Jumat, 29 Juni 2018

LAWATAN PERDANA MAHATHIR MOHAMAD KE INDONESIA PASCA PELANTIKANNYA BAHAS ISU PEKERJA, PERDAGANGAN DAN LAUT CHINA SELATAN.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 30/6/2018.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang baru dilantik 10 mei 2018 melakukan kunjungan luar negeri perdananya  ke Indonesia selama 28 – 29 juni 2018,   dalam kunjungan kerja beliau ditemani Siti Hasmah Mohd Ali dan pejabat dari Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri.     Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara, Iriana Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, dan beberapa pejabat menjemput kedatangan beliau di Bandara Halim Perdanakusuma dan  pesawat yang  ditumpangi mendarat  Kamis (28/6/2018) petang sekitar pukul 18.00. 


Selama dalam kunjungan PM Mahathir Mohamad akan langsung menuju hotel tempatnya menginap di Jakarta  dan  keesokannya  Jumat 29 Juni 2018  ia dijadwalkan bertemu dengan Jokowi di Istana Negara di Bogor dan siang harinya akan menghadiri jamuan makan siang di Istana Bogor, selain itu mereka bertukar pandangan tentang regional dan masalah global yang menjadi kepentingan bersama kedua Negara dan Mahathir dijadwalkan bertemu warga Malaysia di Jakarta.


Mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang dikunjungi PM Mahathir pasca-memenangkan pemilu pada Mei lalu, Juru Bicara Kemenlu  RI  Arramanatha Nasir   menjawab ;   hal itu terkait dengan hubungan dua negeri berjiran yang telah berjalan harmonis sejak lama.   "  Indonesia adalah salah satu negara terdekat dengan Malaysia, dan telah lama menjalin hubungan baik. Sehingga adalah hal yang wajar jika ada pergantian pemimpin, maka kedua kepala negara akan saling mengunjungi satu sama lain  ", Ujar SiDin  Arramanatha, yang akrab disapa Tata. 


Isu utama yang akan dibahas PM Mahathir dan Jokowi menyangkut  peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi, perlindungan warga negara Indonesia, peningkatan kerja sama dalam bidang kelapa sawit dan membahas isu-isu global terkini.  Juru Bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan ada tiga garis besar yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut ;  Pertama, adalah upaya memperkuat jalinan kerja sama perdagangan yang telah terjalin dengan baik selama ini utamanya  tentang akses ekspor kelapa sawit di tingkat global, khususnya terkait dengan "diskriminasi distribusi" oleh Uni Eropa,  Kedua pembahasan  isu strategis  perlindungan tenaga kerja Indonesia di Negeri Jiran, komitmen perdamaian, pelaksanaan good governance dan Ketiga  Korupsi, Infrastruktur dan  kawasan perbatasan di kedua Negara. 

Dalam pertemuan  di Istana Bogor Jumat 29 Juni 2018, kedua pemimpin negara membahas berbagai isu, terutama mengenai kerjasama pengembangan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, perlindungan tenaga kerja dan pembangunan sekolah bagi anak-anak pekerja Indonesia (WNI) di Malaysia serta isu strategis lainnya.     Kita berbicara untuk kerja sama di perbatasan (Indonesia-Malaysia) sehingga keuntungan akan didapat oleh Malaysia dan Indonesia... Kami juga memikirkan untuk perlindungan pekerja Indonesia di Malaysia dan juga pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak pekerja di Malaysia  ”, Ujar SiDin Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan PM Mahathir, Jumat (29/6/2018).
 
  Yang berkaitan dengan internasional kami juga berbicara mengenai Laut China Selatan. kita memiliki komitmen yang sama mengenai penyelesaian lewat dialog berbasis pada hukum internasional  ”,  Ujar SiDin Jokowi.  PM Mahathir menyatakan akan mengambil kira kuat seputar Perbedaan mengenai kawasan di Laut China Selatan yang diduduki China dan yang mengakibatkan banyak negara terkait, ia hendaklah satu keputusan yang berlandas hukum dan memberikan satu capaian yang adil bagi semua Negara terkait.  


Melayu tak hilang di Bumi,
Jokowi dan Mahathir pemimpin di bumi pertiwi.

2 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...