NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 18/12/2018
byLaSikUAgaY, 18/12/2018
Purnowo
Prawiro pemilik Blue Bird Grup sossok berjuis Indonesia yang sejak 2014 selalu
masuk dalam daftar 50 orang kaya Indonesia versi Forbes Indonesia. Sejak tahun 2018 di tahun Anjing tanah
Purnomo tidak lagi tercantum sebagai 50 orang terkaya Indonesia karena bisnis
taksinya tengah tersungkur. “ Tekanan transportasi online membuat kinerja
Blue Bird tergerus, sehingga harga sahamnya juga ikut terpengaruh. Alhasil, kekayaan Purnomo juga turun ”, Ujar SiDin Taufik Darusman Editor in Chief
Forbes Indonesia.
Harta
kekayaan Purnomo memasuki 2015 mulai
turun menjadi US$990 juta dan masih menempati posisi ke-29 dalam daftar Forbes,
penurunan ini sejalan semakin menurunnya jualan harga saham Blue Bird yang
mencapai level Rp 7.100 per 30 Desember 2015.
Setahun kemudian Purnomo masih masuk dalam daftar 50 orang terkaya
Indonesia diurutan ke 49 dengan nilai
kekayaan tersisa sekitar separuhnya menjadi sekitar US$470 juta.
Hingga
akhir 2016, harga saham Blue Bird sudah
turun jauh menjadi hanya Rp3.000 per saham atau anjlok 58 persen dari akhir
2015 sebesar Rp 7.100 per saham. Pada
2017, kekayaan Purnomo meningkat menjadi US$ 640 juta seiring membaiknya harga
saham Blue Bird sehingga peringkatnya
pun turut naik ke urutan 45, sehingga
akhir 2017 harga saham Blue Bird berada di level Rp 3.460 per saham.
Daftar
50 orang terkaya Indonesia versi Forbes Indonesia tidak lagi memasukkan nama
Purnomo Prawiro di dalamnya pada tahun 2018,
karena harta kekayaannya ditaksir
lebih rendah dari US$600 juta, di mana angka tersebut merupakan standart nilai
aset minimum Forbes Indonesia Rich List.
Penyusun
daftar 50 orang terkaya di Indonesia, Forbes mengambil informasi dari
kepemilikan saham dan informasi keuangan yang didapatkan dari keluarga dan
individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis. Nilai aset yang dicantumkan mencakup
kekayaan individu dan keluarga, termasuk kekayaan bersama antara pendiri
perusahaan dan kerabat keluarga terdekat dan
nilai aset dari perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan
kurs.
Kekayaan
Purnomo tak lepas dari bisnisnya
diantaranya Blue Bird Taksi, saat Forbes
mencatat Purnomo sebagai orang terkaya ke-25 di Indonesia tahun 2014, Blue Bird
baru saja mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tahun yang
sama. Forbes Indonesia menaksir
kekayaan Purnomo ketika itu mencapai
US$1,5 miliar dengan harga saham perdana Blue Bird dipatok Rp 7.450 per saham,
selanjutnya harga sahamnya terus menanjak hingga akhir tahun 2014, harga saham Blue Bird menembus Rp 9.425
per saham.
Menurunnya
pendapatan usaha, membuat laba bersih Blue Bird juga ikut terkoreksi. Emiten dengan kode BIRD ini meraup laba
bersih sebesar Rp 427,49 miliar sepanjang 2017. Angka itu turun 16 persen dari laba bersih
2016 senilai Rp 510,2 miliar. Kendati
secara tahunan pendapatan dan laba bersih Blue Bird pada 2017 menurun, kinerja
Blue Bird pada tahun Ayam Api itu sebenarnya stabil, dan cenderung merangkak
naik apabila dilihat secara kuartalan.
Laba
bersih Blue Bird yang meningkat karena perseroan berhasil menekan beban
operasional, termasuk beban bunga. Capaian ini membawa harga saham perseroan
pelan-pelan merangkak naik kembali.
Saat
laporan keuangan BIRD diumumkan pada Jumat, 26 Oktober 2018, tiga hari
setelahnya harga saham BIRD naik menjadi Rp 2.830 per saham dari harga saham 26
Oktober 2018 sebesar Rp 2.760 per saham.
Harga saham masih terus meningkat sampai dengan Rp 2.880 per saham pada
2 November 2018, selanjutnya saham Blue
Bird kembali terperosok hingga menyentuh harga sebesar Rp 2.700 per saham per
13 Desember 2018. Berdampak pada Nama
Purnomo Prawiro tidak pernah lagi masuk Daftar 50 orang terkaya Indonesia Per 30 November 2018.
Purnomo Prawiro (Baju Biru) Bos Blue Bird Taxi |
Blue
Bird mengitari bingarnya Jakarta,
Purnomo
Prawiro out dari daftar 50 orang kaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar