NusaNTaRa.Com
byBasruMDatUMabusunG, S a b t u, 0 4 J u n i 2 0 2 2
Danau Ranau |
Keinginan pemerintah untuk menggali dunia Pariwisata sebagai sumber devisa baru bagi Negara dan sebagai
mata pencaharian baru masyarakat Indonesia, rasanya cukup wajar, mengingatnya
alam Indonesia begitu kaya dan beragam akan keindahan alam dan
budayanya serta semakin tingginya kebutuhan manusia akan
hiburan. Banyak kekayaan budaya dan alam di Indonesia yang hingga kini belum
diketahui dan terexplore secara
memadai, maka sentra-sentra pusat pariwisata ini
perlu diesplore lebih baik dan
ditata konsep pemasarannya kearah yang lebih Profesional.
Lebih meningkatkan
minat wisata kita ke
daerah-daerah wisata yang berhamburan di bumi Nusantara yang keseluruhannya
memiliki potensi wisata tinggi dengan ciri khas masing-masing, baik yang sudah
dikenal, kurang popular atau belum
dikembangkan dengan maksimal. Salah
satu contohnya adalah Lampung, provinsi ini terletak di sebelah selatan Pulau
Sumatra dan berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Bengkulu. Lampung semakin dikenal sebagai destinasi
wisata dalam negeri sejak berbagai acara kebudayaan diadakan di sana secara
rutin, sebut saja nama-nama Festival Way Kambas, Festival Teluk Stabas, dan
Festival Krakatau.
Di kalangan para pelancong
Lampung mungkin terkenal dengan Pulau Pahawang dan Teluk Kiluan yang
populer dengan lumba-lumbanya, lebih
dari itu Indonesia memiliki potensi wisata yang lebih banyak yang butuh
penangan baik agar memberikan hasil lebih positip. Danau
Ranau yang namanya kalah tenar dengan
Danau Toba yang memang tersohor karena memiliki ukuran yang besar, kaya dengan
eksotika alamya serta kaya akan nilai-nilai kebudayaan. Secara geografis, Danau Ranau terletak di
perbatasan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, dan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatra Selatan.
Danau Ranau danau terbesar kedua
di Sumatra setelah Danau Toba, terbentuk hasil gempa besar dan letusan vulkanik gunung berapi
yang membuat cekungan besar kemudian sungai
besar yang mengalir di kaki gunung berapi pemasok utama
air ke cekungan dan semakin lama membentuk
danau. Ukuran Danau Ranau luas 125,9 km2,
kedalaman rata-rata 174 meter serta kedalaman maksimum 229 meter, sekeliling danau ditumbuhi tumbuhan semak oleh warga setempat disebut Ranau, yang kemudian menjadi namanya, dilatari
eks Gunung berapi sekarang disebut Gunung Seminung.
Sebagai danau tektonik atau danau vulkanik, aliran utama airnya
berasal dari Sungai Warkuk dan mengalir menuju Sungai Selabung yang merupakan
salah satu dari anak Sungai Komering eks gunung merapi. Topografi
Danau Ranau yang terletak antara Prov Lampung dan Prov Sumatera Selatan merupakan
perbukitan berlembah dan ini membuat
udara di sekitarnya terasa sejuk dan segar sehingga sangat sesuai sebagai
destinasi wisata, danau ini juga sering
dikunjungi nelayan untuk mencari ikan seperti mujair, kepor, kepiat dan harongan.
Ketika berada di Danau Ranau, banyak terlihat pengunjung dan masyarakat dengan aktipitas memancingnya
serta membakar ikan tangkapannya ditopi danau atau membeli ikan ganal. Jika Danau Toba dikenal masyarakat dengan
Pulau Samosir yang berada di bagian tengahnya
maka di Danau Ranau terdapat sebuah
pulau bernama Pulau Marisa. Untuk
sampai ke Pulau Marisa, pengunjung harus menyeberang menggunakan perahu nelayan yang
berderet di tepian danau. Objek wisata Sumber Air Panas dengan kandungan sulfur juga cukup ramai dikunjungi wisatawan untuk mandi atau berendam karena dapat mengobati
penyakit kulit dan untuk tujuan relaksasi.
Bila tertarik untuk berlibur beberapa hari di kawasan Danau
Ranau, tak perlu khawatir karena di sana sudah ada penginapan, mulai dari
menyewa rumah penduduk hingga penginapan yang lokasinya tepat di tepi danau
untuk menikmati panorama Danau Ranau lebih dekat. Penginapan tersebut secara resmi dikelola
oleh PT. Pusri dan biaya menginapnya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp100-150
ribu per malam pada hari biasa. Dengan membayar sejumlah tersebut, sudah
termasuk fasilitas sarapan dan kamar tidur yang nyaman.
Untuk mengunjungi Danau Ranau, bisa mengambil rute dari Bandar Lampung ke arah Kota Bumi, dan lanjutkan sampai ke Bukit Kemuning, Kota Batu, dan sampai ke danau dengan estimasi perjalanan 6-7 jam. Akses menuju danau cenderung sempit tetapi masih bisa dilewati kendaraan roda empat. Meski demikian, perjalanan dengan kendaraan roda dua akan lebih terasa mudah.
Dari Lampung ke Palembang sambil berwisata,
Danau Ranau yang indah terbesar ke dua di Sumatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar