NusanTaRa.Com
byKariTaLa LA, 21/2/2018
Trend kemajuan Perekonomian Global tahun
2017 berdampak positip bagi pertumbuhan perekonomian
Singapura, sehingga laju pertumbuhan
ekonomi mengalami peningkatan dua kali lipat dari perkiraan awal yaitu 3,5
persen. Pertumbuhan tersebut seiring dengan kemajuan
APBN 2017 nya yang memberikan surplus anggaran sebesar SGD 9,6 miliar atau
setara dengan kurs saat ini sebesar lebih dari Rp 99 triliun. Kemajuan tersebut membuat pemerintah
memberikan bonus bagi rakyatnya dan melanjutkan beberapa proyek layanan publik lebih lanjut.
Kemajuan tersebut membuat Perdana
Menteri Lee Hsien Loong akan terus
melanjutkan proyek restrukturisasi ekonomi dan infrastruktur seperti terminal
bandara kelima serta meninjau kembali kebijakan layanan kesehatan untuk
mempersiapkan populasi yang semakin menua.
Lebih lanjut Heng mengatakan semua warga negara Singapura yang berusia
21 tahun ke atas akan mendapat “Angpao” (bonus) sebesar 100-300 dolar Singapura
(SGD) per tahun, dimana besarnya bonus tersebut tergantung pada pendapatan
setiap warga. Pemerintah harus akan mengeluarkan total dana
sebesar SGD 700 juta untuk mendanai bonus tersebut (dari Channel News Asia).
Surplus anggaran Singapura 2017 yang
cukup besar tertuang ketika Menteri Keuangan Heng Swee Keat mengajukan APBN
2018 ke perlemen, Senin (19/2/2018) yang
kemudian menjelaskan APBN 2017 sebagai dasar pembanding. Dalam
20 tahun terakhir APBN Singapura
diketahui selalu mengalami surplus, tapi APBN 2017 merupakan Surplus terbesar dalam kurun waktu itu, APBN
tahun 2016 mereka hanya mengalami
surplus SGD 1,9.
Pertumbuhan ekonomi Singapura pada
2017 mencapai puncak tertinggi perkiraan kementerian perdagangan terbaru dari
3 sampai 3,5 persen dan diatas prediksi
rata-rata 3,3 persen dalam survei Bloomberg.
Pertumbuhan yang stabil dalam
ekonomi yang bergantung pada ekspor telah meningkatkan kemungkinan pengetatan
kebijakan fiskal dan moneter di tahun mendatang. Otoritas Moneter Singapura
meramalkan pertumbuhan 1,5 persen menjadi 3,5 persen pada 2018.
Jika dibandingkan dengan APBN
Singapura yang selalu surplus tentu hal ini berbeda dengan APBN Indonesia yang
hingga kini selalu defisit. Kementerian
Keuangan RI mencatat APBN 2017 mengalami defisit sebesar 2,57 persen atau senilai Rp 345,8 triliun, defisit ini diperoleh dari
Penerimaan Negara sebesar Rp 1.655,8 triliun dikurangi belanja Negara sebesar
Rp 2.001,6 triliun. " APBN 2017 menunjukkan realisasi
menggembirakan dari sisi pendapatan, belanja, serta terjaganya keberlangsungan
fiscal ", Ujar SiGaluh Sri
Mulyani Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati, ANTARA Jakarta, Selasa
(2/1/2018).
Pertumbuhan stabil tersebut telah menaikkan kemungkinan
pengetatan kebijakan moneter dan fiskal Singapura tahun 2018,
otoritas Moneter Singapura memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berkisar
1,5-1,6 persen tahun ini. Lee juga
menyatakan bahwa lingkungan eksternal masih tetap mengalami ketidakpastian tahun 2018, sejumlah resiko antara lain
ketegangan di Semenanjung Korea, terorisme,
dan kebijakan luar negeri AS masih
harus diwaspadai. " Kami berharap dapat menjaga hubungan dengan
tetangga-tetangga terdekat kami, sejalan dengan persiapan mereka untuk pemilu,
yakni Malaysia pada tahun ini dan Indonesia tahun depan ", Ujar SiDin Lee.
Pemerintah Singapura untuk
mempertahankan surplus anggaran tersebut pada APBN 2018, akan menaikkan
sejumlah pajak dan pungutan, di
antaranya pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk impor jasa, termasuk
aplikasi yang diunduh, Cukai produk
tembakau juga dinaikkan 10% dari yang berlaku saat ini dan penjualan properti di atas SGD 1 juta dikenai
tambahan pajak 4%.
Pemerintah selainkan meningkatkan
pendapatan melalui kenaikan sejumlah pungutan yang akan menjadi penambah masukan
bagi pundi-pundi negara, pemerintah juga akan melakukan penghematan belanja
kementerian sebagaimana kata Heng, " Saya
akan terus memperlambat laju pertumbuhan anggaran kementerian ".
Pertumbuhan anggaran kementerian dikurangi dari 0,4 kali menjadi 0,3
kali dari pertumbuhan PDB, tahun lalu pemerintah Singapura bahkan memangkas kenaikan
anggaran kementerian sebesar 2%.
Pendiri Singapura Sir Raffles,
Pertumbuhan APBN Singapura selalu Surplus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar