Kamis, 24 Januari 2019

JOKOWI MENGHARAPKAN DUKUNGAN PUTIN DAN NEGARA EROPAH UNTUK ISU POSITIP MINYAK SAWIT.

NusanTaRa.Com
byLasikUAgaY, 28/11/2018



Indonesia sebagai Negara produsen Minyak Kelapa Sawit terbesr di dunia, saat ini mengalami berbagai kedala dalam pemasarannya, baik karena harga yang cenderung menurun, ISO serfikasi yang berat dan pembatasan  Minyak kelapa sawit sebagai bahan biodesel 2020.   Mengatasi problem tersebut Presiden Joko Widodo meminta bantuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mendukung dan mempromosikan kampanye positif terhadap minyak sawit Indonesia.   "  Kami memohon dukungan untuk promosi dan kampanye positif bagi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia  ", Ujar SiDin Jokowi di  KTT ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018).

Isu ini menjadi sorotan setelah Uni Eropa menerapkan kebijakan yang dianggap diskriminatif untuk membatasi impor minyak sawit serta penolakan produk sawit Indonesia oleh negara Eropah dan dari Negara Asean lain seperti Malaysia dan Thailand.   Jakarta dan Moskow sendiri saat ini terikat kesepakatan perdagangan berupa pertukaran hasil perkebunan Indonesia dengan 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 yang diproduksi Rusia, dan kampanye positif ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat perdagangan antara Indonesia dan Rusia.

Indonesia berharap target perdagangan bilateral kedua negra dapat mencapai US$ 5 miliar di tahun2020 dan Jokowi juga mendorong Rusia meningkatkan volume impornya terhadap produk-produk perikanan dan buah tropis Indonesia.    Jokowi juga turut menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerja sama ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU) dan mendorong tercapainya persetujuan perdagangan bebas dengan Negara EAEU secepat mungkin.

Sebelumnya  Rabu 04/04/2018 pada acara  penerimaan  Surat Kepercayaan dari 11 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Designate Resident dan Designate Non Resident untuk RI di Istana Merdeka, Jakarta. 11 Dubes tersebut berasal dari negara Teluk (Bahrain), Uni Eropa (Rusia, Georgia, Latvia dan Polandia), Asia (Korea Selatan, Australia dan Fiji) dan Benua Afrika (Uganda, Gambia, dan Ivory Coast).

Presiden membuka komunikasi dengan beberapa duta tersebut terkait peningkatan sektor perdagangan khususnya Minyak kelapa Sawit yang cenderung mengalami kendala terutama dari Negara Uni Eropah.  Sehingga kendala-kendala perdagangan tersebut dapat teratasi dengan adil yang selama ini kita rasakan mendapat diskriminasi dan tekanan dengan berbagai syarat, hal ini juga dirasakan beberapa Negara Asia Tenggara sebagai produsen Minyak sawit yaitu Malaysia dan Thailand.

Khusus dengan para dubes dari Uni Eropa  setelah penyerahan surat kepercayaan dari 11 duta besar untuk Indonesia, kata Retno, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan kedua negara. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar Uni Eropa memperhatikan kembali resolusi sawit.  "  Indonesia meminta kembali perhatian mengenai masalah kelapa sawit  ", Ujar SiGaluh Retno Marsudi, Rabu 04/04/2018.

Menteri Perindustrian dan Komoditas Perkebunan Malaysia, Datuk Seri Siew Keong mengatakan, parlemen UE menyetujui dua resolusi, dan pelaksanaan resolusi tersebut akan memberi dampak signifikan pada negara-negara produsen, terutama petani kecil di negara tersebut.   "  Kami harap ini tidak dilaksanakan, tapi jika benar-benar diimplementasikan, jika produk kami didiskriminasikan, kami juga dapat melakukan tindakan yang sama melawan UE  ", Ujar SiDinSiew Keong, Rabu (10/1).

Uni Eropa tidak adil terhadap produk Malaysia, Indonesia dan Thailand maka perlu diingat bahwa negara-negara tersebut juga membeli produk dari Uni Eropa,  dan mereka mensyaratkan satu sertifikasi keberlanjutan minyak swit atau skema CSPO untuk semua minyak sawit yang memasuki UE setelah 2020  serta menuntut  mengeluarkan minyak kelapa sawit dari program biodiesel pada 2020.   "  Uni Eropa telah memberikan alasan bahwa produsen kelapa sawit gagal memenuhi sasaran pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mencakup penggunaan, produksi dan tindakan yang bertanggung jawab atas lingkungan  ", Ujar SiDin Siew Keong lagi. 


Perkebunan Kelapa Sawit di kembangkan di daerah,
Jokowi meningkat pemasaran minyak sawit dengan Gigih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...