Senin, 05 Februari 2018

KARTU KUNING UNTUK JOKOWI, BEM UI PERLU MENGUNJUNGI ASMAT DI PAPUA.


NusanTaRa.Com
byIndaHPalloranG, 5/2/2018


Jumat  02 februari 2018 ketua Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) UI  “ Zaadit Taqwa “ tanpa diduga melakukan suatu aksi yang cukup penting ketika ia mengacungkan  “ Kaartu Kuning “  kearah Presiden Jokowi  yang sedang  menghadiri acara dies Natalis d Kampus  UI Depok,  layaknya seorang wasit memberikan peringatan awal pada seorang pesepak bola yang melakukan kesalahan pertama.    Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi atas berbagai permasalahan yang terjadi di dalam negeri, termasuk soal masalah gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua.


Kejadian ini tentunya suatu yang sangat mengejutkan terutama bagi Presiden yang tak menyangka akan kejadian ini, beliau hadir dengan bayangan akan menyaksikan acara wisudawan sarjana baru namun kenyataannya disela acara tersebut ia mendapat satu penyampaian petisi dari BEM UI diluar acara yang ia harus hadiri.   Biasanya acara tersebut disampaikan dalam bentuk pertemuan pertemuan formal  atau penyampaian protes secara terbuka baik langsung maupun penyampaian surat petisi sebagai kritik kerja selama Jokowi menjadi presiden.


Dalam hal tuntutan tersebut BEM UI mempertanyakan kenapa gizi buruk masih terus terjadi  pada hal  Papua memiliki dana otonomi khusus yang besar.   Pada 2017, dana otsus untuk Papua mencapai Rp 11,67 triliun, yaitu Rp 8,2 triliun untuk Provinsi Papua dan Rp 3,47 triliun untuk Provinsi Papua Barat,  menurut anggapan mereka bahwa,   "  Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua  ", Ujar SiDin  Zaadit.


Hal penting yang disampaikan pada kesempatan tersebut adalah  BEM UI juga menyoroti langkah pemerintah mengusulkan asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan sebagai Plt Gubernur Jabar dan Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Sumut,  Langkah ini dinilai memunculkan dwifungsi Polri/TNI.  Sebagai mana kita ketahui bahwa salah satu pilar yang dituntut mahasiswa kala terjadi Reformasi menggulingkan Orba dan UI sebagai satu pelaku penting  pada kejadian tersebut adalah agar Dwi Fungsi ABRI ditiadakan  artinya militer back to  kemiliter dan sipil back to sipil agar dapat menjalankan fungsi masing-masing dengan benar.

Isu terakhir, BEM UI juga menyoroti  terkaitnya adanya draft peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa), dimana  aturan baru itu dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa jika benar-benar nantinya diterapkan.  Sehingga tentunya draf tersebut perlu pembaharuan yang memberikan Mahasiswa ruang untuk lebih dapat menjadi sarjana yang proaktip positip mendukung pembangunan yang berasaskan kemasyarakatan maju.


Menanggapi kejadian ini Presiden Joko Widodo ingin agar pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.   "  Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya  ",  Ujar SiDin Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018).
Kejadian tersebut bagi  bagi Presiden tidak terlalu mempermasalahkannya,  "  Ya yang namanya aktivis muda ya namanya mahasiswa dinamika seperti itu biasalah, saya kira ada yang mengingatkan itu bagus sekali  ", Ujarnya lagi.  Meski demikian, pada aksi  Jumat  tersebut,  Jokowi sama sekali tidak menggubris aksi mengangkat kartu kuning dan meniup peluit yang dilakukan oleh Zaadit dan berakhir dengan mahasiswa Fakultas MIPA itu akhirnya diamankan ke luar ruangan oleh pasukan pengamanan presiden.


Kartu kuning tanda peringatan pertama,
Yellow Cart BEM UI Jokowi untuk  Asmad, Dwi Fungsi ABRI dan Organ Mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...