NusaNTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, J u m ‘ a t, 1 0 J u n i 2 0 2 2
Selain menyebut negeri kita dengan nama ‘’asli’’-nya yaitu Indonesia, ternyata
kita juga kadang menyebutnya dengan sebutan Nusantara, istilah ‘’Nusantara’’ ini sudah tercatat dalam literature berbahasa
Jawa antara abad ke-12 hingga ke-16. Kala
itu, istilah ‘’Nusantara’’ digunakan untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang
dianut Kerajaan Majapahit sebagaimana
makmnanya yang terlihat dari arti kata ini yang berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu ‘’nusa’’ yang
berarti ‘’pulau’’ dam ‘’antara’’ yang berarti ‘’luar’’.
Dengan begitu penyebutan Nusantara ini digunakan untuk
menyebut pulau-pulau di luar Majapahit yang wilayah kekuasannya menyangkut
seluruh pulau Jawa. Meski begitu, pada
awal abad ke-20, sosok Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat), yang menjadi
sarjana Indonesia pertama menghidupan kembali istilah ‘’Nusantara’’ sebagai
bentuk negara merdeka pasca nama Hindia Belanda melekat pada saat masa
penjajahan.
Nama “Nusantara”
mulai diperkenalkan atau dipopulerkan khusus dalam dunia politik oleh Ki Hajar Dewantara, yang juga sebelumnya telah memperkenalkan nama ‘’Indonesia’’ dalam ranah
politik bermakna dalam waktu yang cukup pendek kala itu Ki Hajar Dewantara mempopulerkan sekaligus dua nama untuk negeri ini. Terbukti hingga sekarang nama ‘’Nusantara’’
masih kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyebutan wilayah
Indonesia yang meliputi dari Sumatera hingga Papua bahkan melingkupi
Semenanjung dan Philipina.
Untuk diketahui, nama ‘’Indonesia’’ sendiri
diperkenalkan pertama kali ke seluruh dunia oleh James Richardson Logan pada
1850. Sebelum nama ‘’Indonesia’’ dan ‘’Nusantara’’ populer, ternyata sejarah
mencatat ada beberapa nama atau sebutan lain yang pernah disematkan kepada
tanah Indonesia. Bahkan, pemerintah
Indonesia juga pernah meresmikan peringatan Hari Nusantara setiap tanggal 13
Desember. Peringatan Hari Nusantara ini
dikampanyekan oleh pemerintah sebagai hari perayaan yang sama penting layaknya
Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945.
Pasalnya kedaulatan Indonesia pada titik balik kelautan
dan kemaritiman, serta pengakuan terhadap negara kemaritiman terbentuk pada
tanggal ini. Indonesia pernah memperjuangkan hal ini di depan forum
internasional.
Hindia
Ada sebagian masyarakat Indonesia beranggapan bahwa penyebutan nama ‘’Hindia’’ erat kaitannya dengan penjajahan Belanda, perkiraan itu kurang topat. Justru nama Hindia diberikan oleh penjelajah
asal Portugsi bernama Vasco da Gama yang
datang ke tanah Indonesia saat menyusur sungai Indus tahun 1498 M dan menemukan gagasan kepulauan dalam ekspedisinya
dari Eropa ke Malabar (India). Kepulauan itu ia temukan di perbatasan langsung Samudera Hindia, kemudian Vasco
menyebut kepulauan yang merupakan tanah Indonesia dengan nama ‘’Hindia’’. Sedangkan nama Hindia sendiri diciptakan oleh
Herodotus, ahli ilmu sejarah asal Yunani.
Nederlandsch Oost-Indie
Nah, baru sebutan inilah yang erat kaitannya dengan masa
penjajahan Belanda selama 350 tahun lamanya
yaitu “Nederlandsch Oost-Indie” yang artinya Hindia Timur Belanda juga sering
disingkat dengan penyebutan “Nederlandsch
Indie” atau yang kita kenal dengan
Hindia Belanda. Untuk diketahui, bangsa
Belanda pertama kalinya datang ke tanah Indonesia pada tahun 1596 di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman. Sejak saat itu, hingga sepanjang masa penjajahan,
seluruh orang-orang Eropa menyebut tanah Indonesia sebagai Nederlandsch
Oost-Indie.
Insulinde
“Insulinde” satu nama lain Indonesia diberikan Eduard Douwes Dekker (Multatuli) tertulis dalam buku Max Havelaar yang dirilis
1860 kemudian dipopulerkan Professor P. J. Veth. Multatuli. ‘’Insulinde’’
berasal dari perkataan "Insulair", "Insula" dan "Indus", "Insula" dalam bahasa latin berarti "pulau" dan "Indus" berarti "Hindia" jadi "Insulinde" berarti “ Pulau Hindia “. Alasan Eduard memberi nama Insulinde karena ia tidak suka mendengar nama ‘’Nederlandsch Oost-Indie’’ yang diberikan Belanda, bahkan Eduard merasa jijik dengan nama
tersebut dan melihat perlakuan buruk
Belanda yang tidak manusia terhadap
rakyat Indonesia.
The Malay Archipelago
Alfred Russel Wallace yang mempopulerkan nama ini setelah ia berkunjung ke Indonesia tahun 1854-1682, meliputi daerah Malaysia,
Singapura, Pilifina dan Indonesia. Istilah
The Malay Archipelago ini berasal dari Yunani, "Malay" diartikan "Melayu". "Archipel" yang terdiri dari kata "Archi" yang artinya “memerintah” dan “plagus” yang artinya "laut", sehingga The Malay Archipelago memiliki arti ‘’menguasai
laut’’ atau “kumpulan pulau-pulau Melayu”.
Zamrud Khatulistiwa atau The Emerald of Equator
Nama ini disematkan pada tanah Indonesia karena letak
geografisnya yang dilewati garis
khatulistiwa, jika ditengo keseluruhan gugusan kepulauan Indonesia ini didominasi
warna hijau yang menyejukan dan diibaratkan sebagai Batu Zamrud atau Emerald. Keindahan Indonesia ini juga pernah
disampaikan oleh Eduard Douwes Dekker (Multatuli), seorang penulis Belanda abad
ke-19 dalam salah satu suratnya yang menggambarkan keindahan alam tanah
Indonesia. (dr.GNFI,
DiniNurhadiYasyi,26/01/2021)
Nama sebagai pertanda
dan gambaran.
Gugusan Indonesia
yang Indah dan Kaya memiliki banyak sebutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar