Kamis, 08 Maret 2018

BENIH KEPITING BAKAU REKAYASA BERHASIL DI LEPAS DI ALAM OLEH KOPERASI PRODUSEN NELAYAN BARENG BBPBAP JEPARA.

NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO, 28/2/2018


Koperasi Produsen Nelayan Kaltara bekerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,  dalam rangka meningkatkan produksi Kepiting Bakau alami di Kawasan Hutan bakau Tarakan atau  Kalimantan Utara pada umumnya,   Rabu 28/2/2018, berhasil melepas sebanyak 350 ribu benih Kepiting  di area pertambakan di Jalan Jembatan  Bongkok, Kelurahan Karang Anyar.  Benih yang dilepaskan ini dihasilkan melalui rekayasa dan teknologi budidaya Kepitingg Bakau oleh  Koperasi Produsen Nelayan  bekerjasama dengan BBPBAP Jepara di alam Bakau diharapkan dapat menjadi stimulant dalam menambah produksi alam dan yang di Tambak Bakau diharapkan dapat menjadi  motipasi bagi petambak untuk membudidayakan Kepiting sebagai satu usahanya.

Tujuan dari pelepasan benih Kepiting di alam Bakau sebagai satu usaha untuk melestarikan dan menambah Populasi Kepiting Bakau  di alam Hutan Bakau yang ada di Kalimantan Utara.  Karena saat ini ada indikasi bahwa jumlah produksi Kepiting Hutan Bakau di Kaltara semakin menurun  karena  sangat  tingginya penangkapan  di alam bebas dan area hutan bakau yang semakin  tergerus oleh berbagai aktipitas lain.  Setidaknya  Pelaku Usaha Kepiting di Kalimantan Utara perlahan akan bisa bernapas lega dengan adanya usaha ini untuk melanjutkan usahnya,  karena disamping produksi alam yang berkurang PerMen Kelautan dan Perikanan No. 56 Tahun 2016 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan, yang tentunya sedikitnya memberikan batasan tentang produksi  dari alam.

  Saat ini Kepiting Bakau sudah berkurang meski belum signifikan, hal ini terukur dari banyaknya pohon bakau yang semakin berkurang  yakni 166 ribu hektarare dan semakin terbatasnya jumlah produksi kepiting Bakau yang dihasilkan di banding tahun – tahun sebelumnya  “, Ujar SiDin Ir. Amir Bakri MSc Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan  Kalimantan Utara.   Beliau sangat mengapresiasikan usaha positip yang dikembangkan kalangan pelaku usaha Perikanan dan lembaga penelitian, untuk meningkatkan produksi Kepiting Bakau dengan melepaskan Benih hasil Rekayasa dan Teknologi ke Hutan Bakau  dan Tambak-tambak  yang ada disekitar Hutan Bakau tersebut. 

  Nanti Mau Kepiting bertelur, Mau Kepiting Betina, Mau Kepiting Jantan tidak masaalah untuk  dijual atau diekspor keluar negeri karena Kepiting yang dihasilkan bukan dari alam tapi melalui budidaya,  sesuatu yang dapat diperkirakan waktu dan kapasitas produksinya  “, Ujar SiDin Ir Amir Bakri MSc.    Dirinya sangat berharap  adanya inovasi pengembangan Kepiting  Air  Payau ini  dapat menjamin keberadaan kepiting Air Payau di pasaran sesuai dengan kebutuhan dan menjadi media untuk dapat menjaga kelestarian  dan ketersedian stock Kepiting dari Hutan Bakau hingga generasi selanjuknya.     Kepiting Hutan Bakau sangat perlu kita lestarikan hingga ke  anak cucu kita bisa menikmatinya, jangan sampai seperti di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur yang kondisinya sangat sulit untuk menemukannya  karena penangkapan yang berlebihan dan area hutan bakau yang berkurang drastic  “, Ujar SiDin Menimpalinya lagi.

Mangatur Nainggolan perwakilan dari Koperasi Produsen Nelayan berharap bahwa Pemerintah Daerah dapat membantu para nelayan terutama dalam hal Perizinan ,    Kami berharap dimudahkan dalam perizinan,  agar memiliki legalitas,  saat ini izin sedang berproses di DKP Kaltara semoga dalam waktu dekat dapat selesai  “ Ujar SiDin M Nainggolan.   Bahkan  untuk mendukung Pelestarian Kepiting Bakau  pihak Koperasi Produsen Nelayan  mewajibkan bagi setiap anggotanya  yang memiliki Tambak untuk menanam beberapa pohon Bakau diarea tambaknya, sebagai habitat utama Kepiting Bakau,  Sikap ini sebagai upaya mendukung  kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk melestarikan keberadaan dan Produksi Kepiting Bakau dari alam.

  Jadi dengan adanya keberhasilan ini kita harapkan ada yang berasumsi kepiting yang beredar ini dari hasil alam dengan pembenihan kepiting bertelur, jantan, bencong,  semuaa  bisa diperdagangkan tanpa dibatasi oleh waktu sesuai sebagaiman peraturan menteri perikanan dan kelautan yang hanya membatasi  produksi yang bersumber  dari alam sahaja  ”,  Tandas M Nainggolan.

 Ir. Amir Bakri MSc, berencana akan mengajak Koperasi Produsen Nelayan Kaltara  untuk bekerjasama dengan  BBPBAP Jepara untuk  mendukung pengembambangan Budidaya Kepiting  Air Payau di Pantai Amal.      Kalau membawa benih dari luar P Tarakan, dipastikan harganya pasti mahal karena harus mengeluarkan biaya transportasi, jadi kita berharap bisa dikembangkan di Kaltar, agar pengusaha yang akan membeli benih kepiting ini akan mendapatkan harga yang lebih murah,   juga bau pertama alia da di Kaltara  “, Tandas Amir Bakri.



Orang Butun Tangkap Kapiting,
Benih Rekayasa mendukung kelestarian Kepiting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...