cirebon dan Garut, Jawa Barat (Tanah Sunda). Selain Indonesia perjalanan dakwahnya meliputi kawasan Nusantara lain seperti, Filipina, Singapura, Thailand, Campha (Vietnam), Laos, Myanmar, Kamboja ( H. Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Umatnya sampai Sekarang, Bulan Bintang, 1979).
2. Ja’far bin Abi Thalib
Sahabat lainnya yang juga pernah datang ke Indonesia adalah Ja’far bin Abi Thalib, ia berdakwah di daerah Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dipa), Indonesia, sekitar tahun 626 M/ 4 H. (Habib Bahrudin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
3. ‘Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal, serta putranya Mahmud dan Isma’il
Rombongan ini pernah sampai di Nusantara sekitar tahun 625 M/4 H. Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
4. Salman Al-Farisi
Sahabat Rasulullah yang satu ini juga pernah berdakwah ke Kerajana Perlak, Aceh Timur sekitar tahun 626 M/ 4 H dan kembali lagi ke Madinah. (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
5. Ubay bin Ka’ab
Ubaid bin Ka’ab juga pernah berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia. Kedatangannya tertulis sekitar tahun 626 M/ 4H dan kemudian kembali lagi ke Madinah (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929)
6. Abdullah bin Mas’ud
Abdullah bin Mas’ud pernah menyebarkan Islam di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M/ 4 H. (G. E. Gerini, Futher India and Indo-Malay Archipelago)
7. Akasyah bin Muhsin Al-Usdi
Sekitar tahun 623 M/ 2 H, Akasyah bin Muhsin Al-Usdi menyebarkan Islam di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah. (Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, halaman 39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama di Palembang, 1986; R.M. Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929; T. W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968)
8. Zaid ibn Haritsah
Sedangkan setelah Rasulullah Saw wafat, Zaid bin Haritsah juga pernah berdakwah di Kerajaan Lamuri/Lambari (Lambharo/Lamreh, Aceh) pada tahun 35 H (718 M).
9. Wahab bin Abi Qabahah
Sahabat Rasulullah ini pernah berkunjung di Riau, berdakwah dan menetap selama 5 tahun di sana sebelum pulang ke Madinah. (Kitab ‘Wali Songo dengan perkembangan Islam di Nusantara’, Haji Abdul Halim Bashah, terbitan Al Kafilah Enterprise, Kelantan, 1996).
Sinar Islam dari tanah Suci Mekkah,
Dakwah Islam Nusantara diramaikan sahabat Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar