INFORMASINOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, R a b u, 1 7 M e i 2
0
2 3
EnemeRJagunGTidunGLegendS@ Kepedulian negara-negara Eropah akan bahaya Deforestasi yang secara resmi mengadopsi aturan baru yang akan mengurangi deforestasi
global, telah dituangkan sebanyak 27 negara yang tergabung
dalam Uni Eropa, Selasa (16/05/2023). Regulasi ini mengatur perdagangan
produk-produk yang ikut mendorong terjadinya penurunan kawasan hutan di seluruh
dunia, dalam undang-undang tersebut perusahaan yang memperdagangkan minyak kelapa
sawit, ternak, kayu, kopi, kakao, karet, dan kedelai harus memverifikasi bahwa
barang yang mereka jual di Uni Eropa tidak menyebabkan deforestasi dan
degradasi hutan di mana pun di dunia sejak 2021.
Peraturan tersebut juga mencakup produk-produk turunan
seperti cokelat atau kertas cetak. Hutan
adalah ekosistem alami yang penting untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca
dari atmosfer, karena tumbuhan dapat menyerap zat karbon dioksida. Menurut World Resource Institute, kawasan
hutan seluas 10 lapangan sepak bola menghilang di dunia setiap menit. Uni Eropa mengatakan bahwa tanpa peraturan
baru itu, mereka dapat ikut bertanggung jawab atas hilangnya 248.000 hektar
deforestasi per tahun atau hampir sama dengan luas negara
Luksemburg.
“ Jika diterapkan
secara efektif, undang-undang tersebut dapat mengurangi emisi rumah kaca secara
signifikan, yang dihasilkan dari pembukaan hutan tropis untuk makanan dan
komoditas lainnya ”, Ujar SiDin Stientje van Veldhoven, direktur
regional Institut Sumber Daya Dunia untuk Eropa. “ Dan
itu dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati dan melindungi sumber daya
air di hutan hujan tropis ”, UjarNya Laji dengan Plabomoranya (hebatnya) seperti
dikutip dari Associated Press.
Sebagai informasi, Uni Eropa punya Undang-undang Produk
Bebas Deforestasi (Deforestation Free Product) baru yang disetujui 6 Desember 2022 lalu sehingga
produk-produk seperti sawit, kopi, kakao, karet, kedelai, daging, sampai produk turunannya yang masuk Uni
Eropa, termasuk dari Indonesia, harus uji tuntas bebas deforestasi terlebih
dahulu. Aturan ini akan mewajibkan
seluruh operator dan pedagang di Uni Eropa melakukan uji tuntas untuk
memastikan bahwa semua produk komoditas beredar di wilayah itu terjamin legal,
mematuhi semua peraturan yang berlaku, dan tidak menyebabkan atau terasosiasi
dengan deforestasi serta degradasi hutan.
Undang-undang akan memaksa perusahaan untuk menunjukkan
bahwa barang yang mereka impor mematuhi aturan di negara asal, termasuk tentang
hak asasi manusia dan perlindungan masyarakat adat. S Van Veldhoven menambahkan bahwa Uni Eropa
sekarang harus bekerja sama dengan negara produsen untuk memastikan mereka
dapat beradaptasi dengan undang-undang baru tanpa merugikan ekonomi dan mata
pencaharian masyarakat mereka, “ Ini akan membutuhkan insentif bagi kelompok
rentan seperti petani kecil untuk beralih ke praktik bebas deforestasi,
memastikan mereka tidak tertinggal dalam transisi ini ”, Ujar
SiDin s Van Veldhoven.
Menanggapi isu
ini, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI) mengakui tidak khawatir dengan Undang Undang Produk Bebas
Defortasi Uni Eropa, yang melarang impor produk terkait defortasi termasuk
minyak kelapa sawit yang memang dihasilkan dari
kebun Kelapa Sawit yang banyak dikelola dari Huta Kalimantan dan
Sumatera. “ Pasar sawit itu akan tetap tumbuh karena ini
kan basic need ya untuk makan, energi, industri. Jadi Indonesia ketakutan kehilangan Eropa
? Tidak ya karena pasar yang lain akan
terus tumbuh dengan baik ”, Ujar SiDim Joko Supriyono Ketua Umum GAPKI, Rabu
(25/02/2023).
Hutan di seluruh dunia semakin terancam oleh penebangan kayu dan pertanian, termasuk pengembangan kedelai, kelapa sawit dan aktifitas pertanian laimnya. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa sebanyak 420 juta hektar hutan — area yang lebih luas dari UE — dihancurkan antara tahun 1990 dan 2020 yang tentunya sangat mengancam eksitensi keberadaan bumi sebagai area hidup yang damai.
Perkebunan Kolapa Sawit |
“ Emisi Carbon dengan semakin menurunnya luasan
Hutan mengancam kehidupan di Bumi “,
S a i d b y EnemeRJagunGTidunGLegendS@