Kamis, 01 Juni 2017

NAUFAL RIZIQ PENEMU LISTRIK “ POHON PIJAR “ DARI SPONDIAS DULCIS FORST.

NusanTaRa.Com
byRaisALembudut


Berawal dari pelajaran IPA disekolahnya ketika duduk di kelas 1 MTs Negeri tahun 2014, bahwa dalam buah kentang yang dimasukkan lempengan tembaga dapat menghasilkan tegangan listrik  serta buah yang mengandung Asam Tinggi mampu menghasilkan listrik,  ia terinspirasi untuk meneliti menemukan listrik  hingga menemukan listrik dari Pohon Kedondong Pagar.  Naufal Raziq anak pertama dari Supriaman dan Deski penemu pohon Pijar yaitu dari pohon Kedondong Pagar  dihasilkan lampu penerangan listrik yang sangat bermanfaat untuk daerah pedesaan dan daerah terpencil.

‎Penemuan Nau‎fal Raziq akan “ pohon pijar “ menjadi prestasi tersendiri bagi bangsa Indonesia karena ada anak bangsa diusia yang masih muda dapat menciptakan listrik dengan sumber energi dari pohon kedondong pagar yang belum umum digunakan saat ini.   Untuk mengafresiasikan penemuan tersebut pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap mengucurkan dana untuk membiayai pengembangan hasil penelitian Naufal Riziq asal Langsa Aceh agar lebih sempurna.  "  Tadi Pak Jonan juga mengarahkan agar temuan ini bisa digunakan untuk skala yang lebih besar sehingga diperlukan tahapan penelitian lebih lanjut. Nah ini Noval sedang tahap itu  “,  Ujar SiDin Hadi M Djuraid Staf Ahli Menteri ESDM.

Naufal yang bercita-cita menjadi ilmuwan bidang kelistrikan ini kemudian konsisten mengembangkan pencarian tersebut yang kemudian dibantu ayahnya yang kebetulan mempunyai keterampilan dibidang elektronik.  Ia mencari pohon buah yang memiliki kandungan asam tinggi agar dapat menghasilkan tegangan listrik yang ‎besar seperti Mangga, Jambu, Belimbing, Asam Jawa dan Kedondong Pagar.   Kurang lebih tiga tahun riset ini lakoninya akhirnya ia menemukan bahwa Pohon Kedondong Pagar (latinne, Spondias  dulcis Forst) menjadi pilihannya karena mampu menghasilkan listrik cukup besar, ukuran pohonnya besar, mudah tumbuh selain itu jika kulitnya dikelupas tidak mudah membusuk.
Pohon Kedondong Pagar agar dapat menghasilkan listrik, batangnya dilubangi kemudian dimasukkan Tembaga dan Logam yang telah dibungkus kaain dan tisu agar mudah menyerap Asam yang ada dipohon, kemudian tembaga tadi disambungkan dengan kabel untuk menghantarkan Listrik yang diubah arusnya menjadi searah (DC) dengan alat pengubah arus (Inverter) baru disambungkan dengan perangkat elektronik.  Menurut Bocah kelahiran 20 Maret 2002 bahwa, untuk satu lubang di  pohon bisa menghasilkan tegangan lsitrik sebesar 0,5 – 1 Volt, 1 Volt setara dengan kebutuhan satu lampu hemat energi, sedang untuk satu pohon Kedondong Pagar sedang diameter 35 Cm dapat dibuat empat lubang.   "  Jadi kalau mau tambah voltase kita tinggal tambah alatnya sama pohonnya. satu pohon kita bisa ada empat lubang. Itu bisa menghidupkan untuk penerangan 4 pohon 1 lampu jenis hanoks atau lampu hemat energy  ",  Ujar SiDin Naufal Riziq, ia menambahkan dibutuhkan biaya Rp 1,2 juta untuk menghasilkan rangkaian dua lampu.

Atas temuan Naufal Riziq itu,  siswa berusia 15 tahun tersebut  diundang untuk mengunjungi Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kemudian disambut langsung oleh bapak Ignasius Jonan Minggu 21 Mei 2017.    "  Harapan Pak Menteri, temuan Naufal dapat digunakan masyarakat dan dimanfaatkan khususnya di Indonesia dan desa-desa terpencil  ", Ujar SiDin Naufal Riziq pada NusanTaRa.Com.   Kepada Menteri ESDM, Naufal juga menceritakan bahwa energi listrik yang ditemukannya sudah terhubung ke sebagian rumah di desa terpencil Tampur Paloh, Aceh Timur, dan akan dikembangkan agar penemuan itu bisa dimanfaatkan untuk skala yang lebih besar.

Sabtu, 29 Oktober 2016,  diselenggarakan Pertamina Science Fun Fair 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka,  dalam kesempatan ini PT Pertamina (Persero) menghadirkan sosok Ilmuan kecil dari daerah pelosok Aceh bernama Naufal Raziq yang berhasil menemukan pohon Pijar se­bagai sumber penghasil energi listrik ketika berusia 12 tahun.    Siswa yang saat ini duduk di kelas 3 MTs Negeri Langsa Lama Aceh ini dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau Field dalam pendanaan dan pengembangan Pohon Pi­jar untuk menerangi Kampungnya yang belum tersentuh jaringan listrik.

Pohon pijar karya Naufal saat ini telah mampu menerangi sekitar 40 rumah di kampungnya untuk kebu­tuhan pencahayaan lam­pu yang memang masih sa­ngat kurang. Meskipun masih dalam volt yang ren­dah dan hanya cukup un­tuk menyalakan bola lampu pada malam hari, penemuan anak yang sudah berumur 14 tahun ini, sangat mem­bantu lingkungan sekitar kampungnya. Penemuan Naufal itu menghasilkan daya sebesar 0,5-1 Volt per elektroda yang ia pasang pada rangkaian pohon Kedondong Pagar yang ia pilih.     Sementara baru untuk lampu saja. Di desa kan nyala hanya malam hari, siang istilahnya kita charge  ”,  Ujar SiDin Naufal, ia mengakui bahwa sebelum menemukan Pohon Kedondong Pagar ia sudah melakukan sekitar 60 kali percobaan dengan berbagai jenis pohon namun hasilnya gagal.

SMP Merdeka Desa Tampar Paluh Kecamatan Simpang Jernih,  sebagai contoh penerima manfaat energi listrik pertama dari pohon kedondong yang eksploitasi menjadi energi listrik sebagai uji coba yang dilakukan Pertamina EP Field Rantau Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.   "  Uji coba kita di wilayah terpencil dan terisolir di Aceh, termasuk SMP Yayasan Merdeka adalah objek pertama yang akan menggunakan energi pembangkit listrik dari pohon kedondong pagar tersebut. Sudah dua kali kita lakukan evaluasi, hasilnya sangat menggembirakan  ",  Ujar SiDin Richard Muthalib Field Manager Pertamina EP Rantau.  


Buah Kedondong dilempar Gadis,
Enerji terbarukan mendukung Green Words.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...