NusaNTaRa.Com
byLaSikUAgaY, S e n i n, 1 6 O k t o b e r 2 0 2 3
Mantan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo memakai baju tahanan setelah menjalani pemeriksaan KPK
dan Resmi menjadi tersangka Jumat (13/10/2023)
Terkait
kasus mantan Menteri Pertanian Syahrul Y Limpo,
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang
mendorong penyidik lembaga antirasuah dan Polda Metro Jaya agar tidak ragu
mengusut perkara terkait Syahrul Yasin Limpo.
Mantan Menteri Pertanian diduga KPK memeras bawahannya dan menerima
gratifikasi, namun Syahrul S Limpo juga diduga diperas oleh pimpinan KPK. Perkara
ini tengah diusut oleh Polda Metro Jaya,
“ Baik itu di Polda confidence
(yakin), di KPK confidence, Anda enggak perlu ragu ”,
Ujar Saut Situmorang, Sabtu (14/10/2023).
Saut
Situmorang menambahkan, penyidik di KPK
dan Polda Metro Jaya harus sama-sama sudah mengantongi alat bukti yang
cukup sehingga mereka tidak boleh membuat publik curiga
dengan menunjukkan keraguan dalam menangani perkara terkait Syahrul Y Limpo. Saut Situmorang mengatakan, masyarakat luas
pasti akan mendukung penanganan perkara dugaan Syahrul memeras bawahannya dan
diperas oleh pimpinan KPK, “ You firm, lu jalan (proses hukum Syahrul
memeras dan diperas pimpinan KPK), pasti masyarakat akan dukung ”, Ujar
SiDin Saut Situmorang dengan Plabomoranya (hebatnya).
Saut
Situmorang mengatakan, dua perkara terkait Syahrul di KPK dan Polda Metro Jaya
tidak digunakan sebagai bargaining position atau posisi tawar satu sama lain. Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian
(Kementan) yang saat ini bergulir di KPK dan dugaan penyalahgunaan kekuasaan
oleh pimpinan KPK harus didorong untuk ditangani secara objektif, “ Nothing
to do with bargaining, ini bukan untuk dirunding-rundingkan kasus ini, kasus
ini terpisah ”, Ujar SiDin Saud Situmorang menambahkan.
“ Ini tidak diperundingkan karena menekan di sini,
di sini lemah, ini ditekan ini, enggak, enggak. Akan amburadul kalau
begitu ”, Cakap Besar SiDin Saut Situmorang. Pada kesempatan tersebut, Saut Situmorang menyoroti tindakan KPK menangkap Syahrul Y
Limpo di sebuah apartemen, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis
(12/10/2023) petang. Padahal, politikus Partai Nasdem itu telah dijadwalkan
menjalani pemeriksaan pada Jumat (13/10/2023). Adapun surat penangkapan
ditandatangani oleh Ketua KPK Firli Bahuri dengan keterangan “selaku penyidik”.
Menurut
Saut Situmorang, penangkapan Syahrul merupakan bentuk reaksi KPK atas proses
hukum dugaan pemerasan yang tengah bergulir di Polda Metro Jaya. Diketahui, salah satu materi gelar perkara
dugaan pemerasan pimpinan KPK itu adalah foto pertemuan Firli dengan Syahrul di
lapangan badminton, “ Itu bener mikirnya yang diduga bahwa kemudian
ini adalah aksi reaksi itu pasti ”, Ujar SiDin
Saut Situmorang.
Sebelumnya,
Polda Metro Jaya telah menaikkan status kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK
terhadap Syahrul S Limpo ke tahap
penyidikan dan Polisi telah memeriksa 11 orang saksi. Hingga kini, Polda Metro Jaya belum
mengungkap siapa sosok pimpinan KPK yang diduga memeras Syahrul Yasin Limpo. Namun, dalam menangani kasus pemerasan ini,
Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di
lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.
Sementara
itu, Firli Bahuri mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum
KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian
(Kementan) dan mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2
Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang. Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan
baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023, "
Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin
Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di
KPK ", Ujar SiDin Firli Bahuri dalam keterangan
tertulisnya, Senin (09/10/2023).
Firli juga membantah tudingan-tudingan lain, salah satunya isu pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo. Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor, " Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back ", Cakap Besar Firli. Pada Jumat (13/10/2023), tim penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa ajudan Firli, Kevin Egananta selama sekitar 8 jam.
Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mendorong penyidik lembaga antirasuah
dan Polda Metro Jaya
tidak ragu mengusut perkara terkait Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Y Limpo terkait kasus Dana di Kementeriannya.
Ia juga terkait memeras dan diperas
Penyelidiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar