Rabu, 28 Juli 2021

TARMIDI BANGET (LUAR BIASA), BRUNEI DARUSSALAM CETAK REKOR COVID-19 400 HARI TANPA KASUS.

NusaNTaRa.Com

byAsnISamandaK,    S   a   b   t   u,   1   7      J    u    l    i      2  0  2  1

Brunei Darussalam ternyata tidak memiliki kasus COVID-19 sejak Mei 2020  artinya selama 400 hari negara itu nol kasus COVID-19,   kini pemerintah Brunei telah melonggarkan pembatasan COVID-19 dengan mengizinkan berbagai acara perayaan untuk digelar  diantaranya  acara ulang tahun Sultan Brunei Hassanal Bolkiah.   Sultan Brunei Hassanal Bolkiah saat ini negaranya harus berhati-hati dan terus mempelajari situasi dunia yang masih memerangi COVID-19 dan menangani dampak negatifnya terhadap ekonomi global.   "  Kita harus melihat situasi ini sebagai pelajaran untuk bergerak maju dan berhati-hati   ",   Ujar SiDin Hasanal Bolkiah, dikutip dari The Scoop, Sabtu (17/07/2021).

Menjadi negara yang minim kasus COVID-19 sejak tahun lalu, Brunei Darussalam menjadi salah satu dari tiga negara anggota ASEAN yang melaporkan pertumbuhan ekonomi positif tahun lalu, sementara  negara lain mengalami resesi yang disebabkan oleh COVID-19  seoerti  Indonesia.   Tahun ini, Hassanal mengatakan IMF telah memproteksi pertumbuhan ekonomi Brunei 2021 capai 1,6%. Sementara, tahun lalu ekonomi Brunei Darussalam tercatat naik 1,2%.

Brunei Darussalam menjadi negara yang paling minim penyebaran kasus Covid-19 berbanding negara lain di ASEAN yang penuh dengan kasus pandemi COVID-19 termasuk Indonesia.   Terakhir kasus  baru ditemukan  dua kasus baru terjadi dan dilaporkan berasal dari warga negara Indonesia yang datang ke Brunei pada 27 Juni lalu, pemerintah Brunei telah melakukan investigasi serta pelacakan kontak hingga hasilnya tidak ada kontak erat untuk kedua kasus baru itu.

Brunei Darussalam mencatat rekor terbaik di dunia dalam penanganan pandemic,  setidaknya selama 400 hari tanpa kasus infeksi COVID-19 lokal yang terjadi  dan  sampai saat ini  dari 282 total kasus, sekitar 256 orang sudah sembuh dari infeksi COVID-19 dan hanya tiga orang meninggal dunia akibat wabah ini.  Mengutip East Asia Forum, seorang peneliti bernama Nadia Azierah Hamdan dan William Case dari University of Nottingham Malaysia menyampaikan analisisnya.  Dalam artikel berjudul  "Behind Brunei's COVID-19 Success Story"  mereka menyebut strategi negeri Sultan Hassanal Bolkiah dalam memerangi pandemi.

"  Brunei akan terus menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan negara-negara lain untuk memastikan stabilitas di Asia-Pasifik  ",  Ujar SiDin Hassanal Bolkiah.   Meski telah melonggarkan pembatasan, pemerintah Brunei Darussalam tetap membatasi jumlah orang dalam sebuah acara dan menjadikan vaksinasi syarat utama,  sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri Brunei Darussalam.

Di awal 2020, langkah pencegahan Brunei Darussalam sudah dilakukan ketika corona pertama menyebar secara global dari episentrum saat itu, Wuhan, Hubei, China.  Tepatnya pada Januari 2020, saat corona pertama mewabah di dunia, Brunei mengambil langkah tegas untuk melarang pelancong dari Hubei memasuki negara itu.    Februari, pejabat menyaring kedatangan dari semua negara dengan cara melakukan pemeriksaan suhu di titik-titik masuk,  9 Maret   Brunei mendeteksi dan kasus menyebar hingga mencapai 100 dalam waktu 15 hari.

Hal ini dipicu dengan adanya seorang jemaah majelis taklim yang berkunjung ke Malaysia.  Setelah itu, Brunei langsung mengambil tindak tegas dengan mengikuti aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melakukan jaga jarak serta isolasi mandiri untuk warga yang terinfeksi virus COVID-19, termasuk menutup sementara tempat-tempat ibadah untuk menekan laju penularan.   Pemerintah Brunei tanggap dengan cepat menyusun rencana deeskalasi, diperkuat dengan alokasi anggaran khusus sebesar 15 juta dolar Brunei atau sekitar Rp 160 miliar untuk menangani wabah COVID-19.

Penanganan pandemi di Brunei pun tak lepas dari dukungan pemerintah dan warga negara.  Dalam pemberitaan The Star, antara pemerintah dan warga sama-sama disiplin menerapkan pembatasan mobilitas termasuk    untuk larangan berkumpul massa dan  pelacakan kontak berbasis teknologi dan karantina.   "  Melalui seluruh pendekatan pemerintah dan ditambah dengan kepatuhan warga dan penduduk terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan selama pandemi, Brunei telah secara sistematis mencabut pembatasan   ",   Ujar tulisan The Star.


Negeri kecil negeri berdaulad,

Brunai Darussalam 400 hari tanpa kasus Covid.



NusaNTaRa.Com       Advertesisment

Melayani   Pemasangan   Iklan

Sila  Dail Talian    0812 5856 599

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...