NusaNTaRa.Com
byIndaHPalloranG, M i
n
g g u, 1 5 O
k t o b e r 2 0 2 3
Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat meeting IMF Committee (IMFC) dimana para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral berkumpul. |
Tertengo
Sri Mulyani Menteri Keuangan dengan berfoto dengan lima wanita terkuat di dunia
pada Sabtu (14/10/2023) setelah menutup
perjalanan kerja ke Marrakech, Moroko, dalam rangka IMF-World Bank Meeting dan
kombali ke Indonesia. Menkeu Sri
Mulyani melakukan foto bersama dengan Managing Director Dana Moneter
Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Direktur General Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonyo Iweala, Gubernur Bank Sentral Eropa
Christine Lagard, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, dan Menteri
Keuangan dan DPM Spanyol Nadia Maria Calvino.
" Kemudian saya bertemu Makhtar Diop IFC dan
diakhiri wawancara dengan Wall Street Journal
", Ujar SiGaluH Sri Mulyani
di akun Instagram pribadinya @smindrawati,
Minggu (15/10/2023). Dia
mengatakan dirinya di Kota Merah tersebut melakukan pertemuan dengan para
Menteri Keuangan di berbagai negara dan Gubernur Bank Sentral untuk bertukar
pikiran soal situasi ekonomi dan keuangan dunia yang dinilai semakin rumit dan
menantang, " Kondisi dunia ditandai oleh suku bunga dari
negara Maju (Amerika Serikat dan Eropa) yang tinggi dan dalam jangka lama
(higher for longer)- menimbulkan dampak ancaman stabilitas keuangan, perlemahan
ekonomi, ruang fiskal dan moneter yang makin menyempit ",
Ujar SiGaluH dengan Ahmadernya (Manisnya).
Pertemuan
menghasilkan bahwa Perekonomian global menunjukkan penguatan, namun pemulihan
masih berlangsung lambat dan tidak berimbang artinya aktivitas global saat ini masih belum kembali
ke level pre-pandemi. Terdapat pula
divergensi pertumbuhan yang semakin meluas di berbagai kawasan serta tantangan
yang terus muncul mulai dari konsekuensi jangka panjang dari Covid-19, perang
di Ukraina dan meningkatnya fragmentasi geoekonomi, dampak kebijakan moneter
ketat dalam rangka mengatasi tekanan inflasi, berkurangnya stimulus fiskal
akibat tingkat utang yang sudah tinggi, serta implikasi dari cuaca ekstrem.
Sri
Mulyani menekankan risiko geopoltik saat ini harus ditangani dengan hati-hati
dan terukur. Hal itu dia katakan lantaran saat ini ada ancaman perubahan iklim
dan tantangan demografi yang rumit. Selain
para wanita berpengaruh di dunia yang berfoto bersama dengan Menkeu RI, Sri
Mulyani, dia juga mengatakan bahwa dirinya bertemmu dengan Managing Director
Bank Dunia, Ana Bjerde dan Makhtar Diop Lembaga Keuangan Internasional
(IFC), " Hari terakhir tetap produktif namun tidak
terlalu padat. Langsung berberes packing kembali ke Jakarta ",
Ujar SiGaluh mengakhiri Temu bualnya.
Perry
W menyoroti pentingnya upaya mengatasi kondisi global yang terfragmentasi
dengan berbagai upaya a.l. membuka kesempatan investasi, hilirisasi untuk
meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan terus mendorong pengembangan UMKM
dengan mengembangkan cross border payment (CBP) untuk meningkatkan
keterhubungan UMKM dengan pasar yang lebih luas. Dalam merespons kondisi global tersebut,
Perry mengatakan, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral akan segera
menyepakati Global Policy Agenda yang mengangkat tema membangun kesejahteraan
dan ketahanan bersama (Building Shared Prosperity And Collective Resilience).
Sebagai upaya menjaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan, para pembuat kebijakan diharapkan fokus mengembalikan inflasi sesuai target, menjaga stabilitas keuangan, membangun kembali penyangga fiskal, serta mendorong pertumbuhan jangka menengah yang berkelanjutan dan inklusif. Untuk memperkuat ketahanan kolektif, IMF menyampaikan perlunya upaya bersama mendorong penguatan jaring pengaman keuangan global untuk membantu negara anggota yang membutuhkan serta penguatan kapasitas IMF dalam memberikan surveilans, pembiayaan dan pemberian asistensi teknis yang relevan pada negara anggota.
Perry Warjiyo (BI) bersama anggota meeting IMF C |
Meeting IMF Perekonomian Global
menguat tapi masih lambat.
Sri Mulyani di IMF berfutu dengan 5
Tokoh wanita Dunia kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar