Sabtu, 10 Februari 2018

POLITISI ULUNG MALAYSIA MAHATHIR MOHAMAD CAKAP SUKU BUGIS SEBAGAI PERAMPOK

NusanTaRa.Com
byKariTaLa LA, 3/2/2018


Pidato politik  Mahathir mohamad  terkait Malaysia hingga kritikan terhadap berbagai sikap Perdana Menteri Tun Datu Nazib Razak saat itu yang berimbas menjadi satu pidato kontroversial,   ketika  ia mengatakan bahwa Tun Datu Nazib Razak sebagai Perompok karena  ia masih keturunan Suku Bugis dari Sulawesi Selatan, dalam acara yang digelar Himpunan Rakyat Sayang Malaysia  (14 oktober 2017).  Pidato tersebut tentu saja menimbulkan banyak pihak yang  tersinggung  terutamanya dari kalangan suku Bugis yang banyak bermukim disana bahkan memiliki organisasi ikatan perkauman,  hingga  rasa marah dari kalangan suku Bugis yang ada di Indonesia terutama dari Sulawesi Selatan sebagai daerah induk Suku Bugis.   

Pernyataan tersebut tentulah akan menjadi satu yang sangat mengagetkan Rakyat Malaysia dan masyarakat suku Bugis pada umumnya yang bersebaran di muka bumi, karena kita ketahui bahwa keberadaan suku Bugis di Malaysia cukup banyak bahkan jika kita perhatikan sejarah Malaysia akan Nampak sangat Jelas peran mereka.   Penglibatan suku Bugis di semenanjung  sudah berjalan semenjak Malaysia belum ada bahkan sejak kerajaan Melayu berdiri mereka telahpun hadir bersama membangun negeri semenanjung sehingga ungkapan tersebut tentulah sangat menyakitkan hati.    

  Kita hari ini dipimpin oleh perdana menteri pencuri, penyabung, perompak. Inilah negara kita hari ini. dimana dia berasal dari tanur Bugis. Kembalilah ke bugis. Pencuri duit kita untuk kesenangan mewah dirinya dan keluarganya  ”, Ujar SiDin Mahathir lagi.    "  Mungkin kerana dia (Najib Razak) berasal dari lanun Bugis.   Entah macam mana dia sesat sampai ke Malaysia.  Pergi baliklah ke Bugis  ", Ujar SiDin Mahathir.   

Karena  pidato Mahathir tersebut, dari dalam negeripun bermunculan banyak protes dan rasa tak puas hati  seperti ,   yang disampaikan Persatuan Perpaduan Rumpun Bugis Melayu Malaysia (PPRBMM) di hadapan Yayasan Kepemimpinan Perdana pada 18 oktober 2017,   Mereka mendesak Mahathir memohon maaf dan menarik balik pernyataannya yang mengatakan Bugis sebagai lanun  dan  Pada awal November lalu, Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah juga menyatakan kecewa dengan pernyataan Mahathir Mohamad itu karena mengandung hasutan ke rakyat Malaysia untuk membenci, menghina dan memandang rendah terhadap suku Bugis.


Setiausaha Dewan di-Raja Selangor, Hanafisah Jais mengatakan Sultan Selangor menganggap pernyataan Mahathir sudah melampaui batas.    "  Anggota-anggota Dewan di-Raja Selangor menganggap ucapan tersebut amatlah keterlaluan dan bisa menimbulkan perasaan benci dan prasangka buruk rakyat terhadap bangsa Bugis sehingga bisa menimbulkan huru-hara  ",  Ujar SiDin Hanafisah.   Dia mengimbuhkan pernyataan tersebut secara tidak langsung menghina silsilah dan keturunan Kesultanan Selangor yang juga memiliki keterkaitan dengan suku Bugis. Menurut Hanafisah, fakta sejarah membuktikan Kesultanan Selangor berketurunan Bugis merupakan pahlawan yang memperjuangkan dan mempertahankan agama serta keamanan di seluruh kepulauan Melayu Nusantara.   

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan ucapan eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menyinggung suku Bugis. Dia mendesak Mahathir meminta maaf kepada masyarakat Bugis.   Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendesak Mahathir Mohamad meminta maaf atas ucapan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia itu yang mengandung unsur hinaan terhadap suku Bugis. Desakan JK itu terkait dengan ucapan Mahathir yang dilontarkannya dalam pidato kontroversial pada 14 Oktober 2017.   "  Pertama sebagai orang Bugis saya protes dan terkejut. Maka, Mahathir harus minta maaf. Karena orang Bugis itu bukan hanya ada di Sulawesi Selatan, tapi di seluruh Indonesia, bahkan di Malaysia  ",  Ujar SiDin  Kalla,  Jakarta  Selasa (7/11/2017).  

"  Pertama sebagai orang Bugis saya protes dan terkejut. Maka, Mahathir harus minta maaf. Karena orang Bugis itu bukan hanya ada di Sulawesi Selatan, tapi di seluruh Indonesia, bahkan di Malaysia," kata Kalla, di Jakarta, pada Selasa (7/11/2017).   JK menambahkan Mahathir harus meralat pernyataannya tersebut karena dianggap melukai perasaan masyarakat suku Bugis. Menurut JK, tidak seharusnya pernyataan tersebut dilontarkan dalam pidato politik Mahathir di Lapangan Harapan, Petaling Jaya, Kuala Lumpur itu.



Sementara itu saat berpidato di hadapan pendukungnya di Alor Setar, pada Jumat (20/10/2017), Mahathir mengatakan pernyataannya terkait suku Bugis itu hanya merujuk kepada "  perampok yang mencuri uang rakyat  ",  yang menjadi ramai dengan tanggapan berbagai kalangan utamanya di kalangan suku Bugis.    "  Saya tak hina orang Bugis, orang Bugis ada yang baik, tetapi perampok pun ada juga. Salahkah bilang begitu. Apakah orang Bugis tidak berkata kalangan orang Bugis tak ada perampok, ada  ",  Ujar SiDin  Mahathir.      "  Saya tak pernah mengatakan semua orang Bugis perompak. Saya katakan bahwa Najib mungkin keturunan dari bajak laut Bugis  ", Ujar SiDin dalam akun Bloggnya.  

Budayawan Luwu Idwar Anwar mengecam pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang dianggap rasis karena telah menghina suku Bugis, sehingga ia mendesak Mahathir meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Selatan atas pernyataan rasisnya yng dapat menimbulkan rasa kebencian yang mendalam dan perpecahan kaum melayu.     Seharusnya Mahathir paham bahwa Malaysia itu ikut dibangun oleh warga keturunan Bugis Luwu dan Makassar yakni Opu Daeng Rilekka, bangsawan Kedatuan Luwu  ”,  Ujar SiDin Idwar, penulis buku Ensiklopedia Luwu,  Rabu (18/10/2017).       

Opu Daeng Rilekka adalah bangsawan yang melahirkan Opu Dg Parani, Opu Dg Mebambung, Opu Dg Marewah, Opu Dg Cellak dan Opu Dg Kamasi. Mereka inilah yang pernah menumbuhkn dominasi politik di Semenanjung Melayu,   "  Raja Selangor pertama itu adalah keturunan Opu Dg Cellak  ",   Ujar SiDin Idwar.    Dari 9 raja yang pernah memerintah di Malaysia  umumnya masih merupakan keturunan dari Kerajaan Luwu  dan   Karena itu, sebut alumni Universitas Hasanuddin ini, ikatan emosional antara Malaysia dan Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan sangat dekat.    

“ Kesalahan Najib, jika memang dia salah, jangan dihubungkan dengan sukunya atau latar belakang keturunannya.  Apakah Mahathir tidak pernah belajar sejarah Malaysia dan Bugis?  ”,  Ujar  SiDin Idwar.   Yang lebih menghina lagi, Mahathir menyuruh Najib untuk kembali ke Bugis karena dianggap sebagai bencana,  yang  secara tidak langsung Mahathir mempertegas pernyataan sebelumnya bahwa orang Bugis-Makassar itu perampok dan stigma negatif lainnya.


Bugis Lanun Bajak Laut yang Gagah,
Merentasi Laut mengacau pelayaran penjajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...