NusanTaRa.Com
byLasikUAgaY, 28/11/2018
byLasikUAgaY, 28/11/2018
Indonesia sebagai Negara produsen
Minyak Kelapa Sawit terbesr di dunia, saat ini mengalami berbagai kedala dalam
pemasarannya, baik karena harga yang cenderung menurun, ISO serfikasi yang berat dan
pembatasan Minyak kelapa sawit sebagai
bahan biodesel 2020. Mengatasi problem
tersebut Presiden Joko Widodo meminta bantuan Presiden Rusia, Vladimir Putin,
untuk mendukung dan mempromosikan kampanye positif terhadap minyak sawit
Indonesia. " Kami memohon dukungan untuk promosi dan
kampanye positif bagi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia ", Ujar SiDin Jokowi di KTT ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018).
Isu ini menjadi sorotan setelah Uni
Eropa menerapkan kebijakan yang dianggap diskriminatif untuk membatasi impor
minyak sawit serta penolakan produk sawit Indonesia oleh negara Eropah dan dari Negara Asean lain seperti Malaysia dan
Thailand. Jakarta dan Moskow sendiri
saat ini terikat kesepakatan perdagangan berupa pertukaran hasil perkebunan
Indonesia dengan 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 yang diproduksi Rusia,
dan kampanye positif ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan
memperkuat perdagangan antara Indonesia dan Rusia.
Indonesia berharap target perdagangan
bilateral kedua negra dapat mencapai US$ 5 miliar di tahun2020 dan Jokowi juga
mendorong Rusia meningkatkan volume impornya terhadap produk-produk perikanan
dan buah tropis Indonesia. Jokowi juga
turut menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerja sama
ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU) dan mendorong tercapainya
persetujuan perdagangan bebas dengan Negara EAEU secepat mungkin.
Sebelumnya Rabu 04/04/2018 pada acara penerimaan Surat Kepercayaan dari 11 Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Designate Resident dan Designate Non Resident
untuk RI di Istana Merdeka, Jakarta. 11 Dubes tersebut berasal dari negara
Teluk (Bahrain), Uni Eropa (Rusia, Georgia, Latvia dan Polandia), Asia (Korea
Selatan, Australia dan Fiji) dan Benua Afrika (Uganda, Gambia, dan Ivory
Coast).
Presiden membuka komunikasi dengan
beberapa duta tersebut terkait peningkatan sektor perdagangan khususnya Minyak
kelapa Sawit yang cenderung mengalami kendala terutama dari Negara Uni
Eropah. Sehingga kendala-kendala
perdagangan tersebut dapat teratasi dengan adil yang selama ini kita rasakan
mendapat diskriminasi dan tekanan dengan berbagai syarat, hal ini juga dirasakan
beberapa Negara Asia Tenggara sebagai produsen Minyak sawit yaitu Malaysia dan
Thailand.
Khusus dengan para dubes dari Uni
Eropa setelah penyerahan surat
kepercayaan dari 11 duta besar untuk Indonesia, kata Retno, Jokowi menekankan
pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan kedua negara. Mantan
Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar Uni Eropa memperhatikan kembali
resolusi sawit. " Indonesia meminta kembali perhatian mengenai
masalah kelapa sawit ", Ujar
SiGaluh Retno Marsudi, Rabu 04/04/2018.
Menteri Perindustrian dan Komoditas
Perkebunan Malaysia, Datuk Seri Siew Keong mengatakan, parlemen UE menyetujui
dua resolusi, dan pelaksanaan resolusi tersebut akan memberi dampak signifikan
pada negara-negara produsen, terutama petani kecil di negara tersebut. "
Kami harap ini tidak dilaksanakan, tapi jika benar-benar
diimplementasikan, jika produk kami didiskriminasikan, kami juga dapat
melakukan tindakan yang sama melawan UE
", Ujar SiDinSiew Keong, Rabu (10/1).
Uni Eropa tidak adil terhadap produk
Malaysia, Indonesia dan Thailand maka perlu diingat bahwa negara-negara tersebut juga
membeli produk dari Uni Eropa, dan mereka mensyaratkan satu sertifikasi
keberlanjutan minyak swit atau skema CSPO untuk semua minyak sawit yang
memasuki UE setelah 2020 serta menuntut mengeluarkan minyak kelapa sawit dari program
biodiesel pada 2020. " Uni Eropa telah memberikan alasan bahwa
produsen kelapa sawit gagal memenuhi sasaran pembangunan berkelanjutan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mencakup penggunaan, produksi dan
tindakan yang bertanggung jawab atas lingkungan
", Ujar SiDin Siew Keong lagi.
Perkebunan Kelapa Sawit di kembangkan di daerah,
Jokowi meningkat pemasaran minyak sawit dengan Gigih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar