NusaanTaRa.Com
byPakeLeE, 31/10/2018
byPakeLeE, 31/10/2018
“
Saya tidak rela meninggalkan anak dan istri saya di dunia ini. Kami akan
kumpul lagi di kehidupan berikutnya, karena jika saya tinggalkan mereka akan
berat dan berat “ dan " Ada juga kalimat terakhir ' maafkan saya,
maafkan saya, maafkan saya ' yang terus diulang sebanyak tiga kali sebagai salah
satu pernyataan mendalam sebelum dia bunuh istri dan anaknya ", Ujar SiDin Irjen Zulkarnain Adinegara Kapolda Sumatera
Selatan, tentang pesan terakhir Frans
Ong yang terekam dalam Videonya sebelum bunuh diri.
Warga di Jalan Said Toyib, Kompleks Villa Kebun Sirih, Palembang, mendadak heboh setelah adanya penemuan satu keluarga yang tewas, semua korban ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu 24/10/2018. Saat itu Dewi pembantunya akan membangunkan Kethlyn dan Rafael untuk sarapan dan berangkat sekolah.
Menurut Kapolda Sumatera Selatan, Kronologisnya kejadiannya Fransiskus Xaverius Ong (Frans) nekat menghabisi nyawa dua anak (Ketty dan Rafael) kemudian Istrinya, terakhir ia mengeksekusi dirinya sendiri dengan menggunakan pistolnya sendiri. Diduga penyebabnya karena Franssiskus banyak memiliki utang yang sulit ia lunasi dan usahanya bangkrut, " Ada rekaman pesan-pesan terakhirnya, ada juga surat pengakuan utang yang kami dapatkan dalam laptop. Pesannya tak beda jauh dengan kertas yang kami temukan di atas laptop ", Ujar SiDin Zulkarnaen, Selasa (30/10/2018).
Namun sebelum Frans bunuh diri ia sempat membunuh dua anjing kesayangannya (Chocky dan Snowy), " Chocky dan Snowy itu dibunuh dengan cara dicekik dan direndam di bak mandi. Itu dia lakukan karena terlalu sayangnya sama kedua binatang peliharan itu ", Ujar SiDin Zulkarnain, Kamis (25/10/2018).
Dalam surat pengakuan utang Frans di Laptop, Frans menyebut utangnya sebesar Rp 8 miliar lebih. Pernyataan itu disampaikan dalam surat pengakuan hutang dan rekaman di laptop yang dibuatnya, Rabu (24/10) sekitar pukul 00.46 WIB. " Surat pengakuan utang kami dapatkan di beberapa berkas saat olah TKP lokasi korban atau di rumahnya. Di sana disebut dia ada utang kurang lebih Rp 8,9 miliar dan dia sudah tidak sanggup bayar lagi ", Ujar SiDin Zulkarnain.
Penyebab pembunuhan itu terjadi setelah menyimpulkan hasil memeriksa beberapa berkas bukti dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang merupakan pembantu Frans. Selain itu, pria berusia 45 tahun tersebut juga menuliskan dalam selembar kertas, " Dalam kertas yang ditemukan di laptop juga disebut 'Aku sangat sayang dengan anak dan istriku... Chocky & Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini ", Ujar SiDin Zulkarnain.
Warga di Jalan Said Toyib, Kompleks Villa Kebun Sirih, Palembang, mendadak heboh setelah adanya penemuan satu keluarga yang tewas, semua korban ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu 24/10/2018. Saat itu Dewi pembantunya akan membangunkan Kethlyn dan Rafael untuk sarapan dan berangkat sekolah.
Menurut Kapolda Sumatera Selatan, Kronologisnya kejadiannya Fransiskus Xaverius Ong (Frans) nekat menghabisi nyawa dua anak (Ketty dan Rafael) kemudian Istrinya, terakhir ia mengeksekusi dirinya sendiri dengan menggunakan pistolnya sendiri. Diduga penyebabnya karena Franssiskus banyak memiliki utang yang sulit ia lunasi dan usahanya bangkrut, " Ada rekaman pesan-pesan terakhirnya, ada juga surat pengakuan utang yang kami dapatkan dalam laptop. Pesannya tak beda jauh dengan kertas yang kami temukan di atas laptop ", Ujar SiDin Zulkarnaen, Selasa (30/10/2018).
Namun sebelum Frans bunuh diri ia sempat membunuh dua anjing kesayangannya (Chocky dan Snowy), " Chocky dan Snowy itu dibunuh dengan cara dicekik dan direndam di bak mandi. Itu dia lakukan karena terlalu sayangnya sama kedua binatang peliharan itu ", Ujar SiDin Zulkarnain, Kamis (25/10/2018).
Dalam surat pengakuan utang Frans di Laptop, Frans menyebut utangnya sebesar Rp 8 miliar lebih. Pernyataan itu disampaikan dalam surat pengakuan hutang dan rekaman di laptop yang dibuatnya, Rabu (24/10) sekitar pukul 00.46 WIB. " Surat pengakuan utang kami dapatkan di beberapa berkas saat olah TKP lokasi korban atau di rumahnya. Di sana disebut dia ada utang kurang lebih Rp 8,9 miliar dan dia sudah tidak sanggup bayar lagi ", Ujar SiDin Zulkarnain.
Penyebab pembunuhan itu terjadi setelah menyimpulkan hasil memeriksa beberapa berkas bukti dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang merupakan pembantu Frans. Selain itu, pria berusia 45 tahun tersebut juga menuliskan dalam selembar kertas, " Dalam kertas yang ditemukan di laptop juga disebut 'Aku sangat sayang dengan anak dan istriku... Chocky & Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini ", Ujar SiDin Zulkarnain.
Kemudahan dapat jadi khilap,
Frans mengakhiri hidupnya karena kalap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar