NusaNTaRa.Com
byGreaTBritteN, S e l a s a, 0 9 J u l i 2 0 2 4
Sejumlah WNA yang ditemukan Timpora Rote ndao saat ditampung dalam bus untuk dibawa ke Mapolres Rote Ndao, Senin (8/7/2024).
Dia
mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa mereka yang
berkewarganegaraan Bangladesh berjumlah 36 orang, sementara sisanya berjumlah 08
orang dari Myanmar. Aparat Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa
Tenggara Timur (NTT), pun turut mengamankan ke 36 warga negara Bangladesh dan 08 warga negara Myanmar dari etnis Rohingya, mereka diamankan di perairan Pulau Rote pada Senin (08/07/2024)
saat sedang menuju Australia.
Penemuan
WNA itu bermula dari laporan dari Penjabat Kepala Desa Sonimanu yang
menyampaikan bahwa pada Senin kemarin terdapat sebuah kapal yang terdampar di
pesisir pantai desa tersebut. Saat
diperiksa ditemukan ada 22 orang warga negara asing yang ada di dalam kapal
tersebut, semua teridentifikasi berjenis kelamin pria dan berasal dari
Bangladesh. Tak berselang lama, kata
dia, ada pula laporan yang masuk yang menyatakan bahwa ditemukan ada lima WNA
yang menghadang sebuah mobil pick up yang hendak menuju pelabuhan Angkutan
Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) di wilayah itu.
" Kendaraan yang dikendarai oleh warga bernama
Roy Tudunga dihadang di jalan tepatnya di Dusun Pokobatun Desa Pengodua di
Kecamatan Rote Timur dan mereka meminta tumpangan ",
Ujar Dian LR Lenggu dengan Boneernya (Semangatnya). Lima WNA tersebut semuanya berjenis kelamin
laki-laki dan mengaku dari Rohingya Myanmar.Saat ini kelimanya sudah di
Mapolres Rote Ndao.
Laporan
kembali muncul, kata Dian Lestary
Raynilda Lenggu , ditemukan lagi kapal terdampar di pesisir pantai Dusun
Danolon, Desa Mukekuku, Kecamatan Rote Timur, dengan jumlah WNA 17 orang. Belasan orang itu terdiri dari dua orang
WNA asal Myanmar dan sisanya dari Bangladesh. Menurut pengakuan dari seorang WNA asal
Myanmar Muhammad Aziz bahwa mereka sudah masuk ke wilayah perairan Australia,
kemudian dihadang oleh Australia Border Force dan menyuruh untuk kembali.
" Mereka lalu diberikan makanan, berupa air mineral dan lifejacket untuk kembali ke Indonesia ", Ujar SiDin M Aziz dengan Soppengernya (Jumawanya). Untuk proses selanjutnya akan diproses oleh pihak Imigrasi Kupang dan Polres setempat seperti pemeriksaan dan kebutuhan lainnya. Selanjutnya lagi menanti keputusan apa yang akan diberikan kepada mereka terkait pelanggaran yang telah mereka lakoni di Tanah air. Saat diamankan, para imigran dengan tujuan Australia ini tidak memiliki dokumen perjalanan dan identitas apa pun, " Mereka saat ini diamankan di Mapolres ", Ujar SiDin Mardiono.
Perahu yang digunakan WN Bangladesh dan Myanmar
yang akan ke Australia dan tertangkap (satu dari dua perahu)
44 WN Bangladesh dan
Myanmar di amankan di NTT.
Berperahu illegal di
usir Keamanan Laut Australia ke NTT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar