NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 30/12/2017
byBambanGBiunG, 30/12/2017
Gambaran
tentang kejadian Tsunami tahun 2004 akan
banyak kita temukan jika saja kita mengikuti semua rangkaian sajian yang ada
dalam Gedung Museum Tsunami Aceh dari satu
lantai kelantai lain dan dari satu ruangan keruangan lain dengan sangat jelas
dan menarik, betapa hebatnya Gelombang
besar yang disebabkan gempa di Samudera Hindia tersebut melewati dan
menggusur pemukiman Aceh dan menelan korban
jiwa cukup besar. Rangkaian kejadian tersebut tersaji dalam berbagai
bentuk dapat berupa Gambar, Penjelasan kejadian, Pemutaran Film, Benda-benda koleksi, Replika kejadian, Teori Tsunami, Proses penanganan bencana dan Negara-negara
yang terlibat dalam proses mitigasi bencana alam pada saat bencana Tsunami
menimpa aceh 26 Desember 2004 yang menelan korban sekitar 150.000 jiwa.
Gedung
Tsunami Banda Aceh terletak di Jln
Iskandar Muda No. 3 Suka Ramai Banda
Aceh berlantai empat merupakan sebuah
Museum yang dirancang sebagai monument
simbolis untuk mengenang dan mendokumentasikan bencana Gempa Bumi dan Tsunami
dari Samudera Hindia 2004 sekaligs pusat pendidikan dan tempat
perlindungan darurat andai saja
bencana tsuanami tersebut terjadi
lagi. Bangunan
yang menempati areal seluas 2.500 m2 dengan desain dinding yang ditutupi
relief Geometris berwarna kecoklatan ini dibangun tahun 2009 dan di rancang
arsitek Jawa Barat Ridwan Kamil (
Walikota Bandung 2013-2018) menelan biaya Rp 140 milyar dengan rincian Rp 70
milyar dari brr (Badan Rehabiltasi dan
Rekontruksi) dan sisanya lagi dari ESDM
(Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral).
Museum
Tsunami Aceh berwarna Biru dengan hurup besar terpampang dibagian depan
bangunan yang berbentuk silinder, Untuk
memasuki gedung ini dimulai dari samping
berupa beranda susunan tangga dan anjungan kecil bertuliskan “ Aceh Tsunami Museum “ tempat
ini sering menjadi tempat istirahat dan
berfoto bagi para pengunjung. Dari pintu yang ada dibelakang tulisan pengunjung masuk dengan menyerahkan
tiket dan menulis di Buku pengunjung , kemudian
pengunjung mengikuti jalan berupa lorong kecil serupa piral keberbagai
penjuru tempat pameran,
pertma pengunjung akan memasuki ruangan sumur berupa kubah yang
didindingnya mulsi dari bawah hingga ke atas bertertulis para nama korban
Tsunami di Aceh, kemudian mengikutti lorong kecil yang melingkar dan akhirnya
menurun yang di apit dua dinding tinggi diairi air serta suara deru ombak kala kita melewatinya
menimbulkan kesan seram seolah-olah kita berada di arena Tsunami kala itu.
Dilantai
satu terdapat kolam lonjong dan di
samping terdapat Bola-bola bertuliskan nama Negara yang terlibat dalam
pemulihan bencana Paska Tsunami serta sebuah anjungan yang banyak digunakan
pengunjung untuk berpoto dengan latar bangunan tsunami aceh. Kemudian pengunjung menggunkan lorong kecil
serupa tangga menuju keatas dibagian
atas tembus hingga kea tap yang transparan dihiasi bendera Negara yang terlibat
dalam pemulihan Paska Tsunami 2004.
Lantai dua ini terdapat ruangan pemutaran film Tsunami, Miniatur
Bangunan Tsunami, Gambaran keadaan Banda Aceh paska Tsunami penjelaasan tentang
bencana Tsunami yang berasal dari Gempa di Samudera Hindia, Miniatur saat
kejadian Tsunami. Lantai ketiga Kronologis
kejadian Bencana Tsunami, Gambaran gempa
hingga ke tsunami, Gambaran beberapa kejadian saat tsunami seperti tersretnya
kapal PLTD Apung sejauh 15 km, kronologis kerja relawan tsunami dan skema Negara-negara
yang terlibat pemulihan paska Tsunami tersebut.
Bagian
tengah bangunan ini mulai dari atap transparan hingga dasar kosong sehingga terang oleh bias
cahaya, umumnya jalan yang dilalui
lorong kecil berbentuk spiral kadang mebingungkan , dari lantai atas kita
melalui jalan kecil menurun melingkar hingga kelantai dasar bagian belakang
berupa tangga. Disisi dekat jalan
keluar terdapat stand penjualan Cinderamata baik miniature bangunan maupun
baju-baju, buku2 Tsunami dan sebagainya
dengan harga yang berpatotan, serta sebuah kantin kecil untuk resting sambil
menikmati kuliner sederhana.
Sebelum anda
pulang sebaiknya menyempatkan untuk menyaksikan pemutaran film Simulasi 4D (empat
dimensi) kejadian gempa dan tsunami sehingga kita dapat melihat lebih jelas tentang
proses kejadian Gempa, Gelombang
Tsunami, proses bencana yang melanda
kota Banda Aceh dan proses penangan bencan Paka Tsunami oleh para Relawan. Bencana Tsunami 2004 ini terjadi Pukul 07.59
waktu setempat disebabkan Gempa di
barat daya Pulau Sumatera yaitu di Samudera Hindia sekitar
20 – 25 km dari pantai, yang disebabkan oleh adanya pergesaran lapisan
lempengan bumi, sehingga terjadi gempa
tersebut yang memberikan tekanan eksogen melahirkan Gelombang besar di atas permukaan
laut diatasnya yang berkekuatan 9,1 – 9,3 skala Richter, akibat
dari bencana tersebut diperkirakan sekitar 150.000 jiwa manusia jadi korban dan
Kopi Anam menyebutnya sebagai “ Tragedi Bencana Internasional terbesar “.
Apa yang
kita dapatkan dengan mengunjungi “
Monumen Tsunami Aceh “ ini bahwa
dokumentasi tragedi Internasional Tsunami tercatat dengan baik, Sebagai bukti sejarah Bencana 2004, Kita dapat menyimak dan memahami proses
terjadinya bencana, Sebagai media
pembelajaran dalam menghadapi bencana serupa,
Sebagai peringatan bagi daerah yang berada di siring laut dan sering
terjadi Gempa atau Tsunami, Sarana
hiburan pengetahuan, media praktek buat menguatkan ilmu pengetahuan dan khasana
ilmu pengetahuan dunia.
Gelombang
Tsunami menghantam Aceh,
Museum
Tsunami mengenang bencana Tsunami sebagai sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar