NusanTaRa.Com
Dorce Gamalama pandai menghibur,
Filipina negara religius menentang pernikahan Transgender.
" Tidak ada gender karena Anda bisa menjadi
laki-laki atau perempuan ... Itu budaya mereka (Barat). Ini tidak berlaku untuk kami. Kami
adalah umat Katolik dan ada hukum yang mengatur, yang mengatakan bahwa Anda
hanya dapat menikahi seorang wanita... seorang wanita untuk menikah dengan
seorang pria ". "
Itu hukum kami, jadi mengapa Anda
harus menerima gender itu ? ", Ujar SiDin Duterte.
Pernyataan tersebut sebagai sikap penentangan Presiden Filipina Rodrigo
Duterte terhadap pernikahan Homoseksual di negaranya, sikap ini tentunya sangat
bertentangan saat beliau belum menjadi presiden yang mendukung pernikahan sesama
jenis.
Duterte dalam acara Talk Show
Nasional tahun 2015 ketika masih wali kota Davao mengatakan “
Pernikahan sesame jenis adalah baik
…… semua orang berhak untuk
bahagia “ ia tak masalah dengan itu
bahkan ia mempunyai kerabat Homoseksual.
Setahun kemudian saat kampanye
untuk Presiden ia mengatakan ; akan mempertimbangkan melegalkan pernikahan
sesama jenis jika ada usulan seperti itu.
Mengikuti pernyataannya tersebut,
pendukung setia Duterte yang juga juru
bicara dari DPR Filipina, Pantaleon Alvarez
berjanji untuk mendukung undang-undang pernikahan sesama jenis. Dalam sebuah forum di Januari tahun lalu
Rodrigo Duterte juga mengatakan bahwa dia akan mendorong undang-undang
pernikahan sesama jenis. Dia juga
mengatakan ide bahwa ikatan hubungan itu
hanya antara lelaki dan perempuan adalah
‘ kesalahan dalam Alkitab ’, bahkan ia sempat mengatakan bahwa
pernikahan adalah untuk ‘Adam, Hawa dan kaum gay’.
Media Time Kamis (12/5/2016) memberitakan, Duterte
mendukung hak-hak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Meski
kadang-kadang dia menggunakan istilah yang merendahkan untuk menyebut kaum
LGBT, namun Duterte juga mengecam keras diskriminasi terhadap komunitas LGBT di
Filipina. Bahkan saat kampanye, Duterte
pernah mengatakan, sebagai Presiden, dia akan mempertimbangkan untuk melegalkan
pernikahan sesama jenis. Dia juga akan mendukung kaum LGBT masuk menjadi bagian
dari militer negeri itu.
Organisasi Human Rights Watch (HRW/HAM)
menyerukan kepada Filipina untuk mengizinkan pernikahan sejenis, melalui Juru
bicaranya mengatakan, “ mengizinkan
pernikahan sesama jenis akan memungkinkan gay dan lesbian di Filipina untuk
menikah dengan orang yang mereka cintai dan akan memperkuat hak-hak semua orang
. Dari perspektif hak asasi manusia, memperluas pemaknaan dari pernikahan sipil
untuk pasangan dari jenis kelamin yang sama menunjukkan penghormatan terhadap
hak-hak dasar kesetaraan dan non-diskriminasi. Hal ini harus diabadikan dalam
hukum Filipina ”.
Namun pidato resminya di pertemuan
kecil bersama masyarakat Filipina di Myanmar pada hari Minggu (19/3/2017),
Presiden Rodrigo mengatakan negaranya
tidak bisa melegalkan pernikahan sesama jenis karena agama melarang hal
tersebut dengan sengit. “ Itu adalah kebudayaan mereka ” dan “
Pernikahan sejenis itu untuk mereka. Yang tidak bisa berlaku untuk kita,
karena kita Katolik ”, Ujar SiDin
Rodrigo Duterte
Kemudian beliau melanjutkan, “ Dan ada hukum perdata, yang menyatakan lelaki
hanya dapat menikahi seorang perempuan, dan bagi seorang perempuan untuk
menikah dengan seorang lelaki. Itulah hukum di Filipina ”,
pidato ini tentunya sangat bertentangan dengan kampanye pemilihan
Presiden beliau di tahun 2016.
Pernyataan Presiden Rodrigo Duterte
tersebut sekaligus sebuah kemunduran bagi komunitas LGBT Filipina yang telah
membuat kemajuan besar untuk kesetaraan baru-baru ini. Beberapa langkah menuju kesetaraan tersebut
meliputi; pemilihan politisi transgender pertama, memungkinkan LGBT untuk
mengabdi di militer, memperkenalkan undang-undang anti-diskriminasi dan
beberapa universitas memperkenalkan toilet gender netral. “ Penolakan
perkawinan sesama jenis sekaligus memenangkan norma kehidupan masyarakat
Filipina yang mayoritas beragama Katolik dan sebagian kecil Islam “, Ujar SiDin Sompu Suluk pengamat politik Filipina.
byRaisALembuduT
Dorce Gamalama pandai menghibur,
Filipina negara religius menentang pernikahan Transgender.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar