Selasa, 20 Maret 2018

ISU CEKCOK DIBALIK POLITIK DINASTI KLAN LEE KUAN YEW.

NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 24/12/2017


Banyak negeri-negeri di Asia yang baru merdeka pasca Perang Dunia  II,  tumbuh  Politik Dinasti  yang menjadi  satu ciri khas dalam mewujutkan pemerintahan mereka., diantaranya di Pakistan punya klan Bhutto, Korea Selatan klan Park—yang baru dilengserkan Maret 2017 lalu, dan Filipina klan Aquino.  Reputasi politik mereka bisa dilacak ke kedudukan sosial masing-masing klan sebagai bagian dari elit terdidik pada masa kolonial yang turut berperan besar dalam proses dekolonisasi atau modernisasi ekonomi (keluarga Park dan Lee Kuan Yew), kedua  peran terakhir ini  seringkali menjadi sumber dan modal popularitas yang mewujutkan dinasty.

Lee Kuan Yew berkuasa antara 1971 hingga 1990 di Singapura.  Dianggap sukses mewujutkan Singapura sebagai Negara yang maju bhkan sebagian kalangan memuji pemerintahannya yang telah menyulap Singapura dari kampung kumuh ke kota metropolis, sebagaimana judul biografinya: From Third World to First,  di sisi lain dalam mewujutkan kecemerlangan itu  tak sedikit pula yang menyoroti sikap otoriter dirinya dalam menegakkannya seperti pemberangusan kebebasan berbicara dan hak-hak sipil lainnya.

Rumor yang berkembang di masyarakat  Singapura terkait keluarga mendiang Lee Kwan Yu   dalam kesiapan  suksesi  kepemimpinan Singapura Pasca-Lee Hsien Loong, meski  cekcok rumor ini oleh kantor perdana menteri telah disangkal  bahwa Lee Hsien Loong tengah mempersiapkan putranya Lee Hongyi sebagai penerus.   Tapi mulusnya karir sang putra, dari prajurit ke GovTech, lembaga resmi pemerintah yang mengurusi pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan public bagi sebagian pengamat suatu langkah menuju kearah 2021 nanti.

Hongyi  pernah bertugas sebagai kepala peleton satuan angkatan bersenjata Singapura awalnya,  kemudian ke Amerika Serikat untuk kuliah di Massachusetts Institute of Technology dan kemudian bekerja di Google.  Hongyi pernah mengirim email kepada perwira tinggi, memprotes ketiadaan tindakan yang diambil kepada seorang rekannya yang absen tanpa izin dari penugasan, yang dianggap sebagian kalangan masyarakat sebaga bentuk  privile se, ketika ia menjalani wajib militer.

Cekcok  lain Putra-putri Lee Kuan Yew  di Facebook, terkait rumah warisan sang bapak, Lee Kuan Yew, yang meninggal pada 2015 lalu. Mendiang Lee Kuan Yew  dalam wasiatnya, meminta agar rumah tersebut dihancurkan.  Lee Hsien Loong perdana menteri Singapura saat in tidak menyetujui wasiat tersebut bahkan bersikeras agar dipertahankan dan dijadikan onumen, meski   Anak tengah dan bontot Lee Kwan Yew, Lee Wei Ling dan Lee Hsien  telah mendesak sang kakak untuk melaksanakan wasiat tersebut.  

Cekcok ini merupakan yang ketiga  dalam dua tahun terakhir. Pada Maret 2016, Lee Wei Ling memprotes rencana peringatan besar-besaran atas kematian sang ayah. Melalui akun Facebook-nya, seperti dikutip Asia One, ia mengatakan perayaan itu mengingatkannya pada kunjungan sang bapak ke Tiongkok pada 1976: “Perayaan itu sangat dibikin-bikin. Ayahku tak terkesan. Kami orang Singapura, kebal emosi yang berlebihan dan tidak wajar. Papa hanya melambai ke anak-anak, seperti yang akan dia lakukan di Singapura.”

Channel News Asia, Senin (19/06/2017),  melaporkan Lee Hsien Loong meminta maaf kepada publik atas keributan yang  biasa terjadi dalam lingkungan keluarganya, ditenggarai bahwa  keributan tersebut  dapat menjadi bola liar yang berpotensi mendorong mosi tidak percaya di parlemen.   Lee Hsien Loong menjabat PM Singapura sejak 2004.,  dia  politikus paling populer  People Action Party  yang berkuasa selama lima decade dengan perolehan suara 70 % dalam pemilu terakhir.  Kemenangan Loong diduga akibat simpati publik atas kematian ayahnya.  Pemerintahan Loong  tengah mendapat sorotan luas dari publik terkait kinerja beberapa perusahaan publik seperti Singapore Airlines disebut-sebut keok dalam persaingannya dengan maskapai penerbangan Tiongkok dan negeri-negeri Teluk, isu imigrasi, dan transportasi publik.

Dua anak Lee Kuan Yew lainnya tak berpolitik. Lee Wei Ling, anak kedua, adalah ahli saraf yang sempat mengepalai National Neuroscience Institute dan pernah menjadi kolumnis tetap di edisi minggu harian Straits Times. Adapun Lee Hsien Yang, putra bungsu, memulai karir di militer Singapura dan menjadi perwira tinggi. Hingga 2007 ia memimpin Singapore Telecom, perusahaan telekomunikasi terbesar Singapura. Setelahnya, ia memilih tidak bekerja untuk perusahaan manapun yang terkait pemerintah—yang sebagian dikuasai iparnya melalui Temasek.


Singapura maju karena ekonominya bagus. 
Lee Kuan Yew Pemimpin Asia Tenggara yang sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...