NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO, 28/2/2018
byDannYAsmorO, 28/2/2018
Koperasi
Produsen Nelayan Kaltara bekerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air
Payau (BBPBAP) Jepara, dalam rangka
meningkatkan produksi Kepiting Bakau alami di Kawasan Hutan bakau Tarakan atau Kalimantan Utara pada umumnya, Rabu
28/2/2018, berhasil melepas sebanyak 350 ribu benih Kepiting di area pertambakan di Jalan Jembatan Bongkok, Kelurahan Karang Anyar. Benih yang dilepaskan ini dihasilkan melalui
rekayasa dan teknologi budidaya Kepitingg Bakau oleh Koperasi Produsen Nelayan bekerjasama dengan BBPBAP Jepara di alam
Bakau diharapkan dapat menjadi stimulant dalam menambah produksi alam dan yang
di Tambak Bakau diharapkan dapat menjadi motipasi bagi petambak untuk membudidayakan
Kepiting sebagai satu usahanya.
Tujuan dari
pelepasan benih Kepiting di alam Bakau sebagai satu usaha untuk melestarikan
dan menambah Populasi Kepiting Bakau di alam Hutan Bakau yang
ada di Kalimantan Utara. Karena saat
ini ada indikasi bahwa jumlah produksi Kepiting Hutan Bakau di Kaltara semakin
menurun karena sangat tingginya penangkapan di alam bebas dan area hutan bakau yang
semakin tergerus oleh berbagai aktipitas
lain. Setidaknya Pelaku Usaha Kepiting di Kalimantan Utara perlahan
akan bisa bernapas lega dengan adanya usaha ini untuk melanjutkan usahnya, karena disamping produksi alam yang berkurang
PerMen Kelautan dan Perikanan No. 56 Tahun 2016 tentang Penangkapan Lobster,
Kepiting dan Rajungan, yang tentunya sedikitnya memberikan batasan tentang
produksi dari alam.
“ Saat ini Kepiting Bakau sudah berkurang meski
belum signifikan, hal ini terukur dari banyaknya pohon bakau yang semakin
berkurang yakni 166 ribu hektarare dan
semakin terbatasnya jumlah produksi kepiting Bakau yang dihasilkan di banding
tahun – tahun sebelumnya “, Ujar SiDin
Ir. Amir Bakri MSc Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Utara. Beliau sangat mengapresiasikan usaha positip
yang dikembangkan kalangan pelaku usaha Perikanan dan lembaga penelitian, untuk
meningkatkan produksi Kepiting Bakau dengan melepaskan Benih hasil Rekayasa dan
Teknologi ke Hutan Bakau dan Tambak-tambak
yang ada disekitar Hutan Bakau
tersebut.
“ Nanti Mau Kepiting bertelur, Mau Kepiting
Betina, Mau Kepiting Jantan tidak masaalah untuk dijual atau diekspor keluar negeri karena
Kepiting yang dihasilkan bukan dari alam tapi melalui budidaya, sesuatu yang
dapat diperkirakan waktu dan kapasitas produksinya “, Ujar SiDin Ir Amir Bakri MSc. Dirinya sangat berharap adanya inovasi pengembangan Kepiting Air Payau ini
dapat menjamin keberadaan kepiting Air Payau di pasaran sesuai dengan
kebutuhan dan menjadi media untuk dapat menjaga kelestarian dan ketersedian stock Kepiting dari Hutan
Bakau hingga generasi selanjuknya. “ Kepiting Hutan Bakau sangat perlu kita
lestarikan hingga ke anak cucu kita bisa
menikmatinya, jangan sampai seperti di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur yang
kondisinya sangat sulit untuk menemukannya karena penangkapan yang berlebihan dan area
hutan bakau yang berkurang drastic “,
Ujar SiDin Menimpalinya lagi.
Mangatur
Nainggolan perwakilan dari Koperasi Produsen Nelayan berharap bahwa Pemerintah
Daerah dapat membantu para nelayan terutama dalam hal Perizinan , “ Kami
berharap dimudahkan dalam perizinan,
agar memiliki legalitas, saat ini
izin sedang berproses di DKP Kaltara semoga dalam waktu dekat dapat
selesai “ Ujar SiDin M Nainggolan. Bahkan untuk mendukung Pelestarian Kepiting Bakau pihak Koperasi Produsen Nelayan mewajibkan bagi setiap anggotanya yang memiliki Tambak untuk menanam beberapa pohon
Bakau diarea tambaknya, sebagai habitat utama Kepiting Bakau, Sikap ini sebagai upaya mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI
untuk melestarikan keberadaan dan Produksi Kepiting Bakau dari alam.
“ Jadi dengan adanya keberhasilan ini kita
harapkan ada yang berasumsi kepiting yang beredar ini dari hasil alam dengan
pembenihan kepiting bertelur, jantan, bencong,
semuaa bisa diperdagangkan tanpa
dibatasi oleh waktu sesuai sebagaiman peraturan menteri perikanan dan kelautan
yang hanya membatasi produksi yang
bersumber dari alam sahaja ”,
Tandas M Nainggolan.
Ir. Amir Bakri MSc, berencana akan mengajak
Koperasi Produsen Nelayan Kaltara untuk
bekerjasama dengan BBPBAP Jepara untuk mendukung pengembambangan Budidaya
Kepiting Air Payau di Pantai Amal. “
Kalau membawa benih dari luar P Tarakan, dipastikan harganya pasti mahal
karena harus mengeluarkan biaya transportasi, jadi kita berharap bisa
dikembangkan di Kaltar, agar pengusaha yang akan membeli benih kepiting ini
akan mendapatkan harga yang lebih murah,
juga bau pertama alia da di Kaltara
“, Tandas Amir Bakri.
Orang Butun Tangkap Kapiting,
Benih Rekayasa mendukung kelestarian Kepiting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar