NusanTaRa.Com
byBambanGNunukaN, 04/11/2019
Luar
Biasa buat Kevin Sunti, putra dari pasangan Fredi Sunti dan Triana
Sunti warga Karot, Ruteng, Kecamatan Lengke Rembong, Kabupaten Manggarai,
Flores, NTT, telah dilantik menjadi perwira Angkatan Udara
Amerika Serikat setelah menyelesaikan pendidikannya di U.S. Air Force Academy
(USAFA). Berita ini mendadak menjadi
buah bibir warganet sejak Jumat (1/11/2019), setelah berita ini viral dibagikan
di linimasa media social tentang
perjalanan hidupnya menjadi perwira Angkatan Udara Amerika Serikat atau U.S.
Air Force.
“ Dia (Kevin Sunti) akan dilantik secara resmi
Sabtu besok pukul 09.00 pagi menjadi perwira angkatan udara Amerka Serikat ”, Ujar SiDin Fredi sang ayah dalam Beritaflores.com
Jumat (1/11/2019). Fredi menjelaskan,
Kevin Sunti terlahir 20 Mei 2000 di
Karot-Ruteng, Flores, NTT. Usai menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SD, SMP dan SMA
Ruteng V, Kevin melanjutkan pendidikannya di Amerika karena mendapatkan
beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat.
Dari
jejak sang kakaklah kemudian Kevin Sunti mengikuti jejak menuju negeri Paman Sam, Namun, berbeda dari Tania, ia kemudian
memilih jalur pendidikan di Akademi Angkatan Udara (U.S. Air Force Academy) di
Colorado Springs, Colorado. Fredi Sang ayah mengatakan bahwa, keberhasilan
Tania dan Kevin menjadi perwira U.S. Navy (Angkatan Laut) dan U.S. Air Force
(Angkatan Udara) tidak lepas dari prestasi cemerlang keduanya hingga
mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat.
Kisah
ini berawal ketika sang kakaknya Tania
Sunti mendapatkan informasi dari CNN News tentang adanya
program beasiswa bagi putra-putri berprestasi untuk menempuh pendidikan di
Angkatan Laut dan Angkatan Udara Amerika Serikat. Tania Sunti pun melanjutkan pendidikan setamat SMA di
Amerika Serikat kemudian memilih jalur
pendidikan Angkatan Laut. Tania telah
menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Laut AS (U.S. Navy Academy) di
Annapolis, Maryland pada tahun 2017 yang saat ini sedang bertugas bertugas di
Jepang sebagai mekanik kapal perang milik pemerintah Amerika Serikat.
“ Mereka berprestasi, makanya mereka bisa masuk
Akademi militer Amerika. Tania punya prestasi dan Kevin juga punya prestasi
makanya tidak gampang kan bisa lolos di Akademi militer Amerika ”, Ujar SiDin Fredi.
Tania Sunti dan Sang ayah Fredi Sunti |
Program
Beasiswa Akademi Militer dalam ulasan Voice
of America pada 2018 silam, dikatakan
bahwa berbanding dengan deretan universitas ternama lainnya di Amerika, akademi
militer ini masuk dalam segelintir sekolah yang sangat kompetitif. Biaya sekolah yang harus dikeluarkan terbilang
tidak sedikit, di Akademi Militer West
Point, misalnya, biaya pendidikan seorang siswa jika ditotal sekitar 56 ribu US
Dollar atau sekitar 783 juta Rupiah.
Namun
demikian, pendidikan di akademi militer didanai oleh anggaran federal, yang
melatih siswa untuk menjadi perwira di Angkatan Bersenjata Amerika. Menurut Brent Matthews, pembantu dekan
urusan siswa internasional di Akademi Militer West Point, setelah lulus, siswa
Amerika harus berdinas selama lima tahun di angkatan terkait dan siswa asing kembali ke tanah air mereka untuk
mengabdi.
“ Kami melatih siswa untuk kehidupan militer
dan mendidik mereka, tetapi kemudian mereka pulang ke tanah airnya dan mengabdi
di sana untuk waktu tertentu ”, Ujar
SiDin Matthews, dikutip dari voaindonesia.com, Rabu (20/7/2018).
Setiap
tahun Akademi Militer di West Point di New York, Akademi Angkatan Laut AS
(USNA) di Annapolis, Maryland, Akademi Angkatan Udara (USAFA) di Colorado
Springs, Colorado; Akademi Penjaga Pantai (USCGA) di New London, Connecticut;
dan US Merchant Marine Academy (USMMA) di Kings Point, New York – menerima
siswa dari luar Amerika.*
Paus
melintasi laut Sawu di timo,
Kevin Sunti perwira U.S. Air Force Colorado.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar