NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 27/2/2018
byBambanGBiunG, 27/2/2018
Perdana Menteri Timor Leste Produk pemilu 2017 |
Negara Timor-Leste
dengan Perdana Menteri Mari Alkatiri
hasil pemilu 22 Juli 2017, mengalami krisis konstitusional setelah pemerintah
minoritas Perdana Menteri Mari Alkatiri gagal mengeluarkan kebijakan-kebijakan
kunci karena tidak menapat persetujuan
Parlemen, termasuk anggaran baru,
pada minggu sebelum Natal. Marie
Alkatiri dengan Partai Fretelin serta mitra koalisinya Partai Demokrat dan
Partai Khunto memenangkan kursi
terbanyak dalam pemilihan memegang kursi
dalam Perlemen yang beranggotakan 65
Kursi, namun kebuntuan tersebut muncul ketika Partai Khunto (Kmanek Haburas
Unidate Nasional Timor Oan) yang memiliki
lima kursi meninggalkan koalisi.
Kegagalan
Marie Alkatiri serta Partai Fretlin
untuk mengesahkan Anggaran baru dan kebijakan dalam memulai
pemeritahannya dipicu dari keluaranya Partai
Khunto yang memiliki 5 kursi dalam
pemerintahnnya. Sehingga partai yang
berkuasa Fretelin hanya memiliki 30
kursi dalam parlemen dari 65 Kursi yang
ada dalam parlemen, untuk dapat
menggoalkan rancangan pemerintah berkuasa sekarang membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk
dapat kuat dan memiliki suara kuat dalam
menetapkan pengesahan kebijakannya.
Manuel
Tilman, seorang pengacara Timor-Leste, setuju bahwa krisis politik akan terjadi
jika program pemerintah ditolak untuk kedua kalinya oleh parlemen lagi, “ Ini
sesuai dengan Pasal 112 undang-undang dasar. Jika program pemerintah ditolak
untuk kedua kalinya berturut-turut, pemerintah akan jatuh ”,
Ujar SiDin Tilman. Presiden
Gueterres harus mempertimbangkan
bagaimana membentuk pemerintahan baru jika yang sekarang dibubarkan, termasuk pilihan menawarkannya kepada partai Xanana Gusmao,
partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste (CNRT) yang memperoleh
suara terbanyak kedua dalam pemilu 22 Juli 2017, atau membentuk
pemerintahan “ persatuan nasional ”.
22 Januari 2018 terjadi dialog antara elit
Politik Timor este jika mengalami kegagalan presiden dapat membubarkan
Perlemen Nasional, dan melakukan pemilihan ulang. “
Pemilu bisa terjadi pada bulan April 2018, namun pada tanggal tersebut
bertepatan dengan Masa Prapaskah dan Paskah di negara yang mayoritas Katolik
tersebut, kemungkinan besar akan terjadi pada bulan Mei 2018 ”,
Ujar SiDin Tilaman lagi.
Jika pemilu
diselenggarakan di awal Mei 2018 Timor Leste akibat kegagalan Pemerintahan sekarang atau kegagalan dioloh rekonstruksional para tokoh pollitik, tentunya akan mengalami krisis
keuangan karena anggaran negara saat ini belum
ada yang disetujui. “ Saya akan membuat keputusan sesuai dengan
konstitusi agar tidak membebani rakyat dan tidak akan ada darah atau luka,
apalagi kematian ”, Ujar SiDin Guterres Presiden Timor Leste pada
4 Desember.
M Alkatiri seorang
Muslim yang menggantikan rekan separtai
Rui Maria de Araujo sebagai Perdana Menteri mengikuti pemilihan 22 Juli 2017
pada Negara yang mayoritas penduduknya Katolik (90 %), semula sudah membagun
koalisi mayoritas gagal mendapatkan pesertuan Parlemen atas ajuan program pemerintahannya. Karena hanya beberapa
hari sebelum dilantik, mitra ketiga koalisi tersebut, Kmanek Haburas Unidade
Nasional Timor Oan (Khunto) yang memiliki lima kursi, meninggalkan koalisi
Alkatiri, sebagaimana tahun 2006 saat M Alkatiri terpilih menjadi Perdana menteri saat itu ia mengundurkan diri
“ Jika presiden memberi kami tanggung jawab
untuk memimpin negara keluar dari krisis saat ini, kami akan menerimanya ”, Ujar
SiDin Gusmao, dalam sebuah konferensi
pers yang disiarkan televisi dari Singapura pada 19 November 2017, para
pemimpin oposisi Timor-Leste meyakinkan publik bahwa mereka siap untuk
mengambil alih kepemimpinan. Siaran
menampilkan negarawan senior dan mantan presiden dan perdana menteri Xanana
Gusmao yang didampingi oleh Taur Matan Ruak, presiden Partai Pembebasan Populer
(PLP) dan Jose do Santos Naimori dari Partai Khunto.
Presiden Timor Leste Francisco Guterres Lu'Olo (Tengah) |
Timor Leste berada di tenggara Asean,
Pemerintahan kuat didukung suara parlemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar