NusanTaRa.Com
byRaisALembuduT, 08/06/2019
Semangat
Kota Pontianak juga terlihat di Festival ini Ketika dentuman Meriam yang
menggelegar keras hingga mencapai jarak 2 km sambung menyambung sepanjang tepian
diikuti semburan cahaya api yang keluar dari moncong meriam serta kepulan asap
membumbung dari moncong meriam, Duuummmmm Duuummm.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi
Kamtono meminta panitia Festival Meriam Karbit
mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, “
Saya minta panitia pelaksana benar-benar mempersiapkan secara matang, baik
kemasan acaranya, pembukaan, panggung utama, serta pengaturann tamu uundangan “
Ujar SiDin Edi Rusdi.
Dalam sambutan Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa, Meriam Karbit tak dapat dipisahkan dengan masyarakat Pontianak, terutama yang bermukim di Pinggiran Sungai Kapuas, terlebih Meriam Karbit bagian dari historis berdirinya Kota Pontanak. “ Oleh sebab itu, melalui festival ini kita berharap permaianan meriam karbit tetap terus dilestarikan sebagai khasana budoyo Pontianak yng tidak dimiliki daerah lainnya. Dan tidak sah rasanya bila lebaran Idul Fitrie tanpa terdengar dentuman Meriam Karbit “, Ujar SiDin Edy Rusmadi. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit agar masuk menjadi Kalender Pariwisata Kalimantan Barat, " Kalau terus-meneruss kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi saalah satu aikon Kalbar secara Nasional bahkan secara Internasional ", Ujar SiDin Sutarmidji.
byRaisALembuduT, 08/06/2019
Sepanjang
tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak menjadi semarak dengan dentuman Meriam
Karbit yang di pasang di sana dalam rangka memeriahkan perayaan malam lebaran
ummat Islam Idul Fitrie 1440 H pada hari H-1, Selasa 04/06/2019. Dentuman hingar binger tersebut ditambah dengan
sorak gembira warga Kota Pontinak yang memadatai sepanjang area pertunjukan, atas
perayaan tahun masyarakat tersebut dimulai seketika setelah Wali Kota Pontianak
Bapak Edy Rusdi Kamtono mnyulutkan api ke lobang Meriam Karbit dan Dummmm duummmm
duummm memenuhi sungai Kapuas di ikuti sejumlah 224 Meriam peserta tak
ayal juga meriam kecil bahkan yang ada diperahu-perahu di atas sungai.
Festival Budaya tahunan Kota Pontianak ini di ikuti sekitar 224 meriam karbit serta 39 kelompok dari berbagai organisasi yang menyertai pertandingan, sebagaimana dalam acara Meriam Karbit menyambut Idul Fitrie 1440 H ini menjadi ajang pertandingan Meriam Karbit. Dalam acara pertandingan ini setiap Kelompok terdiri dari 5 – 7 Meriam Karbit dengan peserta hingga 10 orang, jadi ada beberapa meriam Karbit yang tidak ikut pertandingan selain hanya untuk memeriah acara diantaranya ada 7 buah meriam Besi dan meriam Bambu kecil.
“ Sebanyak 224 Meriam Karbit dari 39 kelompok yang menjadi peserta Festival Meriam Karbit tersebut “, Ujar SiDin Fazri Udin Ketua Forum Permainan Meriam Karbit Kota Pontianak, Rabu 05/06/2019. Tahun 2019 penyelenggaraan Festival Meriam Karbit dipusatkan di Gang Mailamah, jalan Adisucipto Kota Pontianak, dihadiri sekitar 300 orang undangan yang memenuhi kursi undangan yang telah disediakan para panitia, serta masyarakat Pontianak yang memenuhisepanjang sungai mengikuti dengan suka cipta serta beberapa pelancong dari luar kota, “ Festival tahun ini terkesan lebih semarak dari tahun sebelumnya ini terlihat dari berjubelnya penonton dan dentuman meriam yang semakin menggelegar “, Ujar SiDin Deden dari Jawa Barat.
Menurut Fazri Meria Karbit merupakan salah satu permainan tradisionil khas masyarakat Melayu Pontianak dan sudah ditetapkan sebagai “ Warisan Budaya Tak Benda “ oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “ Kami berharap melalui Forum Meriam Karbit , budaya ini tetap eksis setiap tahunnya dan dapat dinikmati masyarakat luas serta menarik kunjungan para wisatawan mancanegara untuk berkuunjun ke Kota Pontianak “, Ujar SiDin Fazri Udin.
Festival Budaya tahunan Kota Pontianak ini di ikuti sekitar 224 meriam karbit serta 39 kelompok dari berbagai organisasi yang menyertai pertandingan, sebagaimana dalam acara Meriam Karbit menyambut Idul Fitrie 1440 H ini menjadi ajang pertandingan Meriam Karbit. Dalam acara pertandingan ini setiap Kelompok terdiri dari 5 – 7 Meriam Karbit dengan peserta hingga 10 orang, jadi ada beberapa meriam Karbit yang tidak ikut pertandingan selain hanya untuk memeriah acara diantaranya ada 7 buah meriam Besi dan meriam Bambu kecil.
“ Sebanyak 224 Meriam Karbit dari 39 kelompok yang menjadi peserta Festival Meriam Karbit tersebut “, Ujar SiDin Fazri Udin Ketua Forum Permainan Meriam Karbit Kota Pontianak, Rabu 05/06/2019. Tahun 2019 penyelenggaraan Festival Meriam Karbit dipusatkan di Gang Mailamah, jalan Adisucipto Kota Pontianak, dihadiri sekitar 300 orang undangan yang memenuhi kursi undangan yang telah disediakan para panitia, serta masyarakat Pontianak yang memenuhisepanjang sungai mengikuti dengan suka cipta serta beberapa pelancong dari luar kota, “ Festival tahun ini terkesan lebih semarak dari tahun sebelumnya ini terlihat dari berjubelnya penonton dan dentuman meriam yang semakin menggelegar “, Ujar SiDin Deden dari Jawa Barat.
Menurut Fazri Meria Karbit merupakan salah satu permainan tradisionil khas masyarakat Melayu Pontianak dan sudah ditetapkan sebagai “ Warisan Budaya Tak Benda “ oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “ Kami berharap melalui Forum Meriam Karbit , budaya ini tetap eksis setiap tahunnya dan dapat dinikmati masyarakat luas serta menarik kunjungan para wisatawan mancanegara untuk berkuunjun ke Kota Pontianak “, Ujar SiDin Fazri Udin.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono |
Dalam sambutan Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa, Meriam Karbit tak dapat dipisahkan dengan masyarakat Pontianak, terutama yang bermukim di Pinggiran Sungai Kapuas, terlebih Meriam Karbit bagian dari historis berdirinya Kota Pontanak. “ Oleh sebab itu, melalui festival ini kita berharap permaianan meriam karbit tetap terus dilestarikan sebagai khasana budoyo Pontianak yng tidak dimiliki daerah lainnya. Dan tidak sah rasanya bila lebaran Idul Fitrie tanpa terdengar dentuman Meriam Karbit “, Ujar SiDin Edy Rusmadi. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit agar masuk menjadi Kalender Pariwisata Kalimantan Barat, " Kalau terus-meneruss kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi saalah satu aikon Kalbar secara Nasional bahkan secara Internasional ", Ujar SiDin Sutarmidji.
"Kalau terus-menerus
kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon
Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam
Karbit masuk dalam Kalender Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi
salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini
didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan
dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
"Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus,
lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya sehingga
orang tertarik berkunjung ke Pontianak," tutur Sutarmidji.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam
Karbit masuk dalam Kalender Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi
salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini
didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan
dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam
Karbit masuk dalam Kalender Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi
salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini
didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan
dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam
Karbit masuk dalam Kalender Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi
salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini
didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan
dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam
Karbit masuk dalam Kalender Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi
salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini
didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan
dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Karbit Sambut Idul Fitri dari Tepian Sungai Kapuas Pontianak ", https://travel.kompas.com/read/2019/06/06/100200927/meriam-karbit-sambut-idul-fitri-dari-tepian-sungai-kapuas-pontianak-.
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : I Made Asdhiana
Budaya
Meriam Karbit bagi masyarakat Melayu Pontianak bermula, ketika Raja pertama Pontianak Syarif Abdurrahman
Alkadrie berlayar dengan perahu menyusuri sungai Kapuas untuk membuat area
pemukiman baru. Ketika sampai di suatu
area tepian sungai yang datar dan luas ia memerintahkan untuk beristirahat
sambil memperhatikan keadaan lokasinya,
setelah merasa yakin ia menyuruh anak buahnya pada malam hari untuk
membunyikan Meriam Bambu guna mengusir setan yang berlindung ditempat itu agar menjadi lebih
nyaman dan tentraam sebagai tempat hunian,
sebagian cerita yang dimaksud dengan setan adalah para penjahat dan
lanun yang banyak bersembunyi untuk pergi.
Mulai saat itu Meriam Karbit jadi budaya Melayu Pontianak untuk
merayakan kota tercinta mereka.
Mariam
Karbit terbuat dari kayu balok yang diikat dengan rotan dengan ukuran panjang
rata-rata sekitar 5 hingga 7 meter dan diameter 50 – 70 Cm. Harga
pembuatan Meriam Karbit dari Kayu plihan bisa mencapai Rp 7 juta, Selain itu terdapat juga Meriam terbuat dari
Besi sekitar 7 buah. Untuk
membunyikaannya dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu
kemudian siap disulut. Dalam Festival
selain kekerasan suara meriam, keindahan meriam, kekompakan peserta juga
dinilai keindahan Meriam Karbit dengan berbagai kreasi.
Setiap
penyelenggaraan Festival Meriam Karbit ini tidak jarang mengundang rasa kagum
dan penasaran para wisatawan akan kerasnya dentuman tersebut bahkan tak jarang diantara mereka ada yang
meminta untuk menyulut langsung peledakan meriam tersebut. Semua meriam itu diletakkan berderetan di
sepanjang sungai Kapuas dari Kuantan hingga Bansir Laut (Pontianak Selatan) dan
dari Saigon hingga Parit Mayor (Pontianak Timur), bunyi dentuman meriam karbit ini bisa
terdengar hingga radius lebih dari 3 kilometer.
SiOmong
bersorak dentuman Meriam Bambu menyentak,
Festival
Meriam Karbit meriahkan kota Pontianak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar