NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 28/05/2019
byFarhaMTukirmaN, 28/05/2019
Alfian
M Fajri atlit Indonesia kembali meraih gelar juara dunia dengan raihan medali emas di
kejuaraan dunia IFSC Worldcup di Chongqing, China, pada nomor Men,s speed world
record. Bagi atlit asal Solo Jawa tengah raihan medali emas ini untuk pertama
kalinya di IFSC worldcup dengan catatan waktu 5,961 detik setelah di final
mengalahkan atlit Ukrainia Kostiantyn Pavlenko peraih medali Perak dengan
catatan waktu 6,310 detik.
Sedang
medali perunggu diraih atlit Rusia Sergey Rukin dengan catatan waktu 6,808
detik setelah mengalahkan lawannya Zhong Qixin asal China, yang kemudian mengalami fall dalam perebutan
medali perunggu tersebut. Bagi Alfian M
Fajri di kejohanan Climbing peringkat antara bangsa yang pernah ia ikuti, sebelumnya
ia pernah meraih medali emas di Asian Championship di Kurayoshi, Jepang, pada November 2018 lalu.
" Saya terimakasih kepada semua yang telah
mendukung. Syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa saya bisa
maksimal ", Ujar SiDin Alfian di
Chongqing, China, Jumat (26/4/2019). Ia
mengaku lebih tenang dan rileks saat bertanding serta tak lupa ia juga berdoa
agar diberikan kelancaran ketika bertanding.
Faisol Riza, Ketua Umum FPTI mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan
oleh Alfian ketika di Chongqing.
Atlet
Indonesia yang lain, Aspar Jaelolo sebelumnya gagal melaju ke perempat final
setelah dikalahkan oleh Pavlenko si peraih medali perak ia sedikit terpeleset
sehingga catatan waktunya mengendur menjadi 6,286 detik. Pavlenko unggul 0,1 detik dengan catatan waktu
6,130 detik. Di babak perempat final,
Pavlenko kembali mengalahkan atlet Indonesia Fatchur Roji. Roji yang sempat
unggul saat start justru terpeleset di tengah lintasan dan mencatatkan waktu
7,518 detik. Adapun Pavlenko melesat di 5,997 detik.
Sementara
itu untuk nomor women's speed world record, medali emas diraih oleh atlet asal
China, YiLing Song dengan catatan waktu 7,673 detik. Medali perak diraih oleh
atlet Polandia, Aleksandra Rudzinska yang mengalami fall di babak big final dan
medali perunggu diraih oleh atlet asal Rusia, Iuliia Kaplina dengan catatan
waktu 8,429 detik. Kaplina berhasil mengalahkan atlet Prancis Anouck Jaubert
yang mengalami fall.
Atlet
putri andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu atlit Climbing andalan putri
Indonsia, gagal melaju ke babak semi final. Aries dikalahkan oleh Anouck
Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan
waktu 7,429 detik sedangkan Jaubert 7,400 detik. Anggota kontijen Indonesia lainnya Nurul
Iqamah gagal di babak perdelapan final
melawan Rudzinska. Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan
Rudzinska 7,742 detik.
Menanggapi
hasil pertandingan malam ini, pelatih Timnas Panjat Tebing Hendra Basyir
mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih Alfian meski mengakui, secara umum
performa anak asuhnya kali ini kurang optimal. Fokus latihan yang harus dibagi
antara speed, lead, dan boulder, tentu saja bukan hal yang mudah bagi para
atlet. " Memang secara hasil kita alhamdulillah bisa
juara dunia kali ini untuk di putranya cuma secara overall performa kita belum
maksimal ", Ujar SiDin Hendra
Basyir.
“ Memang secara hasil, alhamdulillah kita bisa
juara dunia kali ini untuk putranya.
Cuma secara overall performa kita belum maksimal ”, Ujar SiDin Hendra, seperti di Kejuaraan
Dunia di Moscow beberapa waktu lalu, targetnya kali ini adalah mempertahankan
keunggulan di speed, sekaligus meminimalkan margin dari kelemahan di lead dan
boulder.
Mat
Jais meluncur dengan Roll Royce,
Alfian
Fajri Juara Dunia Climbing Chongqing 2019 eee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar