NusaNTaRa.Com
byLaDollaHBantA, J
u m ‘ a t,
0 4 J
u n i 2
0 2 1
Budida perikanan dengan system R A S |
Pengembangan
perikanan budidaya menjadi salah satu prioritas Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu, berbagai inovasi program budidaya
ikan terus dipadupadankan dengan rangkaian pelatihan hingga percontohan
penyuluhan demi menyokong subsektor perikanan budidaya. Teranyar, KKP menyelenggarakan Pelatihan
Budidaya Ikan Sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) dan Budidaya
Mangrove bagi Masyarakat Perikanan Kota Serang dan Kabupaten Serang pada 1-2
Juni 2021.
Difasilitasi
oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal, pelatihan ini diikuti 100 orang peserta yang
merupakan pembudidaya ikan dan mangrove setempat. Kegiatan berlangsung secara tatap muka di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang.
Dengan
menghadirkan pelatih yang berasal dari BP3 Tegal dan Politeknik Ahli Usaha
Perikanan Jakarta, pelatihan diisi dengan berbagai materi yang terstruktur dari
hulu ke hilir, diantaranya pembuatan unit resirkulasi dan manajemen pakan bagi
pembudidaya ikan, serta cara membuat penyemaian mangrove sederhana bagi
pembudidaya mangrove.
Kepala
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Sjarief Widjaja menyampaikan dua
poin penting mengenai penentuan tema sistem RAS dan budidaya mangrove dalam
rangkaian pelatihan. Pertama, dia
menuturkan akan pengaruh besar kualitas air bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan
yang dibudidayakan di dalamnya.
“ Seringkali, penyebab kematian ikan di kolam
budidaya disebabkan oleh kualitas airnya yang lebih rentan tercemar oleh sisa
pakan dan kotoran ikan sendiri. Sungai, danau maupun laut yang mengalir dengan
sendirinya akan membersihkan bakteri dan kotoran tempat hidup ikan, berbeda
dengan kolam yang cenderung mengendapkan kotoran dan bakteri tersebut ”,
Ujar SiDin Sjarief dalam siaran pers, Jumat (04/06/2021).
“ Masalah ini dapat diatasi menggunakan sistem
RAS yang mengalirkan air kolam budidaya ke filter untuk dibersihkan dari
kotoran dan bakteri, kemudian dialirkan kembali dalam kolam. Melalui sistem RAS, kesehatan ikan dapat
terjaga, sehingga berujung pada meningkatnya produktivitas usaha bagi
pembudidaya ikan ”, Ujar SiDin Sjarief.
Kedua,
Sjarief menyatakan manfaat mangrove dari berbagai sudut pandang, baik itu
manfaat ekologi, manfaat ekonomi, manfaat fisik-kimia, maupun manfaat sosial. ” Mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap
kadar karbon di udara sampai dengan 4 kali lipat dibandingkan dengan tumbuhan
lainnya. Lumpur-lumpur yang mengandung toksin dari limbah perkotaan akan
diserap oleh akar-akar mangrove sehingga tidak mencemari perairan dan daratan
disekitarnya ”, Ujar SiDin Sjarief Laji.
“ Kawasan mangrove yang dikelola dengan baik
dapat menjadi daerah wisata yang menguntungkan bagi masyarakat setempat. Pada
saatnya nanti, kawasan mangrove ini akan ditebar dengan kepiting, penyu, unggas
dan biota lainnya yang melengkapi kawasan ekosistem mangrove ini sebagai tempat
masyarakat dalam menikmati keindahan alam dan satwa di dalamnya ”,
Ujar SiDin Sjarief.
Air bersih
dan Sehat menyuburkan,
Budidaya
Ikan Sistem RAS tingkatkan produksi ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar