NusanTaRa.Com
byRaisALembudut
byRaisALembudut
Berawal dari pelajaran IPA
disekolahnya ketika duduk di kelas 1 MTs Negeri tahun 2014, bahwa dalam buah kentang
yang dimasukkan lempengan tembaga dapat menghasilkan tegangan listrik serta buah yang mengandung Asam Tinggi mampu
menghasilkan listrik, ia terinspirasi
untuk meneliti menemukan listrik hingga
menemukan listrik dari Pohon Kedondong Pagar. Naufal Raziq anak pertama dari Supriaman dan
Deski penemu pohon Pijar yaitu dari pohon Kedondong Pagar dihasilkan lampu penerangan listrik yang sangat
bermanfaat untuk daerah pedesaan dan daerah terpencil.
Penemuan Naufal Raziq akan “ pohon
pijar “ menjadi prestasi tersendiri bagi bangsa Indonesia karena ada anak
bangsa diusia yang masih muda dapat menciptakan listrik dengan sumber energi dari
pohon kedondong pagar yang belum umum digunakan saat ini. Untuk mengafresiasikan penemuan tersebut
pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap
mengucurkan dana untuk membiayai pengembangan hasil penelitian Naufal Riziq
asal Langsa Aceh agar lebih sempurna. " Tadi Pak Jonan juga mengarahkan agar temuan
ini bisa digunakan untuk skala yang lebih besar sehingga diperlukan tahapan
penelitian lebih lanjut. Nah ini Noval sedang tahap itu “, Ujar
SiDin Hadi M Djuraid Staf Ahli Menteri ESDM.
Naufal yang bercita-cita menjadi
ilmuwan bidang kelistrikan ini kemudian konsisten mengembangkan pencarian
tersebut yang kemudian dibantu ayahnya yang kebetulan mempunyai keterampilan
dibidang elektronik. Ia mencari pohon
buah yang memiliki kandungan asam tinggi agar dapat menghasilkan tegangan
listrik yang besar seperti Mangga, Jambu, Belimbing, Asam Jawa dan Kedondong
Pagar. Kurang lebih tiga tahun riset
ini lakoninya akhirnya ia menemukan bahwa Pohon Kedondong Pagar (latinne,
Spondias dulcis Forst) menjadi
pilihannya karena mampu menghasilkan listrik cukup besar, ukuran pohonnya
besar, mudah tumbuh selain itu jika kulitnya dikelupas tidak mudah membusuk.
Pohon Kedondong Pagar agar dapat
menghasilkan listrik, batangnya dilubangi kemudian dimasukkan Tembaga dan Logam
yang telah dibungkus kaain dan tisu agar mudah menyerap Asam yang ada dipohon,
kemudian tembaga tadi disambungkan dengan kabel untuk menghantarkan Listrik
yang diubah arusnya menjadi searah (DC) dengan alat pengubah arus (Inverter)
baru disambungkan dengan perangkat elektronik.
Menurut Bocah kelahiran 20 Maret 2002 bahwa, untuk satu lubang di pohon bisa menghasilkan tegangan lsitrik
sebesar 0,5 – 1 Volt, 1 Volt setara dengan kebutuhan satu lampu hemat energi,
sedang untuk satu pohon Kedondong Pagar sedang diameter 35 Cm dapat dibuat
empat lubang. " Jadi kalau mau tambah voltase kita tinggal
tambah alatnya sama pohonnya. satu pohon kita bisa ada empat lubang. Itu bisa
menghidupkan untuk penerangan 4 pohon 1 lampu jenis hanoks atau lampu hemat
energy ", Ujar SiDin Naufal Riziq, ia menambahkan
dibutuhkan biaya Rp 1,2 juta untuk menghasilkan rangkaian dua lampu.
Atas temuan Naufal Riziq itu, siswa berusia 15 tahun tersebut diundang untuk mengunjungi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang
kemudian disambut langsung oleh bapak Ignasius Jonan Minggu 21 Mei 2017. "
Harapan Pak Menteri, temuan Naufal dapat digunakan masyarakat dan
dimanfaatkan khususnya di Indonesia dan desa-desa terpencil ", Ujar SiDin Naufal Riziq pada
NusanTaRa.Com. Kepada Menteri ESDM,
Naufal juga menceritakan bahwa energi listrik yang ditemukannya sudah terhubung
ke sebagian rumah di desa terpencil Tampur Paloh, Aceh Timur, dan akan
dikembangkan agar penemuan itu bisa dimanfaatkan untuk skala yang lebih besar.
Sabtu, 29 Oktober 2016, diselenggarakan Pertamina Science Fun Fair
2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka,
dalam kesempatan ini PT Pertamina (Persero) menghadirkan sosok Ilmuan
kecil dari daerah pelosok Aceh bernama Naufal Raziq yang berhasil menemukan
pohon Pijar sebagai sumber penghasil energi listrik ketika berusia 12
tahun. Siswa yang saat ini duduk di
kelas 3 MTs Negeri Langsa Lama Aceh ini dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau
Field dalam pendanaan dan pengembangan Pohon Pijar untuk menerangi Kampungnya
yang belum tersentuh jaringan listrik.
Pohon pijar karya Naufal saat ini
telah mampu menerangi sekitar 40 rumah di kampungnya untuk kebutuhan
pencahayaan lampu yang memang masih sangat kurang. Meskipun masih dalam volt
yang rendah dan hanya cukup untuk menyalakan bola lampu pada malam hari,
penemuan anak yang sudah berumur 14 tahun ini, sangat membantu lingkungan
sekitar kampungnya. Penemuan Naufal itu menghasilkan daya sebesar 0,5-1 Volt
per elektroda yang ia pasang pada rangkaian pohon Kedondong Pagar yang ia
pilih. “ Sementara baru untuk lampu saja. Di desa kan
nyala hanya malam hari, siang istilahnya kita charge ”,
Ujar SiDin Naufal, ia mengakui bahwa sebelum menemukan Pohon Kedondong
Pagar ia sudah melakukan sekitar 60 kali percobaan dengan berbagai jenis pohon namun
hasilnya gagal.
SMP Merdeka Desa Tampar Paluh
Kecamatan Simpang Jernih, sebagai contoh
penerima manfaat energi listrik pertama dari pohon kedondong yang eksploitasi
menjadi energi listrik sebagai uji coba yang dilakukan Pertamina EP Field
Rantau Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. "
Uji coba kita di wilayah terpencil dan terisolir di Aceh, termasuk SMP
Yayasan Merdeka adalah objek pertama yang akan menggunakan energi pembangkit
listrik dari pohon kedondong pagar tersebut. Sudah dua kali kita lakukan
evaluasi, hasilnya sangat menggembirakan
", Ujar SiDin Richard
Muthalib Field Manager Pertamina EP Rantau.
Buah Kedondong dilempar Gadis,
Enerji terbarukan mendukung Green Words.
Enerji terbarukan mendukung Green Words.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar