NusanTaRa.Com
byPakeLEE, 11/11/2019
AceTSinrikuILagenD@ Ratusan Muslim, baik pria maupun wanita,
dari etnis Hui di China merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nandouya,
Beijing, Sabtu (9/11) pagi. Mereka mengisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad
SAW tersebut dengan membaca Alquran dan berdoa bersama di dalam masjid yang
kini telah berusia 200 tahun lebih itu.
Setelah itu, mereka makan-makan bersama di ruang serba guna yang masih berada dalam kompleks masjid di kawasan Chaoyangmen tersebut. Menu masyarakat China muslim berupa sup daging sapi, sup ayam, nugget, bakso daging sapi goreng, roti goreng, dan nasi putih tersedia untuk para peserta maulid. Hidangan diatur di setiap meja bundar yang dikelilingi delapan hingga sepuluh kursi tersebut yang tertata di dalam ruangan.
Santapan yang tersedia berupa sup daging sapi, sup ayam, nugget, bakso daging sapi goreng, roti goreng, dan nasi putih di setiap meja bundar yang dikelilingi delapan hingga sepuluh kursi tersebut . Juru masak pun dari kalangan takmir masjid yang memiliki dapur lengkap dengan peralatan masak. " Mari makan bersama kami ", Ujar SiDin Zhao Yong Qiang, imam Masjid Nandouya, mempersilakan Antara untuk santap menu Maulid bersama sejumlah anggota takmir.
Di China ada dua suku besar yang mayoritas menganut agama Islam uygur dan Hui. Hui atau biasa di sebut Hanzi merupakan suku turunan perbauran antara suku Han dan bangsa Persia atau Arab sejak zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 yang kemudian menyebar keseluruh daratan Tiongkok khususnya Ningxia (daerah otonom warga Islam), Hainan, Gansu, Yunan dan Qinghai. Saat ini poulasi suku Hui sekitar 12,2 juta jiwa masuk lima besar terbanyak suku yang ada di China, dengan kehidupan sehari-hari sebagaimana orang Islam yang bergaya konfusianis.
Ada sekitar sepuluh meja yang disediakan pihak takmir di ruangan tersebut sejak pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB). Juru masak pun dari kalangan takmir masjid yang memiliki dapur lengkap dengan peralatan masak. "Mari makan bersama kami," kata Zhao Yong Qiang, imam Masjid Nandouya, mempersilakan untuk santap menu Maulid bersama sejumlah anggota takmir.
Setelah itu, mereka makan-makan bersama di ruang serba guna yang masih berada dalam kompleks masjid di kawasan Chaoyangmen tersebut. Menu masyarakat China muslim berupa sup daging sapi, sup ayam, nugget, bakso daging sapi goreng, roti goreng, dan nasi putih tersedia untuk para peserta maulid. Hidangan diatur di setiap meja bundar yang dikelilingi delapan hingga sepuluh kursi tersebut yang tertata di dalam ruangan.
Santapan yang tersedia berupa sup daging sapi, sup ayam, nugget, bakso daging sapi goreng, roti goreng, dan nasi putih di setiap meja bundar yang dikelilingi delapan hingga sepuluh kursi tersebut . Juru masak pun dari kalangan takmir masjid yang memiliki dapur lengkap dengan peralatan masak. " Mari makan bersama kami ", Ujar SiDin Zhao Yong Qiang, imam Masjid Nandouya, mempersilakan Antara untuk santap menu Maulid bersama sejumlah anggota takmir.
Di China ada dua suku besar yang mayoritas menganut agama Islam uygur dan Hui. Hui atau biasa di sebut Hanzi merupakan suku turunan perbauran antara suku Han dan bangsa Persia atau Arab sejak zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 yang kemudian menyebar keseluruh daratan Tiongkok khususnya Ningxia (daerah otonom warga Islam), Hainan, Gansu, Yunan dan Qinghai. Saat ini poulasi suku Hui sekitar 12,2 juta jiwa masuk lima besar terbanyak suku yang ada di China, dengan kehidupan sehari-hari sebagaimana orang Islam yang bergaya konfusianis.
Ada sekitar sepuluh meja yang disediakan pihak takmir di ruangan tersebut sejak pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB). Juru masak pun dari kalangan takmir masjid yang memiliki dapur lengkap dengan peralatan masak. "Mari makan bersama kami," kata Zhao Yong Qiang, imam Masjid Nandouya, mempersilakan untuk santap menu Maulid bersama sejumlah anggota takmir.
Bagi masyarakat
Muslim Hui perayaan Maulid sangat penting
sehingga rutin diselengaraakan hampir setiap tahun dalam memperingat
hari lahir Nabi Muhammad Saw yang dapat
menyegarkan iman tentang berbagai sikap dan ajaran Islam yang telah beliau
sebarkan. Serta meningkatkan amal
ibadah dengan selalu mengambil suri tauladan atas segala sikap hidup beliau
selama hidup, dimana daalm isslam bahwa segala sikap dan perilaku adalah
sesuatu yang harus diteladani sebagai satu pegangan hadis kehidupan keseharian.
Menurut dia, peringatan Maulid Nabi tersebut rutin digelar setiap tahun di masjid yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari kantor Kementerian Luar Negeri China itu. "Suasananya selalu ramai seperti ini," ujar imam berusia 50 tahun itu. Ia mengaku pernah berkunjung ke Masjid Chengho Surabaya, Makam Sunan Ampel Surabaya, dan Masjid Istiqlal Jakarta itu.
Setelah acara berakhir mereka saling berjabat tangan dan berpelukan tentunya muslimin dengan muslimin dan muslimah dengan muslimah, sembari membaca salawat pujian bagi nabi sebagai wujut kecintaan pada rasul utusan Allah di muka bumi dan rasul terakhir di muka bumi ini juga.
Menurut dia, peringatan Maulid Nabi tersebut rutin digelar setiap tahun di masjid yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari kantor Kementerian Luar Negeri China itu. "Suasananya selalu ramai seperti ini," ujar imam berusia 50 tahun itu. Ia mengaku pernah berkunjung ke Masjid Chengho Surabaya, Makam Sunan Ampel Surabaya, dan Masjid Istiqlal Jakarta itu.
Setelah acara berakhir mereka saling berjabat tangan dan berpelukan tentunya muslimin dengan muslimin dan muslimah dengan muslimah, sembari membaca salawat pujian bagi nabi sebagai wujut kecintaan pada rasul utusan Allah di muka bumi dan rasul terakhir di muka bumi ini juga.
“ Maulit menambah kecintaan ummat islam pada
Nabi Muhammad “
Said by
AceTSinrikuILegenD@.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar