NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, S a b t u, 1 7 J u l i 2 0 2 1
Brunei
Darussalam ternyata tidak memiliki kasus COVID-19 sejak Mei 2020 artinya selama 400 hari negara itu nol kasus
COVID-19, kini pemerintah Brunei telah
melonggarkan pembatasan COVID-19 dengan mengizinkan berbagai acara perayaan
untuk digelar diantaranya acara ulang tahun Sultan Brunei Hassanal
Bolkiah. Sultan Brunei Hassanal Bolkiah
saat ini negaranya harus berhati-hati dan terus mempelajari situasi dunia yang
masih memerangi COVID-19 dan menangani dampak negatifnya terhadap ekonomi
global. " Kita harus melihat situasi ini sebagai
pelajaran untuk bergerak maju dan berhati-hati
", Ujar SiDin Hasanal
Bolkiah, dikutip dari The Scoop, Sabtu (17/07/2021).
Menjadi
negara yang minim kasus COVID-19 sejak tahun lalu, Brunei Darussalam menjadi
salah satu dari tiga negara anggota ASEAN yang melaporkan pertumbuhan ekonomi
positif tahun lalu, sementara negara
lain mengalami resesi yang disebabkan oleh COVID-19 seoerti Indonesia.
Tahun ini, Hassanal mengatakan IMF telah memproteksi pertumbuhan ekonomi
Brunei 2021 capai 1,6%. Sementara, tahun lalu ekonomi Brunei Darussalam
tercatat naik 1,2%.
Brunei
Darussalam menjadi negara yang paling minim penyebaran kasus Covid-19
berbanding negara lain di ASEAN yang penuh dengan kasus pandemi COVID-19 termasuk
Indonesia. Terakhir kasus baru ditemukan dua kasus baru terjadi dan dilaporkan berasal
dari warga negara Indonesia yang datang ke Brunei pada 27 Juni lalu, pemerintah
Brunei telah melakukan investigasi serta pelacakan kontak hingga hasilnya tidak
ada kontak erat untuk kedua kasus baru itu.
Brunei
Darussalam mencatat rekor terbaik di dunia dalam penanganan pandemic, setidaknya selama 400 hari tanpa kasus
infeksi COVID-19 lokal yang terjadi
dan sampai saat ini dari 282 total kasus, sekitar 256 orang sudah
sembuh dari infeksi COVID-19 dan hanya tiga orang meninggal dunia akibat wabah
ini. Mengutip East Asia Forum, seorang
peneliti bernama Nadia Azierah Hamdan dan William Case dari University of
Nottingham Malaysia menyampaikan analisisnya. Dalam artikel berjudul "Behind Brunei's COVID-19 Success
Story" mereka menyebut strategi
negeri Sultan Hassanal Bolkiah dalam memerangi pandemi.
" Brunei akan terus menjalin hubungan diplomatik
yang erat dengan negara-negara lain untuk memastikan stabilitas di
Asia-Pasifik ", Ujar SiDin Hassanal Bolkiah. Meski telah melonggarkan pembatasan,
pemerintah Brunei Darussalam tetap membatasi jumlah orang dalam sebuah acara
dan menjadikan vaksinasi syarat utama, sesuai
arahan dari Kementerian Dalam Negeri Brunei Darussalam.
Di
awal 2020, langkah pencegahan Brunei Darussalam sudah dilakukan ketika corona
pertama menyebar secara global dari episentrum saat itu, Wuhan, Hubei,
China. Tepatnya pada Januari 2020, saat
corona pertama mewabah di dunia, Brunei mengambil langkah tegas untuk melarang
pelancong dari Hubei memasuki negara itu.
Februari, pejabat menyaring kedatangan dari semua negara dengan cara
melakukan pemeriksaan suhu di titik-titik masuk, 9 Maret
Brunei mendeteksi dan kasus menyebar hingga mencapai 100 dalam waktu 15
hari.
Hal
ini dipicu dengan adanya seorang jemaah majelis taklim yang berkunjung ke
Malaysia. Setelah itu, Brunei langsung
mengambil tindak tegas dengan mengikuti aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), melakukan jaga jarak serta isolasi mandiri untuk warga yang terinfeksi
virus COVID-19, termasuk menutup sementara tempat-tempat ibadah untuk menekan
laju penularan. Pemerintah Brunei
tanggap dengan cepat menyusun rencana deeskalasi, diperkuat dengan alokasi anggaran
khusus sebesar 15 juta dolar Brunei atau sekitar Rp 160 miliar untuk menangani
wabah COVID-19.
Penanganan
pandemi di Brunei pun tak lepas dari dukungan pemerintah dan warga negara. Dalam pemberitaan The Star, antara pemerintah
dan warga sama-sama disiplin menerapkan pembatasan mobilitas termasuk untuk larangan berkumpul massa dan pelacakan kontak berbasis teknologi dan
karantina. " Melalui seluruh pendekatan pemerintah dan
ditambah dengan kepatuhan warga dan penduduk terhadap peraturan kesehatan dan
keselamatan selama pandemi, Brunei telah secara sistematis mencabut
pembatasan ", Ujar tulisan The Star.
Negeri
kecil negeri berdaulad,
Brunai
Darussalam 400 hari tanpa kasus Covid.
NusaNTaRa.Com Advertesisment
Melayani Pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0812 5856 599
Tidak ada komentar:
Posting Komentar