NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 27/1/2019
Keberhasilan Petani rumput laut memasarkan hasil produksi mereka keluar negeri yang dilakukan bayer eksportir merupakan satu keberhasilan Pemerintah dan Petani rumput laut dalam meluaskan pasaran Rumput laut. Nunukan sebagai produksi Rumput Laut yang tinggi bahkan pernah menjadi Kabupaten penghasil rumput laut tertinggi di Indonesia, selama ini sering mengalami permasalahan dengan jatuhnya harga Rumput Laut di petani ramput laut mencapai harga Rp 7.000 per/kg dan menumpuknya hasil produksi karena belum adanya pembeli yang sesuai dengan harga tawar mereka.
Kamis 17/1/2019 bertempat di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Assisten II Setkab Nunukan Robby Nahak Serang berhasil melepaskan ekspor perdana Rumput Laut (Euchema Cattonii) ke Busam Korsel sebanyak tiga kontener masin-masing 21 ton, bersama ini turut dikapalkan 39 konteiner berisis 15 ton Rumput total 5.850 ton dengan tujuan Surabaya menggunakan kapal KM. Verizon. " Korsel ini tidak membatasi permintaan rumput laut dari Nunukan. Makanya perlu mengantisipasi agar stok tidak kurang apabila ada permintaan lagi termasuk menjaga kualitas ", Ujar SiDin Robby Nahak Serang NanGanteng.
Demi kemajuan petani Rumput laut, khususnya dalam pemasaran ekspor Ketua Kadin Nunukan sangat berharap hal ini dapat berkelanjutan karena sangat mendukung dalam pemasaran hasil petani. Irshan sangat berharap bahwa pihak eksportir dapat melibatkan pengusaha lokal dan Petani Rumput Laut dalam pemasaran ini, dan sampai hari ini ia belum memantau secara rinci perusahaan dan eksportir yang ada, terutama domisilinya apakah di Nunukan atau berada di luar daerah.
byAsnISamandaK, 27/1/2019
Petani
Rumput laut Nunukan kali ini dapat
berlega karena produksi mereka telah di ekspor ke Busan Korea Selatan sebanyak
63 ton. Pengapalan rumput laut yang
dimuat dalam peti kemas di Pelabuhan
Tunon Taka tidak langsung berlayar keluar negeri atau Busan, tapi kapal tersebut
berlayar ke Surabaya yang kemudian nantinya peti kemas tersebut akan di
pindahkan ke kapal kargo yang khusus melayani jasa eksport
barang dari tanah air. Bagi daerah Kabupaten Nunukan sebagai produsen Rumput Laut terbesar di Indonesia sekitar 1.200 ton pertahun hal tersebut menjadi peluang pasar baru dan akan mendorong petani budidaya Rumput Laut untuk meningkatkan produksinya.
Keberhasilan Petani rumput laut memasarkan hasil produksi mereka keluar negeri yang dilakukan bayer eksportir merupakan satu keberhasilan Pemerintah dan Petani rumput laut dalam meluaskan pasaran Rumput laut. Nunukan sebagai produksi Rumput Laut yang tinggi bahkan pernah menjadi Kabupaten penghasil rumput laut tertinggi di Indonesia, selama ini sering mengalami permasalahan dengan jatuhnya harga Rumput Laut di petani ramput laut mencapai harga Rp 7.000 per/kg dan menumpuknya hasil produksi karena belum adanya pembeli yang sesuai dengan harga tawar mereka.
Kamis 17/1/2019 bertempat di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Assisten II Setkab Nunukan Robby Nahak Serang berhasil melepaskan ekspor perdana Rumput Laut (Euchema Cattonii) ke Busam Korsel sebanyak tiga kontener masin-masing 21 ton, bersama ini turut dikapalkan 39 konteiner berisis 15 ton Rumput total 5.850 ton dengan tujuan Surabaya menggunakan kapal KM. Verizon. " Korsel ini tidak membatasi permintaan rumput laut dari Nunukan. Makanya perlu mengantisipasi agar stok tidak kurang apabila ada permintaan lagi termasuk menjaga kualitas ", Ujar SiDin Robby Nahak Serang NanGanteng.
Ketua
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nunukan Irshan Humokor mengapresiasi apa yang
telah dicapai dalam pemasaran Produksi Rumput Laut, karena kini sudah mampu
mengekspor langsung dengan pelaku eksportir yang ada di Kabupaten Nunukan. Namun disayangkan bahwa beberapa pihak
terkait tidak dilibatkan seperti Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten
Nunukan, Petani Rumput Laut dan para terkait lain. “
Kadin memang tidak dilibatkan dalam hal eksport perdana itu. Saya hanya memantau. Meskipun sebelumnya ada penyampaian lisan
saja dari eksportir “, Ujar SiDin Irshan
Humokor.
Demi kemajuan petani Rumput laut, khususnya dalam pemasaran ekspor Ketua Kadin Nunukan sangat berharap hal ini dapat berkelanjutan karena sangat mendukung dalam pemasaran hasil petani. Irshan sangat berharap bahwa pihak eksportir dapat melibatkan pengusaha lokal dan Petani Rumput Laut dalam pemasaran ini, dan sampai hari ini ia belum memantau secara rinci perusahaan dan eksportir yang ada, terutama domisilinya apakah di Nunukan atau berada di luar daerah.
Bagi
Irshan saat ini adalah menunggu informasi tentang hasil pemasaran Rumput Laut
Nunukan tersebut ke Busan, apakah kualitas yang dikirim kesana memenuhi standar yang diinginkan dan apakah barang tersebut
sesuai dengan keinginan pasar di sana.
Hasil dari sana akan menjadi pertimbangan bagi para pembudidaya dan
pengepul apakah usaha tersebut akan
berkelanjutan atau mengalami perbaikan sebagaimana informs nanti. “
Kami maunya itu seperti pemerintah di Makassar . Pemerintah daatangkan buyer (pembeli) lalu
diperkenalkan dengan pengusaha local di Nunukan. Jadi tidak langsung kepeluncuran. Jadi tidak mematikan pengusaha lokal “, Ujar SiDin Irshan.
Menurut
Petani Rumput laut H. Udin, bahwa sikap
pemerintah memberikan kesempatan kepada
eksportiruntuk langsung membeli rumput laut kering ke pengepul dan juga ke petani
merupkn tindakan yang keliru. Menurutnya
sebaiknya eksportir yang dirangkul pemerintah
itu merangkul pegusaha lokal dan
bersama-sama mendukung Pemasaran Rumput Laut, sehingga semua pihak dapat
diuntungkan bukannya dimatik sebagai mana yang terjadi sekarang karena
persaingan yang tak sehat.
Main bola plastik di laut,
Rumput Laut Nunukan telah memasuki pasar Eksport.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar