Kamis, 15 November 2018

AMBASADOR OF CONSCIENCE AUNG SAN SUU KYI DICOPOTI AMNESTY INTERNATIONAL

NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 15/11/2018


Kelompok Amnesty  International  yang telah menganugerahkan     Ambasador of Conscience      tokoh kemanusian   pada Aung San Suu Kyi sehubungan perjuangannya membela hak rakyat Myanmar dari penguasaan Jungta Militer, Senin 12/11/2018 telah melucuti penghargaan  tersebut karena gagal mencegah atau menghentikan kekejaman serius terhadap kelompok minoritas Muslim-Rohingya di negaranya.     "  Sebagai Duta Hati Nurani Amnesty International, harapan kami adalah Suu Kyi akan menggunakan wewenang moral untuk berbicara lantang menentang ketidakadilan ketika melihatnya, bukan hanya di Myanmar  ", Ujar SiDin Kumi Naidoo  Sekjen Amnesty International dalam surat yang dikirim kepada Aung San Suu Kyi hari Minggu (11/11/2018). 

Kelompok Amnesty International tersebut  sangat gigih   gigih  menyeerukan Pembebasan Suu Kyi dari Tahanan Rumah pada 1989–2010.   Pemerintah Myanmar yang dipimpin militer pada tahun 1989–2010 berulangkali menempatkan Suu Kyi dalam tahanan rumah karena perannya sebagai pemimpin oposisi politik dan aktivis pro-demokrasi. Ketika itu negara-negara Barat dan kelompok-kelompok HAM, termasuk Amnesty International, berulangkali menyuarakan pembebasannya. 

Untuk menjelaskan keputusannya  Amnesti International  atas pencabutan  penghargaan tokoh kemanusia dunia  Suu Kyi tersebut,    "  Kami sangat prihatin bahwa Anda tidak lagi mewakili simbol harapan, keberanian dan pembela abada hak asasi manusia  ", Ujar SiDin Kumi.   Tetapi sejak menjadi pemimpin de facto di Myanmar pada April 2016, Suu Kyi dan pemerintahannya tidak pernah mengutuk atau berupaya menghentikan pembantaian yang dilakukan militer terhadap kelompok minoritas Muslim-Rohingya di negara bagian Rakhine. 

Saat Junta Militer berkuasa di Myanmar tepatnya Agustus 2017,   militer Myanmar membumi hanguskan  secara besar-besaran terhadap   desa Muslim-Rohingya,  dengan alasan   sebagai pembalasan terhadap serangan militan Rohingya yang menewaskan sepuluh polisi Myanmar. Berakibat  warga Muslim-Rohingya sekitar 700 ribu  melarikan diri dari aksi kekerasan itu ke Bangladesh,    sejumlah kesaksian mengutarakan bahwa pembantaian yang menegrikaan  ;  pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa  dan PBB menyebut pembantaian itu sebagai bentuk klasik pembersihan etnis.  

"  Seperti yang telah kita lihat dalam pemerintahan sipil yang dipimpinnya, mereka telah menciptakan permusuhan terhadap warga Rohingya, dengan menyebut mereka sebagai teroris, menuduh mereka membakar rumah sendiri dan memalsukan perkosaan yang terjadi  ", Ujar SiDin Manajer Advokasi Amnesty International Untuk Asia Pasifik Fransisco Bencosme kepada VOA. Ditambahkannya, “  media pemerintah dan pemerintah sipil dimana Suu Kyi memiliki otorita langsung, telah sangat terlibat dalam penerbitan laporan-laporan yang memanas-manasia dan tidak manusiawi terhadap Rohingya  ".

Dalam suratnya, Naidoo mengatakan mantan ikon hak asasi manusia itu tidak saja meninggalkan nilai-nilai yang dipromosikannya selama beberapa puluh tahun ini, tetapi juga "  memilih untuk mengabaikan penindasan brutal dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan militer terhadap Rohingya dan kelompok minoritas di Kachin, dan di negara bagian Shan di utara  ". 

Amnesty International juga mengecam pemerintahan Suu Kyi karena gagal mencabut aturan hukum yang represif, termasuk beberapa aturan hukum yang digunakan untuk menangkap Suu Kyi dan aktivis-aktivis pro-demokrasi dan menangani Tokoh Kontroversi Pendeta Budha Wirathu. "  Sebaliknya Suu Kyi secara aktif membela penggunaan undang-undang semacam itu, khususnya keputusan untuk mengadili dan memenjarakan dua wartawan Reuters karena mendokumentasikan pembantaian militer Myanmar  ".  

Penghargaan lain yang dianugerahkan ke Aung San Suu Kyi sebagai  Tokoh Perdamaian Newcastle tahun 2011 atas perjuangan panjangnya menegakkan demokrasi di Myanmar.    "  Dia tidak melakukan apa pun untuk menghentikan genosida pada Muslim Rohingya di negaranya  ", Ujar SiDin Nick Forbes Ketua Dewan Kota Nick Forbes, akhirnya siding 7 Februari 2017 untuk pertama kalinya Dewan Kota mencabut gelar kehormatan yang sudah diberikan tersebut.  

Dan Rapat Dewan Kota Oxford mencabut penghormatan tertinggi untuk Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Senin 27 November 2017  krena   dinilai tak layak menjadi penerima penghargaan pejuang kemanusiaan karena sikapnya dalam konflik Rohingya.   "  Hari ini kita telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melepaskan penghargaan tertinggi dari kota ini, karena lamban dalam menghadapi penindasan terhadap populasi minoritas Rohingya  ", Ujar SiGaluh Mary Clarkson anggota dewan kota Oxford. 

  Ambasador of Concience “  Amnesty  International  yang diberikan adalah   sebuah penghargaan yang diberikaan kepada seseeorang atau Kelompok yang telah menegakkan dan membela hak-hak asasi manusia di muka bumi ini.   Selama menjalani tahanan rumah Ang San  Suu Kyi dianugerahi Nobel Perdamaian Tahun 1991 dan tahun 2009, Amnesty International juga memberinya penghargaan tertinggi   "  Ambassador of Conscience  ".    Tokoh yang pernah meraih penghargaan   "  Ambassador of Conscience  "  Amnesty International   seperti pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela, aktivis Pakistan Malala Yousafzai, dan pembangkang China Ai WeiWei.



Anda berjasa orang menghargai,
Penghargaan Aung San Su Kyi Ambasador of Conscine dicopoti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...