NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakri, R a b u, 1 3 J u l i 2 0 2 2
Kegiatan
Ibadah Haji bagi ummat Islam meliputi
beberapa kegiatan ibadah yang bersifat Wajib Haji, Rukun Haji, syarat Haji dan sebagainya, yang terselenggara
di Kota Mekkah, Jeddah dan Madinah. Beberapa
ibadah yang harus di lalui sehingga proses haji tersebut dapat berjalan
sempurna dan seseorang dapat menjadi
Haji mabrur (sempurna), selain Tawaf
atau mengelilingi Ka’bah di mekkah maka kegiatan Wukup di Arafah, Mabid di Musdalifah dan Melontar Jumrah di
Jumarad Mina menjadi Wajib haji bagi Jemaah
sehingga dapat menjadi Haji yang mabrur.
Untuk
Ibadah Haji tahun 2022 pada bulan Juli dan Agustus, Jemaah
Haji dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 168 jemaah masuk dalam
Kloter 7 Jemaah Haji 2022 Embarkasi
Balikpapan bersama Jemaah Haji 2022 Kalimantan Timur yang
keseluruhannya berjumlah 289 jemaah haji.
Sementara Jemaah Haji 2022 Kaltara terdiri dari Jemaah Haji Nunukan
, Malinau, Tanah Tidung,
Bulungan dam Tarakam, kami Jemaah
Haji Nunukan pada di Mekkah pada umumnya
menginap di Al Kiswah Tower Hotel Menara 4
Mekkah.
Mabid di Musdalifah (malam 10 dzulhijjah 1443 H) |
Setelah
melaksanakan ibadah Haji seperti Tawap,
Sholat dan sebagainya di Mekkah Jemaah Haji 2022 Nunukan dan Jemaah
Kaltara lainnya pada 07 Juli 2022 berangkat menuju Padang Arafah
dengan menggunakan beberapa Bus yang di kelola pihak pelaksana Haji. Wukuf berarti hadir dan berada dimanapun di
Arafah meski dalam keadaan tidur, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring,
dalam keadaan suci ataupun tidak, tapi
bagi yang pingsan saat kegiatan ini maka ada yang mengatakan syah Namin da nada
tidak syah.
Selama
wukup di Arapah Jemaah Haji 2022 banyak berdoa, membaca Al Qoran dan berzikir serta
menegakkan sholat lima waktu di dalam
tenda yang telah di sediakan panitia, . Rasulullah
SAW memerintahkan kepada seseorang untuk berseru, "
Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa
yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia
terhitung melakukan wukuf ", sehingga
Wukup di Arafah adalah wajib dalam rukun haji yang harus dilakukan
sebagai syarat sah ibadah haji. Seluruh Jemaah haji bermalam di tempat suci dan bersejarah
tersebut dengan banyak membaca "
Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian ala " "
Labbaykallāhumma
labbayk. labbayka lā
syarīka laka
labbayk. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka lā
syarīka
lak " dan Wukuf juga sering disebut sebagai inti dari
ibadah haji.
Setelah
selesai ibadah di Padang Arafah,
Sabtu, 09/07/2022 jam 10.20 w
setempat rombongan menuju
Musdalipah untuk mengambil mabid semalam
di sana karna hukumnya wajib, jatuh pada 10 Julhizzah 1443 H yang siang harinya Hari Ied Adul
Adha. Muhammad Saleh seorang pembimbing
haji Kaltara mengatakan pada tengah malam ,
“ Besok hari adalah hari raya
Idhul Adha di tanah air, jadi mabid disini hukumnya Wajib dan esok siang kita
akan berangkat menuju Jamarot Mina untuk melontar Jumrah “,
Ujar SiDin Muh. Saleh dengan
Ahmadernya (Manisnya).
Pagi di Musdalipah
tepatnya Hari Raya Qurban, Minggu, 10
dzulhijjah 1443 H meski tanpa perayaam seperti di kampong, kami bersiap menuju Jumrad Mina untuk
melontar namun sebelumnya kami telah mencari batu kerikil kecil sebanyak 70 buah untuk digunakan melontar di Jumarat. Setelah
melalui perjalanan panjang kami tiba di perkampungan Mina yang dipenuhi ribuan tenda para pelontar jumrah dari
seluruh dunia, kabetulan kami mendapat
pemukiman atau tenda di Sektor 04 Maktab 26 dekat jembatan layang dan tidak jauh dari
pintu jalan terowongan menuju Jamarot
tompat melontar 2 km.
Senin, 11/07/2022 pagi jam 10.10 ,
Jemaah Haji 2022 Kaltara bersama – sama keluar dari perkampungan Mina menuju Jumrot dengan melalui jalan beraspal sejauh 2 km sebelum memasuki jalan terowongan pertama dan diperjalanan
kami bertemu dengan ribuan Jemaah dari
penjuru dunia lainnya seperti India, Tunisia dll. Memasuki Jalan terowongan cukup hebat dengan empat
jalur dua jalur tengah jalan escalator dan dua jalur kiri dan kanan jalan biasa
beraspal seluas 20 meter jalan terowongan ini ada dua buah yang menembus perut
gunung berbatu sebelum keluar.
Setelah
keluar dari terowongan pertama sejauh 800 meter melintasi kawasan terbukan lagi
sejauh 300 meter, kemudian kami melintasi jalan terowongan kedua sejauh 1,4 km sama dengan yang pertama dengan udara
yang segar karena ada mesin penyemprot
udara dan lampu yang terang. Keluar dari
sini kami melintas jalan jembatan yang tak berartap (180 m) dan jalana beratap
(100 m)menuju bangunan Jembatan 4 lantai tempat melontar tiang 3 jumrah yang terhubung langsung kesemua lantai. Bersama ribuan pelontar saya melontar di Jumrah
Aqobah (jumrah pertama) sebanyak tujuh kali sembari mengucapkan “Subhanallah
Walhamdulillah Lailahaillah Wallahu Akbar” setelah selesai kami berdoa.
Melontar
jumrah sebagai bentuk memerangi iblis
agar godaan mereka tidak bisa menembus diri manusia, "
Sampai kiamat, iblis tidak akan pernah mati, jadi, percuma saja kalau kita ingin membunuhnya. Maka, yang harus kita bunuh adalah
sifat-sifat iblis dan setan yang ada dalam diri kita ".
Lontar jumrah adalah kegiatan melontar dengan batu kerikil pada jumrah
(marma) Aqoba, Ula dan Wusta masing-masing sebanyak 7kali dan
pelontaran hari pertama hanya pada Jumra Aqobah hari berikutnya baru pada
Junrah Aqoba, Ula dan Wustha masing-masing tujuh kali.
Terowonga menuju Jumarat Mina |
Sialnya
karena sejak awal saya sudah terpisah dari rombongan, sehingga ketika pulang
saya tersesaat karena dari lantai pertama tadi saya turun kelantai dasar dengan
Lips, asik mengikuti rombongan lainnya,
namun jetika jauh baru saya sadar tersesat sehingga jalan yang say
atempu bukan terowongan melain jalan melingkar gunung terowongan tadi. Setelah bolak balik dan bertanya bahkan
kirim SMS keteman belum dapat kejelasan,
setelah capek akhirnya saya menemukan mobil penolong bagi Jemaah sesat dan iapun
mengantarkan saya kemaktap saya setelah memperhatikan kartu pengenal yang
bergantung di leher.
Pada 12-13/07/2022 saya bersama rombongan menuju
Jumrat untuk melontar , jalur yang kami lalui sama dengan di hari pertama cuman
kali ini saya tidak mau terpisah dari rombonan yang dibimbing panitia haji Provinsi seperti
sebelumnya yang membuat saya tersesat.
Ketika memasuki lantai ketika
tempat melontar kamipun berpapasan dengan Para pelontar Jumrah, pertama kami melontar Jumrah AQOBA tujuh kali
sembari berdoa kemudian kami menuju kepelontaran ke dua Jumrah ULA dan ketiga
Jumrah WUSTHA, selanjutnya kami terus
saja sekitar 100 m kami berbelok kearah kanan mengikuti Jemaah yang lain tak
lama kemudian kamipun memasuki jalan terowongan yang kami lalui tadi, hingga
tiba di rumah.
“ Bagaimana Bakri apa mau sesat lagi dengan berjalan sendiri meninggalkan rombongan ? “, Ujar SiDin Syafaruddin dengan Plabomoranya (hebatnya) berlogat Madura. Rabu, 13/07/2022 rombongan Jemaah pun bergegas menuju Bus dengan membawa perlengkapan menuju Bus yang akan membawa kami kembali ke Kota Mekkah
Wukup di Arafah ( bermalam di tenda)
Iblis
selalu ingin menyesatkan manusia,
Melontar
di Jumrat Mina melontar iblis penyesat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar